Story sudah available di Playstore dan Karyakarsa.For Adult Only 21+
Luv,
Carmen_____________________
Asal kau tahu, menjadi wanita simpanan bukanlah bagian dari impianku.
... tapi entah sejak kapan, hal itu tak lagi menjadi penting. Aku berhenti memikirkannya. Aku pikir, aku sudah mencampuradukkan semuanya menjadi satu sehingga batas itu mengabur.
Tapi lupakan itu sejenak. Bukan itu yang ingin aku bahas. Aku yakin bukan itu juga yang kau ketahui. Siapa yang ingin membahas aturan moral dengan seorang wanita simpanan? Yang benar saja. Aku yakin kau memikirkan hal lain. Seperti misalnya apa impianku? Kenapa aku malah berakhir di lingkaran setan ini? Kau mungkin penasaran, bisa jadi kau juga memiliki pendapat tersendiri setelah hubungan seks panas yang tadi kami lakukan. Tidak bisa aku bantah – sungguh – itu memang seks yang luar biasa. Tapi tinggalkan itu sejenak, biar aku menceritakan kisahku ini. Tidak spesial, tapi cenderung klise, mungkin saja kau bahkan sudah bisa menebaknya, tapi aku tetap akan bercerita, aku butuh untuk didengarkan, aku butuh seseorang yang mungkin bisa mengerti keruwetan yang aku rasakan...
Oh ya, kau mungkin juga sudah mendengar si brengsek itu menyebutku binal. Kau pasti mendengar caranya mengucapkan kata tersebut, terkadang membuatku merasa sungguh murahan. Aku ingin berkata padanya bahwa aku tidaklah seperti itu. Percayalah ketika kukatakan, aku dulu tidak seperti itu. Sampai sekarang pun, aku tak pernah terbiasa dengan kata tersebut. Aku sama sekali tidak seperti itu. Aku tidak binal hanya karena aku berstatus wanita simpanan mahal. Tapi rasanya, si brengsek itu tidak akan pernah peduli, dia tidak akan pernah mengerti. Dia selalu berpikir setiap orang memiliki harga tersendiri. Salahku juga, karena membuatnya berpikir bahwa aku bukan pengecualian.
Yah, aku memang bukan pengecualian. Aku tidak akan munafik. Aku hanya bingung bagaimana aku harus memulai kisahku ini.
Mungkin sebuah perkenalan singkat bisa memudahkan segalanya.
Pertama-tama, aku Kristabel. Kristabel Moore. Aku selalu berpikir nama itu sangat cocok untuk kusandang. Orang-orang selalu memanggilku sebagai Krissy. Dan menurutku, sapaan itu terdengar manis. Seperti pribadiku. Dulu.
Umurku duapuluh empat tahun. Aku rasa aku masih cukup muda. Dan jika aku beruntung, dia mungkin akan mempertahankan satu atau dua tahun lagi di sisinya.
Baiklah, sekarang kau pasti berpikir bahwa aku terlalu sombong dan percaya diri. Kuyakinkan, bahwa aku mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak melebih-lebihkan ketika aku berkata bahwa aku cantik, bukan sekadar kecantikan yang bisa dinikmati sekali dan lalu menjadi bosan. Percayalah ketika kukatakan bahwa aku bisa menggoda orang paling suci sekalipun, tanpa harus melakukan apa-apa.
Coba bayangkan saja, mainkan imajinasimu. Aku jenis wanita yang selalu dibilang orang-orang sebagai makhluk penggoda. Tidak ada wanita waras yang ingin suaminya berdekat-dekatan denganku. Pria-pria yang kukenal selalu berkata aku memiliki semacam warna rambut yang bisa menyihir mereka – sejenis pirang keemasan yang tergerai halus hingga punggung, jenis helaian yang membuat mereka berfantasi tentang sentuhan rasa di surai selembut sutra tersebut. Lalu ada mataku – sepasang bola mata biru dalam dengan bagian ujung mata yang tertarik naik ke arah pelipis, sehingga si brengsek itu selalu berkata bahwa tatapan tajamku terkadang menembus mata orang-orang dan berpotensi merobek jiwa mereka. Kedengarannya tidak mengenakkan, aku juga tidak mengerti komentarnya tersebut, hanya saja tak bisa kupungkiri bahwa sepasang mata itu memang menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sheikh's Mistress - REPOST for adult only
RomanceThe Sheikh's Mistress Untuk dewasa Availabe on Google Play https://play.google.com/store/books/details?id=YMFSDwAAQBAJ