Story sudah available di Playstore dan Karyakarsa.
For Adult Only 21+
Untuk pembelian di Karyakarsa, lebih baik via website langsung ya : www.karyakarsa.com
Buka dan langsung klik kotak koin seperti di bawah, jadi tidak perlu isi koin dan lanjut payment seperti biasa.Top up koin juga bisa via website ya, jauh lebih hemat.
_________________________
Dua hari kemudian, pria itu kembali.
Sebenarnya, aku memang sudah menantikannya. Ketika mendengar bunyi bip otomatis dari pintu utama, aku bergerak gesit dari sofa. Tanganku secara cepat bergerak untuk merapikan gaun mini pendek berwarna merah gelap, memeriksa uraian rambutku secara sekilas untuk memastikan bahwa helaian-helaian itu jatuh rapi di punggung setengah telanjangku dan memastikan harum parfum masih memenuhi diriku.
Aku ingin pria itu melihatku seperti ini, siap berpesta.
Krissy yang patuh tidak akan selamanya duduk menunggunya di sini.
Aku ingin Kareem mengerti itu.
Aku berjalan cepat untuk menyambutnya dan melihatnya tertegun sejenak ketika dia berdiri di foyer tersebut. Aku bertatapan dengannya dari seberang ruangan. Aku juga tertegun, masih tak terbiasa dengan ketampanannya yang indah. Namun, aku menguasai diriku lebih cepat dan bergerak maju kembali, menyapanya cepat.
"Hei, aku tidak tahu kau akan kembali."
Salah satu yang kupelajari sejak aku menginjakkan kaki di dunia permodelan adalah berpura-pura. Berakting. Bersikap yang sebaliknya dengan apa yang aku pikirkan. Semacam itulah. Jadi sekarang, aku juga berpura-pura terdengar kecewa. Dan aku tahu betapa bencinya Kareem akan hal itu. Dia tidak bisa menerima bahwa tidak selamanya dia akan menjadi nomor satu.
Aku mendengarnya mendengus, lalu sosok itu bergerak mendekat.
"Kau kedengarannya tidak senang. Apa aku mengganggu waktumu? Datang di saat yang tidak tepat?" sindirnya halus.
Aku ingin berkata "ya" - hanya untuk membuat pria itu semakin kesal. Tapi ini tempatnya - secara literal. "Ini tempatmu, kau tidak perlu meminta ijin siapapun untuk datang."
Saat itu, Kareem sudah berdiri di hadapanku. Aku bisa melihat sinar matanya dengan jelas, dalam dan tajam, sinar kemarahan terpancar dari matanya. Aku terkesiap ketika tangannya yang besar hinggap di bahuku. Panas telapaknya terasa membakar kulitku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sheikh's Mistress - REPOST for adult only
Storie d'amoreThe Sheikh's Mistress Untuk dewasa Availabe on Google Play https://play.google.com/store/books/details?id=YMFSDwAAQBAJ