Dibalik 13 Juli

2.9K 297 92
                                    

"Ah.. Xu Minghao! Kemarilah.."

Setelah mendengar seseorang memanggil namanya dari ujung sana ㅡujung perpustakaan dimana tempat berdiamnya bangku guru perpustakaanㅡ, barulah ia melihat ke sumber suara, disana ㅡseperti biasaㅡ terdapat Guru Lee yang melambaikan tangan kearahnya, sebagai tanda bahwa dirinya yang memanggil Minghao.

Sesegera mungkin Minghao menghampiri guru wanita yang berumur hampir kepala tiga tersebut.

"Ya? Seonsaengnim?" tanya Minghao, bermaksud untuk bertanya apa tujuan Guru Lee memanggilnya.

"Apa aku bisa meminta bantuan kepadamu? Kurasa ini tidak terlalu berat.."

Minghao bergumam sebagai tanda berpikir.

"Bantuan apa, Seonsaengnim?"
"Umm,, begini,, besok aku akan mengambil cuti, sementara aku memiliki berkas yang cukup penting, dan harus diberikan kepada Choi Seonsaengnim besok,, kau sendiri tahu aku telah mempercayaimu,, karena ini terlalu penting, bahkan aku tidak bisa menitipkannya kepada guru lain,, tadinya aku akan memberikannya hari ini, tetapi sayangnya guru lain berkata bahwa ia sedang sakit.. Kau,, tahu Choi Seonsaengnim, 'kan, hagsaeng-i?"

Minghao kembali berpikir, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Ah,, itu.. Wali kelas 11-2.." Guru Lee mengingatkan.
"Oh,, iya.. Seonsaengnim,, saya ingat.." barulah Minghao mengangguk-ngangguk sambil tersenyum.
"Nah.." Guru Lee membuka laci meja untuk mengambil berkas yang tadi ia maksudkan, dan terambil-lah sebuah map plastik berwarna biru laut yang didalamnya tampak penuh oleh lembaran kertas, "ini berkasnya, jadi, aku meminta bantuanmu untuk memberikannya kepada Choi Seonsaengnim besok.. kau pasti bisa, 'kan?"

Tanpa berpikir panjang lagi, Minghao kembali menganggukkan kepalanya. Guru Lee benar, hanya menjaga sebuah berkas, lalu memberikannya kepada Guru Choi esok harinya, ia rasa tidak begitu sulit.

"Ya, Seonsaengnim.. saya bisa.."

Guru Lee menggeser map tersebut maju kearah Minghao yang ada didepan mejanya.

"Baiklah,, ini.. Jaga baik-baik, ya, Xu Minghao.."

Minghao mengambil map plastik tersebut, kemudian membawanya kedalam pelukannya.

"Umm,, Seonsaengnim.. bolehkah saya tahu apa isi map ini?"
"Tentu saja.. Ini data murid-murid kelas 11-2.."

===

Entah mengapa Minghao merasa bosan kepada ruangan yang dipenuhi oleh ribuan buku tadi, perpustakaan, maksud Minghao. Bukan karena ia sedang tidak mood untuk membaca jajaran demi jajaran kata yang tertulis di lembaran kertas pada novel, tetapi karena hampir seluruh novel fantasi yang terdapat di perpustakaan sekolahnya telah ia baca. Tidak, ini bukan sebuah majas hiperbola, ini memang kenyataannya.

Sehingga disinilah ia saat ini, bersama Seungkwan, Hansol, Chan, dan Seokmin. Ia tengah menyantap makan siangnya. Bukanlah faktor makanan yang membuat mereka berlima memasang wajah murung dan penuh dengan kesedihan. Tetapi karena tiga insiden yang menyangkut ketiga kakak-kakak mereka di Seventeen.

Seungkwan dan Seokmin yang biasanya adalah murid yang paling berisik dan penuh dengan ke-jenaka-an, sifat mereka bagai meredup seketika. Makanan yang biasanya mereka santap penuh dengan kenikmatan setelah penat berpikir, semuanya terasa hambar.

Hilangnya seorang Joshua Hong dan kecelakaan yang menimpa kakak beradik di tempat yang berbeda. Semuanya terjadi di hari yang sama.

Mengingat bahwa Joshua dan Seungcheol merupakan alumni dari sekolah ini juga, maka berita itu sudah tersebar kepada seluruh siswa sekolah.

The Same Occurrence (SEVENTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang