Please, help me Cho..

2.8K 204 9
                                    

Halo! Adakah yang nungguin cerita absurd ini? Pertama-tama saya mau ucapin mohon maaf banget karena sudah mengingkari janji yang bakalan post part lanjutannya sekitar bulan lalu. Maaf ya, ada beberapa kendala yang bikin saya nunda post kelanjutannya. Oke, buat yang pengen tahu kelanjutannya, silahkan di scroll ke bawah dan selamat membaca...
.
.
.
-Apology-

Hening.

Suasana ruang keluarga park cukup Hening. Berulang Kali minhyun menolehkan kepalanya ke arah sang ibu kemudian ke arah Dua orang paruh baya di depannya namun yang ada ketiga orang dewasa itu hanya saling memandang.

"Hye-ah.." panggil wanita paruh baya yang merupakan ibunya.

"Yeobo, minumlah dulu", ujar tuan park dengan menyodorkan segelas air putih ke arah sang istri.

"Ini benar kau kan?" Ujar sang ibu setelah meminum air Dan menenangkan dirinya yang kemudian membuat hyejin menganggukkan kepalanya.

"Oh ya tuhan. Terima kasih!" Sang ibu Berulang Kali mengucap syukur kemudian berlari menghampiri hyejin, duduk disampingnya dan memeluknya.

"Hye-ah eomma sangat merindukanmu. Kau tau betapa bahagianya eomma melihatmu masih bisa bernafas seperti ini humm" nyonya park menghapus air matanya. Ia begitu bahagia mengetahui ternyata putrinya masih hidup.

"Nado eomma. Nado bogoshipeoyeo", hyejin meneteskan air matanya.

"Hajima. Jangan menangis eoh", nyonya park mengusap air mata sang Putri yang mulai membasahi pipinya.

"Mianhae.."

"Tidak sayang. Jangan meminta maaf. Eomma tahu bagaimana perasaanmu berada di posisimu saat itu"

Mereka akhirnya saling berpelukan mengabaikan gadis kecil yang duduk diam disamping Mereka.

"Eoh, gadis kecil ini siapa? Apa Dia.." ucapan tuan park membuyarkan aksi peluk-pelukan hyejin dan ibunya.

"Minhyun-ah" hyejin memberikan kode kepada minhyun agar mendekat.

"Eomma, Appa dia putriku"

"Kau sudah menikah? Selama ini kau tinggal dimana? Apa yang terjadi?"

"Eomma Appa ceritanya sangat panjang" hyejin mulai menceritakan kejadiannya kepada kedua orangtuanya.

"jadi Dia Sama sekali tidak mengetahuinya?" Tanya tuan park.

"nde appa. Dan kumohon rahasiakan ini. tolong jangan sampai siapapun tahu terutama pria itu".

"arraseo. eomma pasti akan merahasiakan ini baik-baik. eomma tidak akan memberitahukan ini padanya. eomma juga tidak akan rela bila kau kembali padanya".

"gomawo eomma".

sebenarnya hyejin sedikit merasa terganggu dengan ucapan ibunya barusan. ia mencintai pria itu. ya sangat mencintainya hingga ia memutuskan untuk pergi. lagipula sang ibu tadi sudah melarangnya untuk tidak kembali pada pria itu. tentu saja hyejin tidak berniat untuk kembali padanya. walaupun dalam secuil hatinya ia masih mengharapkan kembali ke sisinya.

***

hari ini hyejin merasa cukup lega. setidaknya ia tidak perlu berbohong lagi kepada orangtuanya. terutama minhyun yang nampak sangat gembira sejak ia boyong kemari. seharian minhyun terus bermain dengan tuan park Dan nyonya park.

'drrrt'

hyejin melirik ponselnya yang bergetar.

'Hanbin' nama Hanbin tertera di layar ponselnya.

"yeoboseyo"

"oh hyejin-ah. kenapa pergi tidak bilang-bilang eoh? kau tahu Aku pergi ke rumahmu Dan Tak menemukan siapa-siapa disana. Aku menunggu kalian kupikir kalian sedang pergi jalan-jalan. namun kalian Tak kunjung pulang hingga akhirnya kuputuskan menelpon Wendy. Dan ia mengatakan kalian pergi ke Korea."

APOLOGYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang