13rd of July

3K 323 115
                                    

"Gege.. Kau yakin tidak akan masuk terlebih dahulu?" Minghao menawarkan. Sunbae yang tengah bersamanya didepan pintu rumahnya ini memang sudah memaklumi tentang panggilan Minghao padanya, entah Minghao memanggilnya 'gege' atau 'hyung', Junhui tidak mempermasalahkannya.

Junhui menggubrisnya hanya dengan senyuman dan gelengan kepala sebagai tanda menolak.

"Tidak.. Aku menunggu diluar saja.."
"Baiklah.. Aku tidak akan lama.."

Minghao berjalan memasuki rumahnya meninggalkan sang sunbae.

Didalam rumahnya yang masuk kedalam kategori sederhana tersebut, seperti biasanya Minghao disajikan pemandangan ruang tamunya yang selalu rapi oleh tataan sang ibu, ia berjalan lagi menuju ruang keluarga hingga memasuki ruang pribadinya, tetapi sebelum sepenuh raganya memasuki ruangan tersebut, ia mendengar seorang wanita memanggil namanya, dari arah dapur,

"Minghao.."

Minghao dapat melihat ibunya ber-celemek masak disana setelah menolehkan kepalanya kearah dapur.

"Ya, ibu?"
"Sedang buru-buru ya? Mau kemana lagi? Kau 'kan baru pulang sekolah.."
"Aku,, bersama Jun-ie hyung akan menjenguk seorang sunbae.. Ah,, itu,, sunbae yang aku lihat ruang rawatnya di rumah sakit kemarin, kau ingat 'kan, bu?"
"Aah,, iya,, ibu ingat.. Sekarang dimana Junhui?"
"Dia menunggu diluar,, dia tidakㅡ"
"Ish kau ini,," sang ibu sesegera mungkin untuk pergi menuju pintu masuk rumahnya tanpa menaruh terlebih dahulu spatula berminyak yang ada digenggamannya, "mengapa kau tidak menyuruhnya masuk?" dan suara omelan sang ibu semakin meredup bersamaan dengan kepergiannya.

Minghao hanya terkekeh setelah melihat betapa peduli ibunya pada Junhui. Ia senang, tetapi ia tidak tahu mengapa merasakan senang melihat perlakuan ibunya pada sunbae yang akhir-akhir ini memang dekat dengannya.

Lalu suara pintu yang tertutup rapat terdengar setelah ia memasuki ruang pribadinya, dan ia akan mengganti bajunya didalam sana.

Selang waktu sekitar lima belas menit, Minghao keluar dari sana, ia memakai baju santainya tetapi tetap bergaya trendi, tidak mewah, asalkan cocok dipandang ketika ia kenakan dan yang pasti nyaman. Tidak lupa sepatu sneakers dan tas selendang hitamnya yang berukuran medium.

Ia kembali menuju pintu masuk rumahnya dan mendapati ibunya yang tengah berbincang ria bersama calon menantu, coret, sunbae anaknya ini.

"Gege,, ayo kita pergi.. ㅡBu,, aku pergi ya.." ajak Minghao pada Junhui, dan pamitnya kepada sang ibu.
"Jangan sampai terlalu malam, ya.. Kau ingat kan ini tanggal berapa?"

Setelah wanita berumur kepala empat tersebut melontarkan pertanyaan dari pita suaranya, ada raut penyesalan yang tergambar di wajah cantiknya, Junhui yang menyadari itu.

13 Juli.

Hari ketika dimana aku dan ibu menyaksikan kecelakaan mobil yang tersambar halilintar waktu itu. Ah, terima kasih ibu, sudah mengingatkanku.

"13 Juli, 2 tahun meninggalnya nenek. Aku tidak akan lupa." Minghao tersenyum seadanya ketika menjawab.

Junhui menyadari ada sesuatu hal yang mengganjal hingga ibu dan anak ini terlihat sedikit lebih canggung dari beberapa menit sebelumnya.

"Ah.. kalau begitu.. Minghao,, ayo.." Junhui menyentuh pundak Minghao dan ia mengangguk setuju, sesegera mungkin Junhui membungkukkan badannya sebagai tanda formal, "Kami pamit pergi, bu.."

Setelah melihat ibu Minghao mengangguk, barulah mereka bernjak pergi meninggalkan depan pintu rumah Minghao.

===

The Same Occurrence (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang