'Acara ini membosankan' batin Ashley
Ashley menatap kepanggung tempat 3 lelaki tua dan 1 lelaki muda berbincang. Mereka membincangkan tentang bagaimana cara agar mendapatkan universitas terbaik dan jurusan yang memang diincar. Dan Ashley terlihat sangat tak tertarik soal itu. Bahkan ketika mereka memberi sebuah sesi seperti kuis, Ashley sangat enggan hanya untuk sekedar mendengar pertanyaannya. Ia menyikut sahabatnya, Rai
"Rai, so bored, right?" dan Rai yang sedang sibuk membaca komik itu hanya mengangguk pelan. Melihat respon Rai yang hanya sekedar melepas tanya, Ashley terlihat kesal dan memukul lengan Rai sambil memajukan bibirnya "Kubunuh kau"
Rai menatap Ashley sambil terkekeh dan melanjutkan membaca komik yang membuatnya terlarut hingga membuat Ashley kesal. Sudah satu jam mereka duduk dilantai aula yang hanya beralaskan sebuah karpet berwarna merah. Ketika beberapa menit berlalu ia mendengar pembawa acara itu mengatakan bahwa ini adalah saatnya berdoa. Walau Ashley tidak menyukai acara ini, ia tidak bisa munafik karna ia memang seharusnya mengikuti sesi berdoa ini. Ia tidak ingin menjadi laknat didepan tuhannya. Ketika seseorang memberi instruksi agar menengadahkan tangan, saat itulah Ashley mengangkat kepalanya dan menatap seorang lelaki yang akan memimpin doa hari ini.
Deg...
Dan lelaki itu sukses membuat Ashley tak berhenti menatapnya. Ia memang tidak terlihat tampan. Ia jauh dari kata sempurna. Lelaki itu memiliki rambut berwarna hitam dan sedikit ikal, hidung yang mancung dan sepertinya ia tidak memiliki tinggi yang melebihi tinggi Ashley. Jika dibandingkan dengan gadis-gadis lain Ashley memang sedikit lebih tinggi, ia memiliki tinggi 168cm. lelaki itu berkulit sawo matang berbeda dengan Ashley yang berkulit putih.
Setelah mereka yang berada di aula mengaminkan doa tadi Ashley segera menyikut Rai yang kembali sibuk dengan komiknya "Hmm Rai, siapa lelaki itu?"
Sambil masih menunduk pada komiknya, Rai menggumam sedikit "Lelaki yang mana?"
"Ituuu.. yang tadi memimpin doa" mendengar perkataan Ashley, Ray mengangkat kepalanya dan melihat kearah lelaki itu yang masih berada diatas panggung sedang memberikan microphone pada pembawa acara tadi.
"Dia?" Rai mengerutkan kening masih menatap kearah lelaki itu
"Tentu saja bodoh! Siapa lagi yang memimpin doa jika tidak dia?"
Rai tertawa kecil memperlihatkan sederet gigi putihnya, mendengar perkataan itu Athena sahabat Ashley yang berada disamping kiri Rai menyela "Namanya Bagas"
"Kau tau dari mana? Setahuku kau tidak pernah memperhatikan semua lelaki disekolah ini. Kecuali bapak wakil kesiswaan" dan Athena sontak memanyunkan bibirnya karna mendengar balasan Ashley
"Dasar tidak tau terima kasih" Athena mendengus kesal "Memangnya kau tau darimana bahwa namanya Bagas?" Ashley bertanya sambil mengerutkan kening dan menahan tawa
"Kau tidak ingat? Athena memiliki mata elang, ia pasti melihatnya dari name tag lelaki itu" sela Rai "Yap. Betul sekali" Athena menyambung perkataan Rai sambil membusungkan dada dan menepuknya tanda ia bangga tehadap dirinya
Ashley memutar bola matanya "Dasar. Dipuji langsung terbang"
Ashley mengalihkan pandangannya pada Bagas, lelaki yang dimaksudkan oleh Ashley sedari tadi. Ia melihat Bagas berjalan turun dari panggung dan memperlihatkan senyumannya.
'Manis sekali' batin Ashley.
Tanpa sepengetahuan Ashley, Rai dan Athena memperhatikan Ashley yang pandangannya tidak pernah lepas dari Bagas. Sontak, mereka berdua saling menatap dan berkata serentak "Kau menyukainya?" sambil membesarkan kedua matanya walaupun pada sepasng mata Rai tidak terlalu besar karna ia memiliki mata yang sipit
YOU ARE READING
STORY [ShortStory]
Short StoryKita pernah berada dalam satu cerita Dan kau tak bisa pungkiri itu Pasal (2) ayat (1) : "Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya, yang timbul secara otomatis setelah su...