Welcome in part 2 for my story! Sengaja saya pakai judul apology karena nantinya akan muncul wajah dari si pelantun apology yang sesungguhnya. Oke lets cek this out!
.
.
.
Apology
.
.
.
"Tidak.tidak mungkin gadis itu. Gadis itu sudah tiada. Mungkin aku hanya salah lihat". batin changmin dengan menggelengkan kepalanya.***
Setibanya di hotel, mereka langsung menuju kamar masing-masing. Kamar kyuhyun dan changmin hanya berjarak 2 pintu. Kyuhyun langsung merebahkan diri diatas ranjang hotel bernuansa putih ini. Dan hal ini mengingatkannya pada sosok mantan istrinya. Hyejin memang sangat menyukai warna putih karena melambangkan kesucian.Tanpa disadari air matanya kembali menetes. Kyuhyun mengusap kasar air matanya lalu bergegas menuju kopernya. Ia membongkar satu persatu isi kopernya. Ia terdiam saat benda terakhir yang tersisa didalam kopernya. Tangannya terulur mengambil sebuah bingkai yang berisi dua orang yang sedang tertawa gembira. Kyuhyun yang menggendong hyejin dipunggungnya.
Air matanya kembali menetes. Tangisnya kembali pecah. Tubuhnya bergetar dan sesenggukan. Ia begitu menyesali semuanya. Hanya kata 'seandainya' lah yang bisa ia ucapkan.
"Tuhan menghukumku atas kesalahanku. Tapi kurasa aku tak sanggup.."
"Balasan yang tuhan berikan sangat kejam. Tapi, mungkin yang kulakukan jauh lebih kejam.."
"Mianhae" air mata kyuhyun terus berlinang. Matanya terpejam sambil memeluk bingkai foto itu. Tubuhnya merosot jatuh kelantai. Untungnya lantainya dilapisi karpet berbulu. Kyuhyun berbaring meringkuk hingga tanpa ia sadari ia mulai tertidur.***
"Ya tuhan! Sampai kapan kau akan begini huh?" keluh changmin yang dikejutkan pemandangan kyuhyun tertidur diatas karpet dengan kondisi yang cukup menyedihkan.Changmin dengan telaten memindahkan kyuhyun ke atas kasur. Ia melepas figura yang sedari tadi kyuhyun peluk lalu meletakkannya di atas nakas.
"Ini sudah 5 tahun, tapi kau masih tetap sama. harusnya kau sudah melupakannya kyu." batin changmin.
Melihat kondisi kyuhyun membuat changmin merasa prihatin. Ia jadi teringat kejadian beberapa waktu lalu. Ia pun segera menuju kamarnya untuk mengambil mantel dan keluar dari hotel.
***
Changmin terus mengemudikan mobilnya. Matanya mencari-cari disetiap sudut jalanan yang tadi ia sempat lewati saat menuju hotel.
Fasilitas hotel tempatnya menginap memang menyediakan penyewaan mobil.Ia berhenti di depan sebuah toko. Toko yang cukup sederhana namun nampak sejuk dengan bunga-bunga. Yah saat ini ia berada di sebuah toko bunga, tempat dimana ia melihat gadis yang sempat mengejutkannya.
Changmin turun dari mobilnya dan berjalan memasuki area toko. Ia terus mengedarkan pandangannya berharap seseorang yang ia cari benar-benar ada.
"Excuse me?" aktivitasnya terhenti ketika seorang pegawai mengejutkannya.
"Aa nde?"
"Apa ada yang saya bantu sir?"
"Oo no thanks. Saya hanya mau membeli... Ini!" changmin mengambil asal rangkaian bunga yang berada disampingnya.
"Aa ye. Mari biar saya kemas tuan".
Saat sibuk menunggu bunganya dikemas sesuatu menarik perhatiannya. Seorang gadis kecil merengek dengan seragam sekolah yang masih lengkap.
" Huaa.. Hikkss.. Eomma.."
"Hey ada apa gadis manis? Kenapa kau disini? Dimana eommamu?" ujar Changmin kepada gadis kecil yang sepertinya keturunan orang korea.
"Minhyun ingin appa cepelti Doojon" ujar gadis itu dengan suara khas anak kecil.
"Memang appa mu kemana hum?" tanya changmin.
Belum sempat gadis kecil itu menjawab tiba-tiba sang pelayan toko menyela pembicaraan mereka.
"Permisi tuan, ini pesanan anda!" ujar sang pelayang dengan cepat. Raut mukanya sedikit berubah. Seperti tidak suka.
"Ahh ye. Thank you nona".
"Yes, of course". Ujar sang pelayan lalu menggiring gadis kecil itu masuk ke dalam.
" eiyy minhyun jangan menangis. Nanti eommamu pasti sedih. Berjanjilah pada eonni untul tidak menangis araseo!" ujar sang pelayang pada si gadis kecil terdengar samar-samar oleh changmin.
"Alasseo eonni" jawab gadis kecil itu.
Sementara changmin ia berbalik pergi menuju mobilnya. Ia menghembuskan nafasnya berat.
Alih-alih bertemu orang yang ia cari ia malah pulang dengan membawa sebuket bunga. Untuk diapakan? Haemi berada jauh dari sini. Dan bila dibawa ke korea nantinya pasti sudah kering.***
"Yak! Untuk apa kau membeli sebuket bunga eoh? Kau ingin menjadikannya oleh-oleh untuk haemi? Kau yakin? Atau jangan-jangan kau bertemu gadis lain? Jika ia aku benar-benar harus segera memberitahu haemi kalau begitu!" kyuhyun berbicara panjang lebar dengan tangannya yang menunjuk-nunjuk Changmin menggunakan sebuket bunga yang ia pegang.
"Mwoya? Heii aku bukan tukang selingkuh tuan? Aku memang badboy tapi aku hanya setia pada satu gadis kau tau!" changmin merasa tak terima dengan tudingan yang baru saja dilontarkan kyuhyun. Senyumnya sedikit mengembang. Ini merupakan pemandangan langka bisa melihat kyuhyun berteriak kesal seperti ini dengan sumringah.
"Lagipula, kau harus mengacai dirimu sendiri dulu tuan?" perkataan changmin yang tanpa sadar ia ucapkan membuat kyuhyun terdiam. Changmin yang menyadari ulah bibirnya itu segera menghampiri kuhyun dan bermaksud meminta maaf. Tapi kyuhyun malah menepis tangannya dan berjalan menuju wastafel disudut kamarnya.
Kyuhyun mengusap wajahnya dengan air keran. Ia menatap pantulan dirinya dicermin. Kyuhyun tersenyum meremehkan sementara changmin terus menatapnya dari belakang.
"Gwechana. Jangan merasa bersalah. Disini aku harus belajar kuat. Walaupun sulit, tapi setidaknya akan kucoba." ucap kyuhyun kembali berjalan menuju ke tempat changmin duduk.
"Mianhae kyuhyun-ah" lirih changmin.
"Sudah kubilang jangan meminta maaf shim changmin!" ucap kyuhyun dengan senyumnya yang menenangkan.
"Sejujurnya tadi aku..."
.
.
"Mwo?"
.
.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY
RomanceCho kyuhyun, pria yang masih dihantui bayang-bayang masa lalunya bersama sang istri yang telah meninggal. Namun kini ia bertemu dengan wanita yang memiliki wajah bahkan nama yang sama persis dengan istrinya-Park Hyejin. Benarkah mereka orang yang sa...