Kareem Al Akhtar

46.1K 1.8K 78
                                    

Happy Reading ya.

Versi lengkapnya sudah publish di ebook - silakan bagi yang ingin membeli, cukup cari dengan kata kunci : darkrose publisher sheikh

Versi lengkapnya sudah publish di ebook - silakan bagi yang ingin membeli, cukup cari dengan kata kunci : darkrose publisher sheikh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Don't forget to vote and leave your comment, i'd love to read it.

Luv,

Carmen

_____________________________________________________________________________

Aku harus menemui wanita itu sekali lagi.

Memang, aku berkata bahwa aku akan menikahinya – pada pria tua itu. Tapi, aku harus menemui dan melihat wanita itu lagi. Aku tidak bisa menikahi wanita asing begitu saja. Aku nyaris tidak mengenal Latifa dan walaupun tradisi cenderung menghalangi pertemuan sebelum pernikahan, aku tidak peduli. Aku merasa aku memiliki hak untuk menghabiskan waktu bersama sang sheikha.

Dan, ini jelas bukan Timur Tengah. Tak ada yang perlu dicemaskan.

Aku mendekat ke arah pagar, menyipitkan mata dan menemukan wanita itu dengan mudah. Dia sedang menuju ke arahku, cepat dan laju, di atas kuda cokelatnya yang berderap tangguh. Yah, harus kuakui Latifa memang penunggang kuda yang baik. Itu fakta yang sudah aku ketahui. Jadi, apa yang sebenarnya aku harapkan? Datang ke sini dan berpikir bahwa aku bisa menggali sisi kehidupan Latifa yang mungkin tidak aku ketahui? Apakah itu akan membuat perbedaan?

Tidak.

Aku akan menikah dengannya.

Period.

Aku akan menikah dengannya.

Seharusnya aku sudah melalui tahapan ini. Pengakuan bahwa iya, wanita itulah yang akan menjadi pasanganku yang sah – di mata Tuhan dan di mata semua kalangan kerabat kerajaan. Tak perlu terus menyangkalnya, tak perlu juga mencari alasan sana-sini untuk sekadar menunda, cukup hanya dengan menerima dan percaya bahwa itu adalah yang terbaik.

Tapi suara Krissy bergema di dalam benakku. Dan bayangan wanita itu berkelebat beberapa saat sekali, suaranya yang terdengar ragu dan tidak yakin ketika bertanya apa ada masalah. Dan aku berbohong padanya.

Sial!

Tidak mudah menyingkirkan Krissy, sungguh. Wanita itu berkeras untuk tinggal di dalam kepalaku. Dan itulah salah satu pemicu utama kenapa aku berada di sini. Latifa sedang mengelus surai kudanya sebelum menyerahkan hewan itu pada pelatih di sebelahnya. Hanya setelah itu, dia sepertinya baru menampakkan reaksi akan keberadaanku.

Wanita itu kemudian berjalan melangkah ke arahku, mendekati pagar yang memisahkan kami. Dia bergerak untuk melepaskan helm berkudanya dan dengan pakaian berkudanya yang ketat membalut tubuhnya, wanita itu tidak terlihat seperti seorang wanita Arab yang memegang tradisi lama. Dia terlihat modern, jenis wanita yang tahu apa yang diinginkannya.

The Sheikh's Mistress - REPOST for adult onlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang