Chapter 11 : Kamera & Piano

2.9K 281 8
                                    

By : Prilly

Li,besok kamu ada acara enggak?

Aku Menatap Layar ponsel ku.

Ya sejak kejadian kemarin Aku dan Prilly saling tukar nomor,kita semakin Akrab ya walaupun Prilly masih tak mengingatku.

For : Prilly

Enggak ada kayanya. Emang knp?

Tak lama kemudian Prilly membalasnya.

By : Prilly

Ehm besok kita ketemuan yuk di taman sekitar apartemen yuk! Sekalian Bawa kamera.

Aku mengeryit bingung. Mengapa harus bawa Kamera?

For : Prilly

Oke! Tapi Knp harus bawah kamera?

By : Prilly

Udh bawa aja... Oke udh dulu yah ali... Byee good night,semoga mimpiin Aku yah.. Hehhe Canda... Oke Byee Ali see you tomorrow

Aku tersenyum melihat isi pesannya itu. Ih,andai aja ia kini ada di sampingku mungkin aku sudah Mencubit pipi chubby-nya itu.

For : Prilly

Pasti kok Aku mimpiin kamu.. Good night My love...

Sent

Aku Menyimpan Ponselku di samping ranjang tempat tidur. Kemudian aku pun Membaringkan tubuhku.

goodnight Prilly. I hope we meet in dreamland.

***

Crekk!

Refleks, aku segera menoleh. Ku lihat Prilly sedang sibuk memontretku.

"Huh hapus enggak!"aku beranjak dari tempat duduk lalu berjalan mendekati Prilly.

"Enggak! Wlekk" Prilly menjulurkan lidahnya.

"Prilly! Hapus enggak!"

"Enggak bakal"

"Prilly,Hapus Enggak kalau Enggak mau Aku bakal cium kamu!"

Kini Prilly mengalah ia Memajukan bibir bawahnya layak bocah.

"Oke Aku hapus"kini Prilly sedang mengotak-atik kamera miliknya ralat itu Milikku.

Tiba-tiba saja sebuah ide jail muncul. Aku segera Memontret Prilly yang masih sibuk mengotak-atik kameranya.

Crekk!

Aku menatap layar kameraku. Ah ia Sangat mengemaskan.

"Ih Ali! Hapus enggak!"ucapnya dengan kesal aku hanya membalas sebuah cengiran.

"Bagus juga heh... Bisa jadiin walpaper Lentop" aku tak menghiraukan ucapannya malah aku Kembali memontret dirinya.

"Hua Ali! Hapus!"rengeknya lalu Segera berjalan mendekatikku lalu ia menjewer telingaku

Sakit!

"Auww Le--pas"

Bukannya melepaskan Tangannya malah ia Semakin memperkuat jewerannya.

"Auww Iyy-ya di Haa-pus"

Akhirnya Prilly melepaskan Jewerannya. Aku hanya bisa mengusap telingaku,pasti telingaku kini Merah.

"Buruan hapus!"

Aku segera menghapus hasil jepretan Tadi tapi hanya Satu ust jangan kasih tau Prilly.

February 29thTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang