Seorang gadis berambut biru langit dengan mata orange ruby yang tajam seperti ingin memakan seseorang. Ia berjalan atau tepatnya berlari dengan tidak beraturan di koridor sekolah. Seperti pasukan perang akan menuju medan perang. Lantas saja membuat semua orang disitu mengerutkan dahi mereka dan sedikit ketakutan ketika melihat wajah ganas gadis itu.
"HARUNO SAKURA!! DIMANA KAU??!! MANA YANG NAMANYA HARUNO SAKURA?!! BRENGSEK!!"teriak gadis bernama Miru itu menyusuri setiap lorong dan kelas mencari-cari sosok Sakura. Dengan kalap, ia berlari ke arah kantin.
"Ya ampun!! Teiko-kun tadi malam ganteng banget! Kyaa! Penampilannya benar-benar keren!"pekik Fuuka menceritakan tentang semalam baru saja dia melihat konser Mikao Teiko di tv.
"Iya, gila!! Keren banget sih!! Uuuh, ganteng banget. Aku pengen deh ketemu dia. Biar aku bisa cium-cium dia."sahut Sakura mengawang-ngawang.
"Ah, kau terlalu banyak bermimpi, Sakura. Sasuke saja belum kau dapatkan kau sudah berkata ingin mencium Teiko-kun. Itu bagianku tahu!"seru Fuuka tak mau kalah.
"Heh, kau menyindirku ya? Lihat saja, Sasuke-kun pasti akan jatuh ke tanganku. Bukan gadis sialan itu. Lagian, kau kan sudah punya Shino. Nyadar dong udah punya status."kata Sakura jutek.
Sakura dan Fuuka mendengar suara ribut-ribut dari arah koridor sekolah yang menuju kantin. Sakura melangkah ingin mengetahui apa yang terjadi. Baru saja melangkah 3 jengkal, tiba-tiba ia sudah terjatuh karena terkena tamparan seseorang yang begitu kencang hingga cukup membuatnya terpental dari tempatnya berdiri ke tempat Fuuka duduk.
"Aduh! Apa-apaan sih?! Miru, apa-apaan kau?! Menamparku sembarangan tak jelas!"ketus Sakura memegang pipinya yang merah terasa ngilu. Miru menghampiri Sakura. Semua siswa-siswi di situ melihat dengan tegang. Mereka tahu, Miru pernah mematahkan tangan seorang siswa jahil yang pernah mencoleknya sembarangan dan memakan waktu 3 bulan di rumah sakit. Maka dari itu, mereka takut apa yang akan terjadi pada Sakura.
"Heh!! Aku tak akan menamparmu kalau aku tidak punya alasan! Kau apakan Hinata-chan hah?!! Sudah kuduga, kau mengundangnya ke pesta ulang tahunmu hanya ingin mempermalukannya saja kan?!! Sakura, dengar baik-baik. Sasuke dan Hinata dekat itu tak lebih dari seorang teman! Jangan kau merasa cantik jadi siapa pun yang dekat dengan Sasuke selalu kau celakai! Hey, Sakura sadar! Sasuke saja tidak menyukaimu!"bentak Miru keras-keras membuat Sakura malu di depan umum. Sekarang dirinya yang dipermalukan oleh Miru.
"Ini bukan urusanmu, Miru! Kau tidak ada hubungannya dalam masalah ini!"sahut Fuuka menghentakkan kakinya.
"Diam kau! Aku tidak berbicara denganmu, bodoh! Tentu saja aku ada hubungannya. Sudah kubilang aku tidak akan membiarkan orang-orang yang berniat mencelakai Hinata-chan! Ini peringatan terakhir, Haruno Sakura! Sekali lagi kau buat masalah dengan Hinata-chan, kubuat kau menginap di rumah sakit selama 6 bulan!"ancam Miru lalu pergi meninggalkan Sakura dan Fuuka yang masih dengan wajah memerah menahan malu.
"Mi.. Miru-chan.. A-apa kamu tadi melabrak Sakura-san?"tanya Hinata begitu Miru sampai di kelas. Miru menghela nafas dan mengangguk.
"Miru-chan.. Aku tidak menyuruhmu untuk melabrak Sakura-san.."
"Tapi dia perlu di beri pelajaran! Kau terlalu baik padanya, Hinata-chan! Padahal dia sudah mempermalukannmu! Bisakah kau bersikap sedikit tegas?!"bentak Miru mencengkram bahu Hinata. Hinata terkejut. Sifat emosional Miru keluar lagi. Hinata tahu Miru tidak suka ia bersikap terlalu baik pada semua orang. Karena, belum tentu semua orang baik padanya.
"Haah.. Gomenasai, Hinata-chan.. Aku keluar kendali.."sesal Miru. Hinata tersenyum.
"Tidak apa-apa."Drrtt.. Hp Hinata bergetar. Segera saja ia membuka pesan baru itu.