Chapter - 7

12.5K 972 13
                                    

I know someday someone will stay with me, accept me, love me, for who i am.

Unknown
*****

Cia menangis dengan keras dipelukan Zillo. Menumpahkan semua rasa sesaknya di pelukan Zillo.

Beberapa saat kemudian, dia melepaskan pelukannya dan menatap Zillo tepat di manik matanya.

"Kak... Apa kakak masih mencintai Kak Cara?" Tanya Cia dengan hati-hati.

Zillo tersentak mendengar pertanyaan yang dilontarkan Cia. Dia bingung harus menjawab apa.

Jujur saja, perasaan itu masih ada. Masih melekat dalam diri Zillo. Cara adalah cinta pertamanya.

Sedangkan Cia? Dulu dia hanya sebagai pelampiasannya saja. Jahat memang, tapi saat itu dia sedang dalam kondisi terpuruk.

Saat sadar Cia adalah gadis yang baik, dia menyesal melakukan itu. Dia ingin mengakhiri hubungannya. Terlebih saat ia tau bahwa Cara kembali.

Dia bisa saja mengakhirinya sekarang. Tapi ada sebagian dari dirinya yang tidak merelakan jika Cia pergi.

Apalagi saat ia melihat tatapan lembut yang diberikan oleh Cia. Dia ingin melihat tatapan itu sekali lagi.

"Kak.." Panggilan Cia membuatnya tersadar. Dan kembali menatap Cia.

"Jujur.. Perasaan itu masih ada. Cara adalah cinta pertamaku" Entah apa yang sekarang sedang Cia rasakan. Yang jelas dia hanya menatap Zillo dalam.

"Kak... Tidak bisakah kakak membuka hati untukku sedikit saja? Tidak bisakah kakak memberi kesempatan kepadaku?" Tanya Cia dengan lirih dan masih tetap menatap Zillo.

Zillo menatap Cia dalam, dan tangannya meraih tangan Cia menggenggam tangan itu dengan erat.

"Aku akan mencobanya" Jawaban yang diberikan Zillo membuat mata Cia berbinar. Secara refleks dia memeluk Zillo dengan erat. Seolah Zillo akan pergi jika dia melepaskannya.

Zillo awalnya terkejut saat Cia memeluknya. Tapi dia membalasnya. 'Nyaman' itu yang ia rasakan saat memeluk Cia.

Entah sadar atau tidak, Zillo mengecup dengan lembut puncak kepala Cia. Cia dapat merasakan kecupan itu di kepalanya. Pipinya merona.

Setelah sekian lama berpacaran dengan Zillo. Itu adalah Ciuman pertama mereka, meskipun hanya sebuah kecupan dipuncak kepalanya.

Cia merasa ini adalah hari yang membahagiakan untuknya. Dan Zillo, dia merasa nyaman berada dalam pelukan Cia.

Rasa nyaman itu persis seperti saat ia memeluk Ibunya. Dia sangat merindukan pelukan seperti ini. Ibunya yang sekarang berada jauh darinya, Amerika.

Setelah beberapa menit berada didalam pelukan Zillo. Cia melepaskannya. Meskipun hatinya masih ingin berada dalam pelukan Zillo.

Cia mendongak menatap Zillo. Dan yang dia dapatkan adalah tatapan lembut Zillo. Dan mereka bertatapan beberapa detik.

"Kak.."

"Yaa..."

"Jangan pergi. Jangan tinggalin Cia." Cia menatap Zillo dengan tatapan memohon. Berharap Zillo akan luluh.

"Ya." Jawaban itu sudah cukup untuk membuat Cia kembali memeluk Zillo dengan erat. Dan Zillo yang awalnya terkejut ikut membalas pelukan Cia.

********
Bersambung.

Maaf kalo ada typo yang berkeliaran. Dan terima kasih buat yang udah vote sama koment.

Dan makasih juga udah nunggu cerita ini :'D Love you guys.

HURT (The Last Day Of Dating)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang