Sequel : Memulai Semua dari Awal

2.9K 245 130
                                    

Di jok belakang terdengar sedikit berisik oleh teriakan yang terulum mulut yang tertutup, seperti geraman. Mengingat bagian mobil tersebut hanya terdapat seseorang yang kedua kakinya terikat rapat dan kedua lengan yang terikat di belakang. Oh, jangan lupakan mulut yang dirapatkan oleh selembar lakban hitam.

Siapapun mengetahui, pemuda malang itu adalah seorang korban penculikan.

Sementara dua pemuda ㅡsalah satunya yang mengalih kemudi, dan satunya lagi yang berwajah cantik dan duduk disamping sang pengemudiㅡ itu secara hampir bersamaan menolehkan kepala mereka sampai seratus tiga puluh lima derajat untuk melihat korban penculikan mereka.

Korban itu membuka matanya, anggap saja ini sebuah pertanda bahwa keadaan sedikit gawat.

"Mingyu, kau tidak memberinya obat tidur?" tanya Si Cantik kepada Si Pengemudi. Yang ditanya terkejut.
"Kukira dia tidak akan bangun saat ini juga!" jawabnya.

Joshua ㅡsang korbanㅡ bukan terdiam, ia malah semakin berteriak didalam mulutnya, tampak panik. Sebegitu-menyeramkan-kah Mingyu dan Jeonghan saat ini?

Tunggu!

Tidak! Joshua bukan panik karena mereka.

Suara klakson truk tanpa kendali yang memekakkan telinga terdengar semakin besar dan mendekat.

Secara hampir bersamaan pula mereka membalikan arah pandangan mereka kedepan, dan tidak dapat dipungkiri, sekian detik kemudian ngilunya gesekan ban dan aspal terdengar, Joshua menutup kedua matanya, tidak ingin melihat detik-detik nyawanya yang akan melayang.

Dengan tubuhnya yang terbanting kekanan, ia mengetahui bahwa Mingyu membanting stir kearah kiri untuk menghindari tabrakan dengan kendaraan raksasa tersebut.

BRAKKKK..

Tetapi justru mereka malah menabrak sebuah pohon besar.

Sakit?

Sedikit, rasanya ia tersungkur hingga tubuhnya hanya berbenturan dengan punggung jok yang diduduki Jeonghanㅡsetidaknya punggung jok mobil masih dilapisi oleh busa yang empuk, tidak fatal apabila membentur kepala, bukan?ㅡ. Akibat hukum kelembaman.

Apa ia sudah berada di alam yang berbeda?

Tidak mungkin.

Joshua membuka matanya perlahan. Dan sepertinya tidak ada rasa sakit yang berarti.

Ia arahkan pandangan ke sekelilingnya. Mobil bagian depan benar-benar rusak, dan asap berkeliaran bebas dari mesin mobil diluar.

Dan nafasnya benar-benar berat tatkala ia melihat keadaan dua orang yang menculiknya. Sang pengemudi tidak sadarkan diri setelah kepalanya membentur stir mobil, darah mengalir bebas dari dahinya. Terlihat mengerikan karena ini kali pertamanya Joshua melihat pemandangan seperti ini.

Sementara keadaan Si Cantik tidak dapat ia lihat begitu jelas. Hanya terlihat kaca film mobil depan yang pecah dan membentuk sebuah lubang.

Ia sungguh harus melarikan diri secepat mungkin, ini satu-satunya kesempatan.

Tetapi ikatan pada pergelangan tangannya benar-benar kuat dan tidak mudah untuk dilepaskan, begitu pula dengan kakinya. Ditambah dengan mulutnya yang tertutup rapat.

Truk raksasa tadi sudah menghilang.

Tidak ada cara lain selain menunggu bantuan tiba.

Ia berusaha melihat keadaan diluar melalui jendela mobil yang telah dihiasi retakan. Dan dapat ia simpulkan bahwa, Jeonghan dan Mingyu sengaja melalui jalanan yang sepi kendaraan, dan ㅡmungkinㅡ awalnya kakak beradik terkutuk itu akan membuang dirinya ditengah hutan.

The Same Occurrence (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang