"Ifah!!" Dia berhenti berbicara pada teman nya dan menatapku, tak lama dia memutar bola matanya dan mengangkat bibirnya sebelah bagian kiri dan melanjutkan aktifitasnya.
"Lo pulang sama siapa?" Tanya gue lagi. Dia menghentikan aktifitasnya dan berkata "Pulang sama mereka." Kemudian dia kembali melanjutkan aktifitasnya. Gue udah mulai muak jadi gue keluar dari ruangan tersebut.
15 menit kemudian*
Gue ngeliat Rul,Ifah,Nurul,Tenri. Mereka tertawa lepas, gue mencoba berjalan melewati mereka untuk mendapatkan perhatian, tapi mereka terlalu asik tertawa.
"Cha, Gue mau pulang. Gue pulang nya sama siapa ya?" Tanya gue karena mulai muak dengan keadaan.
"Daff lo anterin ana pulang ya" Tanya icha ke dafa. Dafa nggak bicara, dia cuma melek bagaikan orang Geblek yang berusaha mengamati kejadian.
"Pfft, Rul lo anterin ana pul,.."
"No!" Gumam gue dengan suara yang dikecilkan sedikit.Menghelah nafas*
"Daff, Lo anterin ana pulang weh!" Suruh icha dengan memberikan tatapan dingin ke dafa, dan disaat yang bersamaan gue menatap dafa dengan tatapan Anterin gue pulang.
"Ok, yaudah ayo. Cha kalo bentar tari dateng bilang aja kalo gue nganterin ana pulang." Suruh dafa ke icha. Bdw tari itu pacar dafa, mereka udah panggil ayah bundaan, atau mungkin mimi pipiaan.Lihat mereka, Lihat ifah. Dia bahagia, lo nggak usah gangguin mereka. Gue mendengar suara yang manggil nama gue, "Anaa!" Panggil dafa, "Anaaa!!" Dafa membesarkan suara nya. Tapi entah kenapa pada saat itu gue cuma bisa mendengar, tapi pikiran gue berada di sesuatu yang lain. "ANAA!!" Teriak seseorang dari kejauhan, gue mendengar langakah kaki seperti orang berlari dan,.. gue tersadar dari lamunan gue. Dalam sekejap icha udah ada di depan gue sambil manggil nama gue, di belakang gue ada dafa yang juga manggil gue.
"Ehh hehehe, Gue pulang dulu cha." Kata gue berusaha mencairkan suasana. Gue bisa melihat Kalo Rul,Ifah,Nurul,Tenri. Lagi ngeliatin gue yang tadi melamun dan kebetulan gue melamun dengan mata yang terpaku ke rul.
*
"Gue rindu ifah, dia ngapain sekarang? Ahh mungkin lagi ngumpul sama temen nya."
Gue menemukan satu kelemahan pada sahabat gue yang satu ini. Ketika ia sedang bersama mereka. mereka yang sempurna, dengan cepatnya dia lupa sama gue.
*
Dulu kita tertawa keras, saling melengkapi. Tapi hari ini gue melihat seseorang yang lain, bukan dia yang dulu.
Rasanya seperti menemukan kupu-kupu dengan sayap yang terluka, kemudian mengobati lukanya. Tidak lama setelah itu dia pergi kembali ke kawanan nya.
Dan sekarang, gue cuma bisa menatap jendala dan berharap dia tau kalo gue bakal selalu ada disini. Menunggu dia datang dengan membawa sejuta masalah, dan dengan senang hati gue bakal membantu dia seperti biasanya.
TO BE CONTINUED*
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Di Balik Awan?
HumorTidak semua yang terlihat bahagia, benar benar bahagia.