Keluarga gue (Bab 1)

172 7 2
                                    

"Tidaaaakkkk" Huhh, hanya sebuah mimpi.

*Menghelah nafas.

"Ehh, Ana? Kenapa berteriakk!!" Teriak nyokap gue dari ruang santai.
"Mm, tidak Bu, tadi ada kecoak terbang!!" Teriak gue dengan agak gugup.

Masih dalam posisi berbaring, tangan gue Meraba-raba ranjang berusaha mencari Handphone gue yang tadinya bergetar.

"Pfft, kirain sms dari doi" Raut wajah penasaran tadi, kini berubah menjadi raut cemberut.

Sudah 5 menit membaca Sms, Seperti biasa, hanya sejumlah Sms dari operator.

"Kuota Internet sudah habis. Segera isi kuota Anda di *000# Info:000"

"Perasaan baru beli kemarin, lah sekarang langsung abis, padahal baru download 3 film"

Yap kebiasaan orang jones.
Karena kemarin malam minggu jadi yahh pacaran nya sama Handphone

Memutar lagu salted wound - sia*

Karena hari ini weekend jadi males mandi, males makan, males pips, males segala-galanya.

Bangun pagi-Main Hp-Makan-Pips-Nonton-Makan-Pup-Main Hp-Tidur.

Bangun pagi lagi-Main Hp lagi-Makan lagi-Pips lagi-Nonton lagi-Makan lagi-Pup lagi-Main Hp lagi-Tidur lagi.

Terus Bangun pagi lagi-Main Hp lagi-Makan lagi-Pips lagi-Nonton lagi-Makan lagi-Pup lagi-Main Hp lagi-Tidur lagi.

Yup, F*kin' Weekend Activity. Gitu gitu terus sampai nyokap gue berhenti nyanyi lagu dangdut.

*
"Bangun Ana, ini sudah pagi!!" Teriak nyokap pas di telinga gue.
"Iya mama, ini sudah melek" Sahut gue dengan nada kurang jelas, bisa dibilang setengah ngawur.

Plakk* Pukul nyokap di pergelangan tangan gue.

Yah beginilah nyokap gue, bagaikan psikopat. kalau gue gak bangun Pasti di jitak atau di pukul.

nyokap gue emang beda dari nyokap rempong yang lain. Mungkin karena status nya sebagai single parent, atau mungkin karena gue nya yang males ke sekolah.

*
"ANA!! Lihat ini, kenapa kaos kaki mu ada di depan kamar, terus sepatu mu kenapa ada di bawa meja??" Teriak nenek gue.

Eeittss, Meet my grandmother.
Nenek gue kejam, kejam sekali. Bagaikan tokoh kartun nenek sihir difilm-film yang mencoba meracuni cucu nya dengan buah apel beracun.

"Iyaa!! Ana lagi pup!!" Teriak gue yang tadi nya di kamar, langsung lari terbirit-birit ke toilet. Saking takutnya gue.

gue maksain buat bener-bener pup. karena kalo nenek gue nemuin gue di toilet terus liat gue pura-pura pup pasti langsung ngejitak kepala gue yang mulus dan indah ini.

Jadi kalo nenek gue masuk ke kamar mandi terus dia liat gue pup, hal yang mungkin dia lakukan adalah lari terbirit-birit keluar dari wc, atau tetap ngejitak gue.

*

"Kaka ana!!"
"Apa?" Jawab gue jutek karena tau dia bakal ngomong apa.
"Buatin teh hangat dong kakaak"

Shit. lihat, lihat mata adek gue yang besar itu. Lihat, lihat muka adek gue yang sok unyuk itu (Padahal emang unyuk).

Pfft, gak tega gue nolak suruhan nya*

Ehm bdw, meet my sista. Namanya Anita, dia juga termasuk salah satu psikopat gila.

Semua yang dia inginkan pasti diturutin sama nyokap. Dia cukup membuat matanya besar, dan memasang muka unyuk nya itu. dan tadaa, apa yang dia ingin kan pasti terwujud.

Sedangkan gue. kalo pengen sesuatu, membesarkan mata dan memasang muka unyuk masih tidak cukup. Gue masih mesti menyapu, mengepel, memohon, dan menangis.

*

"Bangun Ana!! Ini sudah jam 8, entar kamu telat dijewer pak umar loh."

Mendengar perkatan angker itu, gue pun langsung istighfar dan berlari ke arah kamar mandi.

Seusai berdandan ala selena gomez, gue langsung berlari ke ruang santai dan melihat jam.

"Shit, ini baru jam 05.30"

Gue kembali istighfar dan berwudu untuk menghilangkan pikiran bahwa gue bakal lari ke dapur membawa pisau dan memutilasi nyokap gue.

TO BE CONTINUED*









Ada Apa Di Balik Awan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang