(S) Cinta... Aku Cinta

64 12 0
                                    

5 tahun lalu

"Rai? Kau yakin menyukai lelaki seperti dia? Bahkan ia tidak pantas untuk disukai, kau tau itu" kalimat yang dilontarkan Athena sontak membuat Rai melayangkan tangan kanannya dan memukul kepala Athena. Ia meringis dan meminta pembelaan pada Ashley yang kini sedang konsentrasi menikmati nasi goreng ayam faforit yang selalu ia pesan dikantin bawah sekolahnya. Ia tidak menyadari bahwa Athena sedang memasang puppy eyes padanya ketika ia memasukkan suapan terakhir kedalam mulutnya

"Kau hanya bisa mengatakan sesuatu yang bahkan kau tidak mengetahui dasarnya. Pantas saja kak Kim selalu menyentil dahimu. Kau terlalu bodoh dan tak mengetahui dasar"

Athena menyipitkan matanya dan mendekatkan wajahnya pada wajah Rai "Ia selalu menyentil dahiku karna ia memang memiliki hobby menyakiti orang lain! HAH!!" seketika wajah Rai mundur kebelakang ketika ia merasakan hembusan nafas Athena yang menerpa wajahnya dengan kasar. Wajahnya terlihat memerah dan ketika itu Athena berdiri dari duduknya berlari meninggalkan Rai dan Ashley

"Dasar jorok! Mau kemana kau?!" Rai mencoba bangkit namun tangannya dicekal oleh Ashley.

Rai melirik kebelakang dan mendapati Ashley menatapnya intens "Ceritakan padaku tentang lelaki itu"

Mendengar perkataan Ashley Rai yang pada awalnya berdiri duduk kembali sambil terkekeh pelan "Lelaki yang mana?"

"Lelaki yang kau sukai itu, Bodoh!" Ashley memutar bola matanya "Jangan pikir aku tak mengetahui apa apa. Aku mendengar semuanya. Aku juga telah melihat lukisanmu dibuku paket matematika minggu lalu. Dan aku yakin lelaki yang berada digambar itu adalah lelaki yang kau maksud."

Rai tertunduk. Bahkan kini ia tak bisa bersikap jujur pada kedua sahabatnya "Aku memang sedang menyukai seorang lelaki"

"Lalu?"

Rai mengambil nafas ingin membalas pertanyaan Ashley namun terhenti ketika bel tanda masuk kelas berbunyi. Ia menatap Ashley meminta waktu luang namun Ashley tidak memberi jawaban.

"Kita akan segera masuk kelas"

"Lalu?" bahkan Ashley tidak memberi waktu untuk Rai mengelak

"Kita bicarakan nanti setelah pulang sekolah"

"Tidak. Bu Karin selalu terlambat masuk kelas, ia selalu terlambat sekitar 20 menit." Ashley melirik jam tangannya "Kau memiliki waktu 20 menit untuk menceritakannya padaku"

Rai menghela nafasnya. Ia tau tak ada yang bisa menghentikan keinginan Ashley termasuk memberikan gadis itu penjelasan "Ia Satria. Lelaki dikelas dua belas jurusan ipa satu. Aku sudah lama menyukainya. Sejak kita menduduki kelas sepuluh dulu"

Ashley mengusap wajahnya. Ia bahkan tak mengerti bagaimana cara menyelamatkan Rai dari kenyataaan bahwa Satria---- lelaki yang disukai sahabatnya itu telah memiliki kekasih. Satria baru saja menjalin hubungan dengan seorang gadis selama 3 bulan. Gadis itu adalah teman satu kamar Ashley "Kau tau bukan, ia telah memiliki kekasih? Kekasihnya adalah Sarah teman satu kamarku. Dan kau tau persis bahwa seperti apa type gadis yang disukai Satria"

Rai menatap Ashley sengit. Ia tidak menyangka bahwa sahabatnya yang secantik bidadari itu mengatakan hal yang bahkan tidak mendukungnya sama sekali. Ashley jelas mengatakan bahwa Rai memang tidak memiliki kesempatan untuk memiliki Satria. Bahkan Ashley seakan tidak memberi celah untuk Rai menyukai Satria dan semua jelas dari ucapan singkat gadis itu "Ya, tapii.."

"Simpan perasaanmu. Aku tidak ingin kau disakiti oleh lelaki yang mungkin tak mengenalmu" Ujar Ashley singkat dan bangkit, membayar nasi goreng ayam tadi dan berlalu meninggalkan Rai yang kini mengutuk perasaannya sendiri.

STORY [ShortStory] Where stories live. Discover now