Chapter - 8

11.9K 959 9
                                    

Beberapa detik setelah kau tersenyum. Barangkali itulah jawaban paling sederhana, saat kau bertanya kapan aku mulai jatuh cinta

Penagenic
*****

Setelah Zillo mengantar Cia pulang. Dia harus kembali kerumah Cara, karena gadis mengirim pesan yang memintanya datang untuk membicarakan suatu hal.

Dan setelah sampai dirumah Cara, Zillo melihat Cara menunggunya didepan rumah, Zillo segera menghampiri gadis itu.

"Cara, apa yang ingin kau bicarakan" Tanya Zillo saat sudah berada didepan Cara.

Sedangkan Cara sendiri menatap Zillo lama sebelum akhirnya mengatakan kalimat yang membuat Zillo tersentak.

"Putuskan Cia" Jawaban Cara cukup membuat Zillo gelisah, pasalnya dia sudah berjanji pada Cia bahwa dia tidak akan meninggalkan gadis itu.

"Apa maksudmu?"

"Ku bilang putuskan Cara."

"Aku tidak bisa" Kali ini jawaban Zillo lah yang membuat Cara terkejut. Bagaimana tidak, ini pertama kalinya Zillo dengan tegas menolak permintaannya.

"Kenapa? Kenapa kau tidak bisa melakukan itu? Bukankah kau tidak mencintainya? Bukankah seharusnya itu hal mudah?"

"Aku sendiri tidak tau alasan pastinya karena apa, yang jelas aku tidak bisa melakukan hal itu, setelah semua yang Cia berikan" Saat mengatakan hal itu, wajah Cia dengan senyum manisnya, terbesit dalam ingatannya. Dan membuatnya ikut tersenyum.

"Memangnya apa yang sudah gadis itu berikan padamu sampai kau tidak bisa meninggalkannya.?" Geram Cara. Dia tidak menyangka hal yang ia kira mudah, ternyata sekarang terasa begitu sulit saat Zillo menolak permintaannya.

"Dia memberikan semua yang ku butuhkan."

"Memangnya apa yang gadis itu berikan? Aku pasti bisa melakukannya jika kau mau."

"Tidak, kau tidak akan bisa melakukannya" Jawaban Zillo kali ini benar-benar membuatnya semakin membenci Cia. "Dia memberikanku, Cinta yang begitu tulus. Cinta yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya saat bersamamu."

Setelah mengatakan itu Zillo bersegera pergi dari rumah Cara. Kalo boleh jujur, Zillo tidak tega mengatakan hal seperti itu pada Cara. Tapi ini adalah salah satu cara agar dia tidak terus terikat dengan Cara.

Cara sendiri masih mematung setelah mendengar ucapan Zillo. Dan setelah beberapa menit berlalu, dengan tangan mengepal dia kembali masuk kedalam rumahnya untuk menyusun rencana.

*****

Setelah Zillo pergi. Cia langsung masuk kedalam rumah dan menuju ke kamarnya. Senyum juga tidak lepas menghiasi wajah cantiknya itu.

Hari ini Cia terlihat bahagia. Itulah yang terlintas dalam pikiran Ibu Cia, saat melihat Cia memasuki rumah dengan senyuman dan wajah yang berseri-seri.

Setelah sampai didalam kamar, Cia langsung merebahkan tubuhnya dan menerawang kembali kejadian yang ia alami hari ini.

Hal-hal kecil yang dulu selalu ia bayangkan, sekarang menjadi kenyataan.

*****
Bersambung...

Maaf kalo ada typo yang berkeliaran. Makasih udah nunggu cerita ini.

Love you guys aku padamu

HURT (The Last Day Of Dating)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang