KAREEM AL-AKHTAR - THE MISTRESS

111K 3.3K 62
                                    

Story sudah available di Playstore dan Karyakarsa.

For Adult Only 21+

Untuk pembelian di Karyakarsa, lebih baik via website langsung ya : www

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk pembelian di Karyakarsa, lebih baik via website langsung ya : www.karyakarsa.com
Buka dan langsung klik kotak koin seperti di bawah, jadi tidak perlu isi koin dan lanjut payment seperti biasa.

Top up koin juga bisa via website ya, jauh lebih hemat.

Luv,
Carmen

----------

Wanita penggoda itu!

Aku menahan napas juga menahan diri untuk tidak menhempaskan tablet yang kugenggam ke atas meja. Tapi aku gagal menahan sentakan napas pelan juga semburan gairah yang mulai menjalar. Wanita sialan itu – di tengah-tengah rapat pentingku – mengirimkan foto dirinya yang tidak senonoh. Aku menghembuskan napasku perlahan dan menemukan diriku masih mencuri pandang. Bagaimana bisa aku diharapkan berkonsentrasi pada pemaparan yang sedang disampaikan direktur operasionalku sementara ada wanita yang nyaris setengah telanjang menatapku dari balik layar.

Dan sialnya, dia bukan wanita sembarangan.

Aku menyerah dan melirik sekali lagi. Wanita itu berpose dalam bahasa tubuh yang agresif, tatapannya berani seolah tidak menyembunyikan apapun. Aku bisa melihat pipinya yang bersemu kemerahan, aku bahkan bisa membayangkan kehangatan kulitnya, dadanya yang penuh setengah tersembul, menyembunyikan kedua putingnya yang menegak. Aku tahu wanita itu telanjang ketika mengambil foto tersebut, dia hanya senang menyiksaku dengan membiarkanku mengira, membayangkan sekaligus berfantasi tentang selebihnya. Tapi foto itu jelas menyerukan isyarat "fuck me hard" dan isi pesan yang terang-terangan meneriakkan ajakan – menunggumu pulang.

Fuck her!

Aku berdiri cepat, setengah membentak ketika menunda rapat yang sedang berlangsung. Aku berjalan keluar tanpa basa-basi, meninggalkan semua petinggi perusahaan saling bertatapan di ruang rapat. Mungkin mereka mengira ada masalah besar yang membuatku terburu meninggalkan ruangan tersebut alih-alih melanjutkan rapat ekspansi yang sudah lama kami bahas dalam beberapa kesempatan. Ya, memang ada hal yang mendesak, aku mengakuinya dengan buram ketika langkahku bergerak semakin cepat. Aku nyaris tidak sempat membanting pintu kantorku ketika terburu menghubungi wanita itu.

Sambunganku dijawab cepat. Tidak butuh tiga detik baginya untuk merespon panggilanku, seolah-olah dia sudah berjaga di samping ponselnya, tahu bahwa aku cukup frustasi untuk meneleponnya. Dan yah, kenapa juga aku memberinya kepuasan tersebut?!

"Krissy," dengusku jengkel.

Bahkan nama panggilannya saja terkesan nakal, menimbulkan semacam gelenyar di sepanjang tulang-tulangku.

The Sheikh's Mistress - REPOST for adult onlyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang