Aku sudah kembali dari rumah sakit dan tentunya selama ujian semester tidak ikut,tapi terkadang kepalaku masih sakit akibat kejadian hari itu.aku harus istirahat minggu ini,tapi karena aku bosan dirumah,aku tetap berangkat sekolah seperti biasa orang tuaku selalu bekerja dan aku berangkat sekolah dengan dandlie.minggu ini sekolah mengadakan classmeeting setelah ujian semester berlangsung dan aku harus melakukan ujian sendiri.
Didalam mobil,berangkat sekolah..
"Dellancy,apa kau tidak apa-apa kalau sudah berangkat sekolah."ucap dandlie dengan raut wajah khawatir.
"Aku akan baik-baik saja,tenang saja.kalau aku tidak berangkat aku tidak bisa mengerjakan ujian semesterku ini."balasku menenangkan dandlie.
Aku dan dandlie terdiam tenggelam dalam lamunan masing-masing,suasana kembali sunyi hanya suara deru mesin mobil dan motor yang berjalan.sudah hampir sampai tapi kita tidak saling berbicara hanya tatapan kosong yang terpancar dari wajah dandlie.aku menatap dandlie dengan senyuman tapi dandlie hanya melihatku sekilas.
"Apa yang sedang kau fikirkan dandlie?"tanyaku kepada dandlie.
Dandlie tetap setia dengan lamunannya tidak berbicara sama sekali.
"Dandlie??"tanyaku kembali dan menepuknya.
"Akkhh....aku tidak apa-apa.hanya sedikit pusing."ucapnya dengan wajah tanpa ekspresi.
Aku hanya ber"oh".
Kami sudah sampai di depan gerbang,tetapi dandlie masih tetap duduk ditempat tak berkutik sama sekali.
"Aku duluan."ucapku sambil membuka pintu mobil.
Aku turun dari mobil dan berjalan sendiri meninggalkan dandlie yang masih duduk didalam mobil.aku terus berjalan menuju ruang ujian susulan.Satu jam berlalu aku sudah menyelesaikan satu mata pelajaran tapi tetap saja dandlie tidak menemuiku di dalam ruangan,aku terus melanjutkan ujian sampai jam pulang aku tetap di dalam ruangan walaupun sudah selesai.
"Dellancy apakah kau tidak pulang,Mr.pualang dulu yah??"tanya Mr.jhon pengawas ujian.
"Iya Mr."jawabku dengan senyuman.
Aku keluar dari ruangan dengan wajah kesal.
"Kenapa dandlie tidak menemuiku."gumamku dalam hati.
Aku terus berjalan di koridor kelas.tiba-tiba ada yang memanggilku dari belakang.
"Dellancy,"ucap seseorang yang memanggilku dari belakang.
Aku menoleh kebelakang dan melihat laki-laki yang dulu pernah menabrakku.
"Oohh,kau..ada apa?"ucapku setelah melihat laki-laki itu.
Laki-laki itu mendekatiku.
"Oh ya kau belum tau namaku,aku rico salam kenal."ucapnya sambil mengulurkan tangan.
Aku menjabat tangannya.
"Aku dellancy"balasku meninpali.
"Aku tau,oohh ya..maaf soal kemaren,mmm....aku tidak sengaja menabrakmu."ucapnya menunduk penuh penyesalan.
"Tidak apa-apa.lucy sudah mengatakannya."balasku.
"Apa kau mau pulang,dimana dandlie?"tanyanya penasaran.
"Iya aku mau pulang,dandlie dia tidak bersamaku,mungkin dia sibuk dia kan ketua osis"ucapku dengan cuek.
"Oooh,apa kau mau pulang bersamaku?"ajaknya.
"Apa tidak merepotkanmu?"tanyaku ragu-ragu.
"Tidak,ayo"ucapnya sambil memegang tanganku.
Tanpa aku sadari sedari tadi dandlie yang hendak menjemputku melihat kejadian itu.
Aku terus berjalan di koridor bersama dengan rico.kami pun bercanda bersama menaiki mobil.
Dandlie mengikutiku dari belakang dengan mobilnya.Di dalam mobil...
"Apa dandlie..."
"Tidak dia tidak akan cemburu hanya karena aku pulang bersama dengan kau."ucapku seperti tau apa yang mau ditanyakan oleh rico.
"Ooh baiklah..ngomong-ngomong dimana rumahmu?"tanya rico.
"Rumahku di komplek depan,dekat taman komplek."ucapku sambil menunjuk komplek depan yang akan kami masuki.
"Oohh...benarkah,kau tau rumah bergaya belanda yang satu komplek dengan rumahmu?"tanya rico penuh antusias.
"Tau,bukannya itu rumah ibu wanda,aku dengar dari ibuku,karena dia punya toko kue yang enak sekali dan dia juga punya seorang anak laki-laki yang sekolah di sekolahku juga tapi..."aku mencoba berfikir,kenapa dia bertanya seperti itu,apakah dia anak dari bu wanda.
"Kenapa berhenti?"tanya rico dengan senyuman keberhasilan.
"Jadi selama ini kau anaknya bu wanda?"tanyaku penasaran.
Rico hanya mengangguk dengan senyuman khasnya.
Aku turun dari mobil setelah berhenti di depan rumahku,dan berterimakasih kepada rico yang sudah mengantarkanku.
"Thanks ya ric"ucapku sambil melambaikan tangan.
"Iya,dah..."balasnya membalas lambaianku.
Mobilpun melaju dengan kecepatan sedang karena rumah rico tidak terlalu jau dari rumahku.
"Ohhh...iya hari ini aku tidak melihat lucy."gumamku dan langsung mengambil hanphone,menghubungi lucy.
Aku menelfon lucy tapi dia tidak mengangkatnya.
Aku meninggalkan pesan,mungkin dia sedang di sibuk.To:lucy
From:dellancy"Hai lucy,kenapa hari ini kau tidak berangkat,apa kau sakit?"
Setelah pesan itu terkirim aku langsung masuk ke dalam rumah,membuka gerbang sebelum aku membuka gerbang aku melihat dandlie keluar dari rumah lucy yang jaraknya hanya dua rumah saja.
"Apa yang terjadi,hingga dandlie tidak mengabariku sama sekali."ucapku pelan.
Dan apa yang aku lihat lagi mereka berpelukan.aku kembali tersentak.
"Apa pun yang terjadi ini bukan mimpi."ucapku,aku berlari masuk ke dalam rumah dan kekamarku yang ada di atas.mejatukan tubuhku keranjang dan menangis.
"Kllliiiingg.."suara hanphone berbunyi menandakan pesan masuk.
"Lucy".ucapku ketika melihat pesan yang masuk,aku membuka pesan itu.To:dellancy
From:lucy"Aku tak apa.jangan khawatir".
"Apa cuma seperti itu.apa dia tidak merasa bersalah."gumamku kesal.
Aku langsung membanting hanphone di sebelanku dan menangis hingga tertidur.Hai...maaf yah update nya lama...
Pake wifi sekolah....
#gaje
#vote&comment
Thankksss......