Chapter 4

1.3K 132 21
                                    

________________

Sorry for late update

Budayakan VOTE  sebelum baca yuk

____________________

Happy reading ^^

________________________________________

Hari ini aku berangkat ke kantor lebih pagi. Tidak ada alasan khusus. Hanya kebetulan saja aku bisa berangkat sangat pagi. Meskipun bosku sudah sangat galak dan tidak adil padaku, aku tetap ingin membangun imej pegawai teladan.

Langkahku sontak terhenti menangkap siluet Bambam yang sedang jogging menggunakan jaket dan celana pendek selutut dengan earphone terpasang di kedua telinganya. Oh tidak. Aku harus sembunyi. Satu peristiwa membuat aku tidak ingin berpapasan dengan Bambam. Dimanapun.

Aku berbelok, mengambil langkah cepat menuju gang sempit. Aku menghela nafas lega saat sosokku sudah berhasil menghilang dari pandangan Bambam.

Oh, tidak secepat itu sepertinya.

Aku mendengar suara kaki berlari menghampiriku. Aku memutuskan kembali melangkahkan kakiku.

"Mark hyung!"

Crap!

Bambam menangkap pundakku dan membalik badanku. "Ternyata benar kau. Kau mau kabur dariku?" Bambam terkikik.

"H-huh? Tidak. A-aku hanya sedang terburu-buru ke kantor."

"Terburu-buru? Sepagi ini?"

"Mmm, ya. Ada rapat." Aku berbohong.

"Oooh, baiklah. Aku tidak akan menahanmu lebih lama." Tiba-tiba Bambam berjinjit dan mengecup bibirku. "Penyemangat untuk karyawan pekerja keras sepertimu. Sampai jumpa hyung~"

Bambam berlari sambil melambaikan tangan. Aku mematung di tempat. Inilah yang membuat aku tidak ingin berpapasan dengan Bambam. Kalian bingung kenapa hubungan kami seperti ini? Bermula dari sebuah malam beberapa hari yang lalu...

~Flashback~

Eros tampak tenang dari luar. Seperti bangunan kosong tak berpenghuni selain dua penjaga yang berdiri di samping pintu masuk Eros. Tidak ada suara yang memekakkan telinga. Tidak ada guncangan kecil akibat suara bass musik disko yang terdengar dari luar gedung Eros. Suasana Eros terlihat begitu tenang jika dilihat dari luar. Aku sendiri sempat tertipu dengan penampilan luar Eros malam ini.

Kerlap-kerlip lampu disko berputar di langit-langit mengikuti irama musik bertempo cepat yang dipimpin oleh seorang Dj, yang tak lain adalah pemilik tempat itu sendiri, Jinyoung. Suara bedebum memekakkan telinga menggoda orang-orang di ruang itu untuk turun ke lantai dansa dan berdansa, saling menggesekkan badan, dan saling memancing libido, bahkan sampai bercumbu –dan mereka semua adalah laki-laki!

Aku hanya duduk terpekur di salah satu sofa di sudut ruangan, ketakutan dengan suasana Eros malam ini, yang aku tak tahu bisa seramai ini. Taehyung, Jungkook, dan Yugyeom sudah menggila di meja tempat aku terpekur merasa seperti alien di tempat ini. Ugh, aku tidak suka keramaian seperti ini.

Lalu, apa yang membawaku ke tempat ramai yang tidak aku suka ini? Berkat rengekan Taehyung dan ancaman Jungkook sampailah aku di sini, pesta yang selalu Eros selenggarakan tiap akhir minggu. Pesta ini khusus untuk anggota Eros dan beberapa teman dekat Jinyoung. Aku tersesat di antara belasan orang yang menikmati kebisingan dan tertawa, lalu menenggak alkohol, lalu tertawa lagi. Hanya satu orang yang tidak kulihat wajahnya sejak aku ada di sini, Bambam.

Kiss buddyWhere stories live. Discover now