Bagian 1

292 8 0
                                    

Senja di hari kelulusan seluruh siswa-siswi SMA di desa itu sangatlah indah. Bayangan sinar sunset yg oranye memantul di atas laut biru yg jernih, siapapun akan tentram memandangnya.
Tak terkecuali gadis SMA yg baru saja lulus dengan nilai terbaik itu.

Karin masih tak percaya bahwa ia sekarang benar-benar akan menjadi mahasiswa. Hembusan semilir angin senja menerbangkan jilbabnya seperti umbul-umbul dipinggir jalan, membuatnya terlalu terbawa suasana khayalan indah dan hampir melupakan hari hampir gelap. Ia bergegas meninggalkan pantai menuju rumahnya.

Di atas springbed, di depan laptop, rambut terurai dan kacamata yg membingkai mata sipitnya, Karin sedang membuka salah satu website institusi di kota Palu. Iseng ia membuka jejaring sosial dan membuka timeline milik sahabatnya, Hafidz. Karin menelusuri seluruh postingan sahabatnya dan ternyata salah satu postingan itu mengatakan seminggu lagi Hafidz akan ke Surabaya untuk melanjutkan kuliahnya.
Karin sedikit kaget sahabatnya akan pergi jauh sementara ia tidak tahu itu.
Ada perasaan sedih di lubuk hatinya, kini Hafidz akan semakin jauh darinya. Mata karin berkaca-kaca, hampir saja ia menjatuhkan setetes air bening itu namun tiba-tiba ibunya datang.

"Karin, kamu sedang apa nak ? Ayo makan dulu".

"O..oo iya bu, nanti Karin menyusul". Ucapnya dengan tersenyum.

Oh hampir saja ia kepergok ibu, melihat kan sisi lemahnya yg menangis kerena seorang Hafidz. Selama ini orang-orang mengetahui kepribadian Karin sebagai gadis kuat, keras kepala, dan sulit untuk terharu. Bahkan orang tuanya tidak tahu bagaimana karakter anak gadisnya sendiri karena Karin terlalu tertutup kepada siapapun. Orang tuanya pun tidak pernah bertanya karena mereka yakin gadis sulungnya tak akan mengecewakan mereka, Karin tau mana yg baik untuk dirinya.

Next....

Assalamualaikum Surabaya✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang