Chapter 6

1.2K 117 8
                                    

Happy reading ^^

________________________________________

"Mark hyung... Mark hyung..."

Aku mengerang. Kepalaku terasa pening dan seperti dipukuli setiap kali suara itu sampai di telingaku.

"Yach! Mark Hyung!"

Suara melengking itu kembali menembus gendang telingaku. Aku mengerang dan meraba-raba sekitarku mencari selimut. Aku menariknya sampai menutup kepalaku namun dengan segera selimut itu ditarik turun.

"Yach! Sebaiknya kau segera bangun kalau kau tidak mau terlambat bekerja!"

"Agh! Persetan dengan kerja, aku mau melanjutkan tidurku, Kook."

Kepalaku kembali berdenyut dan aku bisa merasakan sesuatu bergerak di perutku, membuatku mual.

"Tunggu sampai kau melihat masalah yang sudah kau buat dan aku yakin kau tidak akan berniat tidur lagi."

Aku mengabaikannya. Kemungkinan besar masalah yang ia maksud hanyalah berbotol-botol soju dan mungkin beberapa sampah lainnya. Toh pasti sudah mereka bersihkan semalam.

"Hei, Markeu-ah," kali ini Taehyung mencoba membangunkanku.

"Jangan ganggu akuuu," aku merengek.

"Hei, ada masalah lebih genting daripada hangover-mu ini."

"Aku akan bereskan nanti," ucapku tanpa menanyakan masalah genting apa yang dia maksud.

Sejenak tidak ada suara dari Taehyung dan aku mengira dia sudah menyerah. Aku kembali melelapkan pikiranku.

"Buka matamu."

Aku menggeleng. "Aku pusing."

"Bukalah matamu dan lihat ini, maka pusingmu akan segera hilang."

Dengan nada memaksa itu, aku mengira dia akan meninggalkanku setelah aku membuka mata. Aku membuka salah satu mataku dan langsung bertatapan dengan layar ponsel Jungkook. Tanpa melihat lebih jelas apa yang terpampang di sana, aku kembali memejamkan mata dan berniat mengusir Taehyung.

"Aku tak mengerti maksudmu."

"Lihat dengan kedua matamu, idiot!"

Aku mengerang dan kambali membuka mataku. Aku mengerjapkan mata beberapa kali sampai pandanganku jelas dan gambar yang mulanya terlihat kabur semakin jelas. Mataku terbelalak. Taehyung langsung menarik ponsel itu.

"Sudah bangun, huh?" ejek Taehyung.

"Itu palsu, kan?"

"Ke meja makan sekarang juga dan kau akan mendapatkan jawabannya."

Aku masih membeku di tempat tidur bahkan setelah Taehyung menutup pintu kamarku.

"Shit!" Aku buru-buru menuju kamar mandi sambil sesekali memijat pelipisku yang berdenyut.

Kesadaranku belum sepenuhnya kembali dan aku berjalan sedikit tidak stabil menuju dapur. Pertama-tama aku harus menenggak obat sakit kepala baru aku akan berbicara dengan Bambam.

Atmosfer di meja makan mendadak mencekam saat aku menunjukkan diri dalam jarak pandang Taehyung dan Bambam yang sedang menikmati sarapan buatan Jungkook sambil mengobrol. Obrolan apapun yang sedang asyik mereka bicarakan sampai Bambam tertawa bahkan merengek, langsung sirna begitu aku mendekat ke meja makan. Aku menyapa mereka dengan kikuk. Hanya Taehyung dan Jungkook yang menjawab sapaan pagiku. Bambam memilih melanjutkan melahap sarapannya dengan wajah tertekuk, tidak sekalipun menatapku atau hanya sekedar melirik. Tidak ada respon sama sekali.

Kiss buddyWhere stories live. Discover now