chapter 10

8.8K 375 20
                                    

Clara pov

"apa maksudmu bajingan ?" Tanya xavier yang langsung berdiri dari tempat duduknya. Aku yang melihat kejadian itu pun langsung ikut berdiri dan mengelus tangan xavier.

"kurasa kau tau apa yang aku bicarakan xavier" jawab pria itu yang aku baru ketahui namanya. Harry. Nama itu terdengar familiar, tetapi dimana ya aku pernah mendengar namanya ?

yatuhan kurasa bukan hanya dia yang bernama harry. Dasar bodoh.

"clara ayo kita pergi dari sini" ajak xavier yang membuyarkan pikiranku.

Belum sempat aku menjawab xavier dia sudah menarik tanganku kearah pintu masuk. Yatuhan ada apa dengan dia ?

Karena aku terlalu sibuk dengan pikiranku aku sampai tidak sadar bahwa aku sudah berada didalam mobil. Keadaan di dalam mobil sangat hening dan akhirnya aku memberanikan diri untuk memecahkan keheningan ini. Tiba-tiba aku ter ingat dengan pertanyaan yang dari tadi ingin aku tanyakan. Siapa itu harry ?

Dan lagi-lagi belum sempat aku memecahkan keheningan ini aku sudah dipotong dengan xavier.

Ugh, menyebalkan.

"clara, kita akan menikah besok" mendengar perkataanya pun aku langsung membalik tubuhku untuk menghadapnya dan membulatkan mataku.

"apa kau gila ???" teriakku kaget. Bayangkan siapa yang tidak akan kaget jika tiba-tiba ada seseorang yang baru kau kenal dengan seenaknya menentukan pernikahan.

"aku tidak gila clara. Dan kau sudah mendengar jelas perkataanku. Kita. Akan. Menikah. Besok." Jawab xavier dengan tegas. Mendengarnya aku pun langsung ketakutan. Tetapi aku tidak boleh memperlihatkannya.

"tidak. Aku tidak mau." Bantahku. Mendengar perkataanku xavier pun langsung menepi dan berhenti. Mengapa kita berhenti ? apa dia ingin membuangku di pinggir jalan ?

"kau akan mengikuti apa kataku clara. Kau tidak boleh membantah" ucap xavier.

Dan langsung menyalakan mobilnya. Belum sempat xavier menginjak gas.

"aku tidak mau mendengarkan perkataan mu xavier. Dan berikan aku alasan mengapa aku harus menikah denganmu" jawabku.

Xavier pun langsung mengepalkan tangannya. Dan aku melihat wajahnya memerah. Kenapa dia ? apa aku membuatnya sangat emosi ?

"kau tau kenapa clara ? aku melakukan ini semua karena harry. Dia selalu merebut apa yang aku punya. Dulu dia merebut tunanganku. Dan semenjak itu aku menjadi xavier yang dingin. Bahkan aku tidak mengenali diriku sendiri. Apakah kau tau apa yang terjadi kepada tunanganku ? dia lebih memilih harry dibanding aku. Dan apakah kau tau apa yang dilakukan harry saat tunanganku memilihnya ? dia meninggalkannya begitu saja! Dan kau tau ? harry melakukan itu hanya untuk balas dendam kepadaku karena orangtua ku tidak memberinya perhatian. Apakah kau tau bagaimana rasanya menjadi diriku clara ? aku hanya tidak ingin kau direbut oleh harry clara. Aku tidak mau." Kata-kata xavier membuatku tidak bias berkata-kata.

Yatuhan. Dia hanya tidak ingin kehilanganku.

"ma-maafkan aku xavier" ucapku sambil memeluk xavier. Dan tanpa kusadari aku mengeluarkan air mata.

"kau tidak usah meminta maaf clara" jawab xavier sambil membalas pelukanku.

Sekarang aku merasa bersalah kepada xavier karena telah meneriakinya. Tapi aku juga terkejut karena aku tidak menyangka xavier akan menceritakan masa lalunya kepadaku.

"aku akan menikah denganmu besok xavier" setelah mendengar kata-kata itu keluar dari mulutku xavier pun langsung melepaskan pelukannya.

Dan kejadian selanjutnya membuatku sangat terkejut.

Xavier menciumku.

Ya.. dia menciumku.

Aku pun langsung membalas ciumannya. Yatuhan bibirnya sangat lembut.

Apakah bibirnya terbuat dari kapas ?

"xavier kita harus pulang" ucapku dengan nafas yang tidak teratur. Rasanya aku masih ingin menciumnya tetapi kita harus pulang.

Lama-lama aku merasa mataku memberat. Aku berusaha keras menahannya tetapi diriku pun tidak bisa melawannya lagi. Akhirnya tanpa kusadari aku menutup mataku.

.....................................

Mataku perlahan-lahan terbuka. Aku langsung menutupnya lagi karena sinar matahari yang menyerang mataku. Aku merasakan ada sesuatu yang berat di perutku.

Dan saat aku berbalik aku melihat wajah xavier yang sedang terdidur dengan lelap. Melihatnya seperti ini membuatku sadar betapa beruntungnya diriku.

Aku pun mengangkat tangan ku untuk mengelus pipinya. Tak tau apa yang merasuki ku tapi aku sangat ingin mengecup bibirnya. Akhirnya tanpa basa-basi aku langsung mengecup bibir indah itu.

Ya aku mengecupnya lembut.

Dan saat aku menjauhkan kepalaku aku melihat bibirnya membentuk senyuman. Yatuhan apakah selama ini dia bangun ? atau dia terbangung karenaku ?

"good morning wifey" ucap xavier dengan suara bangun tidurnya yang serak yang bias membuat semua perempuan menjadi gila. Pipiku pun memerah mendengar perkataanya. Wifey. Aku suka kata-kata itu

"apakah kau lupa xavier ? aku belum menjadi istrimu" jawabku sambil tersenyum memandangnya.

"tapi hari ini kau akan menjadi istriku" ucapnya sambil membuka matanya. Perkataanya membuat pipiku lebih memerah.

Karena aku tidak ingin dia melihat pipiku ini aku pun langsung bergegas ingin berdiri. Belum sepat aku berdiri xavier mengencangkan pegangannya di pinggangku.

"apakah aku tidak mendapatkan morning kiss sama sekali ?" aku yakin sekarang pipiku sudah seperti tomat.

Tak ingin dia melihatku seperti ini, aku pun langsung mengecup bibiirnya dan lari kearah pintu yang aku yakin adalah kamar mandi
.
.
.
.
.
.
Yatuhan dia membuatku gila..

a/n : heyhey! kangen aku nggak ??
hehehe lama yaa updatenya.. maaf yaa soalnya lagi agak sibuk tapi aku usahain deh

ceo wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang