IS IT TRUE LOVE ?¹

617 70 3
                                    

Gyung-jae pun menjauh dari keberadaan kami, mungkin ia tidak ingin melukai perasaan Eun-ra lebih dalam lagi. Sebenarnya aku dan Eun-sun masih tidak mengerti apa permasalahan antara Eun-ra dan Gyung-jae. Tapi aku yakin pasti Gyung-jae telah menyakiti persaan Eun-ra.
     
    Aku mengajak eun-ra untuk menenangkan dirinya di rooftop sekolah, ya kami selalu menenangkan diri di rooftop sekolah jika perasaan kami sedang kacau, sedangkan rae-mi ia sedang membawa beberapa snack dan soft drink, rae-mi pun muncul dengan membawa snack dan soft drink untuk kami bertiga, saat aku hendak bertanya kepada Eun-ra apa permasalahan antara dirinya dan Gyung-jae. Tiba-tiba Eun-ra mengatakan

"aku benar-benar tak menyngka bahwa Gungjae oppa dapat melakukan hal sebodoh itu" ucap nya.

"Apa yang kau maksudkan? Maaf aku masih tak mengerti." Tanya Eunsun tak paham.

"Aku tak menyangka bahwa gyungjae oppa mamanfaatkan ku selama ini" balas Eun-ra.

Sontak aku dan Rae-mi pun terkejut. "Prasangka ku benar, perasaan ku mengatakan bahwa Gyung-jae menyakiti hati mu, benar ?"

"Sudah-sudah! kita selesaikan masalah ini bersama-sama, oke ? Aku dan Eun-sun akan selalu membantu mu. Akan kita selesaikan masalah ini. Sekarang kau isi perut kosongmu itu ! Aku dengar perutmu sudah meronta untuk meminta jatah nya ^_^.
Bagaimana kalau penyakit maag mu kambuh em ?. Jelas Rae-mi panjang lebar."

"Nee, gumawo Eonni"

Tapi akhirnya Eun-ra dapat menenangkan dirinya dan memberikan senyuman manisnya.

***

Sampai akhirnya waktu istirahat pun berakhir, mereka pun langsung menuju ke kelas, sesampainya di kelas mereka langsung duduk di kursi masing-masing sebelum -
Mr. so-hee datang untuk memulai pengajaran.

"Mr. So-hee tidak akan datang, dan hari ini kita tidak ada jadwal" ucap salah seorang teman sekelas ku.

"Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang ?" Tanya Raemi

"Kau bisa bermain basket di lapangan, atau mungkin ke perpustakaan. ^_^" balas nya.

"Baiklah, akan kuajak Eun-ra dan Eun-sun untuk bermain basket di lapang, Gumawo, chinguya" ucap ku pada teman ku.

Aku pun mengajak Eunra dan Eun-sun untuk bermain basket di lapang dan mengambil stelan olahraga yang di telah sediakan di loker, setelah kami siap kami langsung menuju ke lapangan. Mungkin awalnya Eun-ra masih terbebani oleh pikiran nya, namun nampaknya saat kami bersenang-senang, ia sudah agak lupa dengan masalah nya, ya setidaknya saat ini ia tidak terlalu terbebani oleh pikirannya. Sampai akhirnya jam menunjukan bahwa sekitar 2 jam lagi, murid-murid sekolah ini akan bubar. Kami pun langsung ke kamar mandi dan membersihkan diri kami masing-masing lalu mengganti pakaian kami dengan celana Training panjang dan kaos lengan pendek yang ada di loker kami. Kami pun langsung menuju kantin untuk memesan minuman.
Dan meng-istirahatkan diri kami sambil bersantai.

"Uuhh, segarnya minuman ini, hari benar-benar melelahkan." Ucap eunra

"Apa kau masih terbebani dengan masalah mu Eunra-ya ?" Ujar Rae-mi.

"Mmh, entahlah mungkin...... Iya."

"Sudahlah jangan dipikirkan terus menerus, bisa-bisa kau sakit" balas Eun-sun.

"kami mulai meng-khawatirkan kesehatan mu, Eunra-ya." Imbuh Raemi

"Terima kasih kalian telah memperhatikan ku, kalian memang teman terbaikku, sekali lagi terima kasih.."

***

Mereka pun mengakhiri pembicaraan ini, dan membahas bahasan lain, dan akhirnya bel berbunyi pertanda murid-murid boleh pulang. Dan mereka pun berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang.

Rae-mi sudah di jemput oleh supirnya, Eun-sun sudah di jemput oleh eomma nya, dan ternyata appa juga telah menungguku dimobil, ia membukakan sedikit jendalanya dan melambaikan tangan, mengisyaratkan "bahwa appa ada di sini".

@car
"Eunra-ya, hari ini kau ikut appa ke YG office lagi tak apa kan ?" Ucap appa ku.

Aku terdiam dan pikiranku masih memikirkan masalah ku di sekolah, bahkan aku kurang fokus dengan pertanyaan dari appa.

"Eunra-ya, bagaimana pelajaranmu hari ini eoh ?" Tanya appa lagi pada ku.

"Ah, ne appa."

"Kau melamun ya ? Sebenarnya apa yang kau pikirkan ?"

"Mmhh, ani appa. Tidak ada apa-apa, aku baik-baik saja"

"Ah, mengenai pelajaran mu? Bagaimana ?"

"Appa, aku mendapat tugas untuk membuat pohon keluarga beserta kisah dari keluarga kita, tapi appa bahkan aku tidak pernah melihat wajah eomma! Appa tidak pernah menunjukan potret eomma! Kita hanya sering mengunjungi makam eomma, tanpa pernah appa menjelaskan kisah tentang eomma"

=T.O.P POV=

Aku tersentak mendengar ucapan putriku yang mulai mengerti masalah ini, setelah mendengar ucapannya, aku baru sadar bahwa selama ini aku tidak pernah menceritakan tentang mendiang istriku kepada pitriku, bahkan fotonya sekalipun. aku mulai bingung "apa yang harus ku katakan padanya ?" Ucap ku dalam hati.

"Eunra-ya, mianhe, maafkan appa!"

"Ne,appa itu tidak masalah!" Ucapnya meskipun ku tahu ia menahan butiran bening di matanya agar tidak tumpah.

"Eunra-ya kita ke caffe dulu untuk makan siang kau mau ?" Tawar ku.

"Ne appa, aku mau makan dengan teokbeokki, oke appa ?"

" hmmm, akan appa belikan semua yang putri appa inginkan! :)"

To Be continue

Is It True Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang