Delapan

34 8 0
                                    

Oke ini part, khusus Ella nya yang tabrakan sama orang melulu

***

Aduhh.. rintih ku kecil
Entah apa yang salah pada diriku hari ini, yang selalu tertabrak oleh orang

"Maaf ya.." kata-kata yang tidak salah di bilang oleh orang yang tadi menabrak ku, tapi tunggu mengapa dia langsung berlari? Apa tidak ada niat membantu ku untuk bangun? Tapi satu yang ganjal di penglihatan ku. Kenapa lapangan begitu ramai. Apa ada pengumuman? Apa ada yang beranteml? Atau pun itu

Dengan rasa penasaran yang tinggi, aku pun menghampiri lapangan yang ramai oleh murid-murid sekolah ini

"Ada apaan si, feb.., ko rame banget?" tanya ku di antara kumpulan manusia ini

"Itu loh, masa lu gak tau sih, padahal lu kan deket sama dia" kata Febby yang semakin membuat ku bingung

"Apaan sih?" tanya ku bingung

"Si Ambar nembak Nadia, gila so sweet banget kan, coba lu bayangin gimana rasanya di tembak sama cowo ganteng, di tengah lapangan lagi, gua sih ngiri banget sama Nadia" celetuk Febby

Deg.

'Apa tadi? Ambar nembak Nadia? Gak salah? Kenapa dia gak ngasih tau gua? Apa salah gua? Sakit mbarr, sakit..'

"Llaa.., lu kenapa nangis?" tanya Febby

"Ha.., engga ko ini kelilipan doang, hmm kalo gitu gua deluan ya" ucap ku dan langsung keluar dari antara kumpulan manusia itu tadi

Entah kemana sekarang tujuan ku intinya aku mau hilang dari dunia ini.

Dughh..,lagi, lagi, dan lagi
Cukup!., ini yang ketiga kalinya aku bertabrakan dengan orang
Kali ini aku tidak peduli dengan apapun, yang kurasakan adalah perih..

"Ella.." ucap seseorang

"Ka.." lirih ku dan langsung mendekap tubuhnya tanpa memperdulikan keadaan sekitar ku, toh ini juga jalan yanbg jarang di lewati murid lainnya

"Lu kenapa?"

"Heyy.." katanya lagi

"Oke, kalau lu gak mau cerita dulu, gua bersedia ko jadi bahu sandaran ku" ucapnya sambil mengelus rambut ku

"Sakitt.."lirih ku sambil mengadah kepadanya dan memeluknya lagi

---

Keesokan hari nya, semua berbeda dari sebelumnya. Sikap Ambar yang biasanya akan selalu ada di antara notifikasi kini hilang, Ambar yang selalu cerewet membujuknya untuk makan, Ambar yang selalu setia berada di depannya di setiap paginya. Kini semua hilang, bagaikan hilang di telan bumi.

"Pagi ella.." sapa Samuel yang di ikuti dengan gigi gingsulnya yang membuatnya manis

"Pagi.." ucap ku dengan senyuman terpaksa

"Mata lu kenapa?" tanya Tian menyelidik

Ohh shit!! Kenapa semua orang mudah mengetahui mata ku yang sembab ini

"Haaa.., ini kurang tidur aja, gua tidur subuh tadi" alibi ku di iringi cengiran

---

Ambar POV on

"Cieelahh.., paham yang taken mah beda" canda Samuel

"Pjnya boleh lah" sambung Tian

"Sip nanti.." kata ku tersenyum ke arah mereka " masa cuman gua yang di tagih, Ella engga?" sambung ku sambil menaruh tas ku di meja depan dan merapihkan dasi ku

"Hah? Ella? Sama siapa?" kata mereka berdua

"Itu loh, anak XII Mia 2,yang ganteng itu, anak osis"

"Siapa?" tanyanya lagi

"Evran, kapten basket, yoii kan Ella dapet doi ganteng"ledek ku

Tapi tunggu, kenapa dia gak marah? Biasanya dia bakalan marah

"Apaan sih.." kata Ella sinis

"Yaelah, lu sensi banget jadi orang" canda ku

"Berisik lu!!"

Ambar POV off

***

Maaf kalo gaje, atau pun aneh
Maklumin lah, bukan penulis handal
Jangan lupa vote nya oke

(a) UMBRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang