Prolog

209K 4.5K 66
                                    

Story sudah available di Playstore dan Karyakarsa.

For Adult Only

Luv,Carmen___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,
Carmen
___________________________________

Desah napas mereka berkejaran di dalam kamar berpenerangan terang tersebut. Dua sosok yang telanjang bergumul tanpa rasa malu, saling mencari kenikmatan sensual tanpa merasa harus bersembunyi di dalam kegelapan yang biasa lazim dilakukan para pasangan lain.

"Ah!" Desahan lembut membuai telinga pasangannya dan membuat pria itu semakin bersemangat bergerak.

"Kau benar-benar binal, Sayang," gerung suara berat itu sambil mempererat cengkeramannya pada pinggang wanita itu, menahannya untuk tidak bergerak terlalu cepat.

"Seksi...," terdengar engahan di bawahnya.

Senyum yang menggabungkan pesona liar iblis dan keindahan malaikat membawa wanita itu setingkat lebih tinggi dari sekedar pelampian hasratnya. Ia menjulurkan tangannya dan membelai lekuk bibir menggoda tersebut. "Seksi, oke?"

Tarikan bibir itu semakin jelas. "Hmm.. seksi," Pria itu mengangkat tubuhnya dan menunduk untuk menatap dada terbuka wanita itu. "Yeah, sexy like hell."

Tawa memenuhi wanita itu sejenak. Tapi ia segera memprotes pelan ketika pria itu memisahkan tubuh mereka. Namun lagi-lagi, pria itu mengisinya dengan pelan dan kuat, menariknya kembali dan mengisinya kembali, terus mendorong batas di dalam dirinya hingga ia nyaris gila.

"Ouch! God!"

Pria itu berhenti sejenak dan memandang ke bawah, menatap tempat bersatunya mereka. Keningnya yang basah membentuk lipatan halus saat dia pasangannya "Ini... ini adalah bagian terbaikmu. Aku suka berada di sini, di tempat kau mencengkeramku erat seolah kau tidak rela melepaskanku."

Ia tidak bisa berkonsentrasi penuh pada kalimat pria itu ketika dalam satu dorongan penuh, pria itu memenuhinya. Panjang dan kuat, mengentaknya hingga ke dasar jiwanya. Wanita itu menjulurkan tangannya, berusaha menggapai untuk memeluk pria itu. Namun ia hanya bisa menggapai udara kosong karena pria itu terlalu sibuk menghunjam ke dalam dirinya, menahan tubuhnya di atas tempat tidur sehingga dia bebas menjulang di atasnya dan menguasainya dengan brutal.

Ia melempar kepalanya ke belakang, matanya berputar dan pandangannya melekat di langit-langit kamar. Tangan-tangannya mencengkeram seprai dengan erat ketika tubuhnya tersentak hebat. Ia kemudian memejamkan matanya untuk merasakan keberadaan pria itu dan menunggu pelepasan itu menjemputnya.

Segera...

***

Seks yang hebat.

Tak pernah kurang dari itu.

Ia bertumpu pada sebelah lengannya dan menatap pria itu mengenakan pakaiannya. Bahkan cara pria itu memakai pakaiannya pun menimbulkan semacam gerakan erotis yang membuatnya harus menahan diri untuk tidak menerjang ke arah pria itu.

Wanita itu melonggarkan tenggorokannya dan berbicara pada punggung kekar tersebut. "Kau tidak tinggal?"

Ia melihat belakang kepala pria itu menggeleng.

"Sibuk?" tanyanya lagi dan memperbaiki sikap tubuhnya agar bisa menikmati pemandangan tubuh itu dengan lebih leluasa.

"Bisnis."

Always another business.

Ia mencibir. Dan pria itu memilih momen tersebut untuk berbalik. Kontan dahinya terlipat. "Aku ingin tinggal, sungguh," pria itu mencoba.

"Tapi... Kalau aku tinggal, kau pasti akan membuatku terlambat. Dan aku tidak mau melewatkan rapat besok pagi."

Wanita itu mengangkat bahunya santai. Senyum kini menghiasi wajahnya. Ia mencoba kembali dengan rayuan kunonya yang ia tahu tidak akan pernah berhasil. But damn, she has to give it a shot. "Kenapa kau tidak mengambil libur sejenak? Kau bekerja terlalu keras."

Pria itu bergeming sejenak dan menatapnya lurus-lurus hingga ia merasa menyesal telah mengucapkan apa yang sudah diucapkannya. Tapi ekpresi datar pria itu melembut ketika senyum tipis bermain di bibirnya. Dia menegakkan tubuhnya dan memberinya balasan yang biasanya berhasil membungkam mulut wanita itu. "Sayang, menghidupimu tidaklah murah. I need to work hard so I can keep you. To myself."

Jerk!

Ia merebahkan tubuhnya ke kasur dan menatap kosong ke langit-langit lama setelah pria itu pergi. Ya, ia memang cuma sekedar wanita simpanan pria itu. Semacam pelacur untuk pria-pria kaya. Dan ia melakukan kesalahan besar dengan jatuh cinta pada pria yang hanya menggunakan tubuhnya untuk memuaskan nafsu mereka.

Goddamn!

The Sheikh's Mistress - REPOST for adult onlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang