Sudah beberapa hari dandlie tak berangkat bersamaku ke sekolah,aku tak tau apa karena aku sekarang sering bersama rico atau dia yang sibuk. Di kelas pun dia tidak menyapaku.
Istirahat pertama..
"Dandlie kamu kenapa berubah sih."ucapku saat dandlie berjalan di depanku dan memegang tangannya menghentikannya.
Dandlie berbalik badan.
"Aku yang berubah atau kamu yang berubah,sudahlah aku lapar aku akan ke kantin."ucapnya ketus.
"Tunggu,...apa? aku yang berubah,bukannya kamu yang berubah?!."ucapku dengan kesal.
"Terserah kamu aja,aku pusing sama kamu."ucapnya meninggalkan aku.
"Dandlie kamu itu yang berubah,apa kamu sudah bosan sama aku,apa kamu suka sama lucy"ucapku menghentikan langkah dandlie yang belum terlalu jauh.
Dandlie berhenti berbalik badan dan mendekatiku.
"Lucy,apa hubungannya dengan dia."ucapnya heran.
"Apa kamu belum tau juga,kamu berubah gara-gara lucy kan,kamu sudah ada pengganti aku."ucapku dengan mata berkaca-kaca
"Kamu ngomong apa sih."ucap dandlie masih heran.
"Trus kenapa kamu peluk dia didepan rumahnya,dan setelah itu kamu tidak menghubungi aku sama sekali."seketika itu tangisanku pecah.
"Jadi itu,aku tidak ada hubungan sama dia,dan kemaren itu pelukan persahabatan ko,aku habis curhat sama dia tentang kamu aja."ucapnya sambil menenangkanku.
"Benarkah itu."ucapku ragu-ragu.
"Iya sayang mana mungkin aku selingkuh.aku sayang sama kamu".ucapnya sambil menghapus air mataku,mengusap pipiku dengan lembut sampai dibibir.
Dan mendekatkan wajahnya.
"Dandlie...."ucapku sambil mendorong dandlie.
"Gitu dong ketawa,masa aku harus.."ucapnya sambil tertawa jahil.
"Iiihh..."aku kembali duduk di kursiku dan dandlie mengikutiku dari belakang.
"Jadi kita baikan kan??"tanya dandlie memperlihatkan jari klingking.
"Oke"ucapku dan membalasnya.Pulang sekolah...
Hari ini aku tidak bersama rico.yaps..tentu aku bersama dandlie.setelah kejadian tadi siang di kelas kami kembali baikan.
"apa kau tidak lapar?"tanyaku dengan raut wajah polos.
Dandlie melihatku dan tersenyum.
"Aku tau kau lapar. Jadi kita akan makan di rumahku."ucapnya santai.
"Apa,...dirumahmu?"tanyaku tersentak kaget.
"Kenapa apa kau tidak menyukainya?"tanyanya kembali.
"Bukan..bukan itu,tapi aku masih ragu dengan keluargamu."ucapku menghentikan langkah.
Dandlie yang sudah di depanku beberapa langkah menghentikan langkahnya dan berbalik melihatku.
"Sudahlah,aku mau kita makan siang dirumahku.lagian itu bunda aku yang mengundangmu "ucapnya sambil tersenyum.
"Mmm...baiklah"ucapku dengan ragu-ragu.
"Oke...ayo kita berangkat."ucapnya sambil memegang tanganku.Dirumah dandlie...
Aku memasuki rumahnya. Terlihat dari bangunannya sangat mewah dan interior dalam rumahnya.
"Apa kau tinggal di rumah yang besar ini sendiri?" Tanyaku pensaran.
"Tidak aku bersama bundaku." Ucapnya sambil tersenyum.
"Lalu dimana bundamu?"tanyaku kembali.
"Dia sedang duduk di meja makan."ucapnya berjalan mendahuluiku.
Aku mengikuti dandlie yang mengarah ke meja makan.
Aku melihat seorang ibu yang sedang menunggu di meja makan dengan raut wajah senang ketika melihat dandlie.
"Oohh..jadi dia ibunya dandlie."gumamku dalam hati.
"Ayo dellancy duduk"ucap dandlie mempersilahkan ku.
Aku menganggukan kepala mengisyaratkan "iya"
Aku duduk di sebelah dandlie dan ibu dandlie....oh my god...dia lumpuh duduk di kursi roda dengan wajah tuanya.
Kami mulai memakan makanan yang sudah tersedia di meja.Setelah makan siang aku mendorong kursi roda ibu dandlie menuju sofa yang ada di ruang tamu. Untuk mengobrol walaupun hanya sebatas isyarat karena ibu dandlie tidak bisa bicara. Setelah beberapa menit dandlie turun dari lantai atas dan sudah mengganti pakaian.
"Ayo dellancy kita pulang"ucapnya sinis.
"Baik"ucapku kepada dandlie
"Aku pulang dulu ya bu,semoga kita bisa bertemu kembali"tambahku ketika hendak keluar rumah.
Ibu itu hanya tersenyum yang mengisyaratkan ada hal yang ingin dia sampaikan.tapi entah apa itu.Maaf yah lama..update nya.
Abis UTS nih...
See you next chapture