Delapan

10K 584 23
                                    

Xavier merebahkan dirinya dengan kasar di atas kasurnya.

"Sial, kenapa juga gue harus ketemu Gentar" Xavier menonjok pelan ke atas kasurnya. Xavier mengingat perkataan Gentar. apa betul yang dikatakan Gentar.

Hari ini Xavier sangat lelah. Tidak ada niat lagi untuk pergi ke clubing seperti hari biasa.

Tiba-tiba Terdengar suara ringtone ponsel Xavier berbunyi. 

Xavier kaget mendengar ringtone ponselnya yang benar-benar aneh. Xavier tahu betul itu ulah siapa

Mas ganteng ada pesan nih, yuk baca.

"Anjir. Kok ringtone gue bunyinya kayak gitu" gerutu Xavier. Xavier bangun dari posisi tidurnya dan setengah malas mengambil ponsel yang ia letakan di atas meja di sebelah kasurnya.

"Ni pasti kerjaanya Panji deh. Cuma ini suara siapa coba. Bener-bener kurang ajar tu hantu" Xavier mendengar kembali ringtone itu yang ternyata dari rekaman handphonenya. Betapa kagetnya Xavier. Ternyata itu adalah suara dirinya. 

"Benar-benar kurang ajar," Gerutu Xavier, beberapa saat Xavier menganggap ringtone itu lucu dan tersenyum sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Xavier melihat notifikasi masuk di ponselnya. Namun nomor sms yang masuk tidak dikenal oleh Xavier.

"Siapa sih. Berani-beraninya SMS gue malem-malem. Awas aja besok, gue bantai," Jempol Xavier dengan lincah menggeser layar handphonenya.

From: +628xxxxx

Xavier, Ini gue Tania. Besok bisa gak kita ketemu? . Gue mau ngomong sesuatu sama elo. ^^

"Ngapain ni orang sms gue, berani-beraninya dia sms gue kayak gini. apa jangan-jangan dia kerasukan Panji lagi. Argh.. bikin susah aja." Xavier melihat SMS itu menjadi bingung harus bagaimana, Xavier menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Untungnya dia sudah keramas jadi tidak ada salju yang turun lagi dari rambut hitamnya a.k.a Ketombe nakal.

Reply: +628xxxxx

Gak.

Xavier langsung menekan send. Lalu Xavier langsung mengganti ringtone ponselnya. Dengan ringtone yang biasa ia pakai.

"Untung ketawan. Kalo enggak, bisa mati gue besok. Diketawain anak-anak" Xavier memijit-mijit keningnya yang terasa pusing. Karena hari ini benar-benar hari yang melelahkan.

Ponsel Xavier berbunyi kembali. Tetapi sekarang bukan SMS yang masuk. Melainkan telepon masuk. Xavier langsung mengangkat telepon itu tanpa ba bi bu

"Halo, kalo ini Panji gue matiin," ucap Xavier cepat.

"Halo, Xavier ini gue Tania. Bukan Panji," Xavier langsung menyesal telah membalas pesannya singkat.

"Oh, Tania. Gue kira elo lagi kerasukan Panji. " ujat Xavier stay cool, sesekali ia melihat wajahnya di cermin dan menampilkan ekspresi gue ganteng, sambil berusaha mendengarkan apa yang ingin di bicarakan tania.

 " ujat Xavier stay cool, sesekali ia melihat wajahnya di cermin dan menampilkan ekspresi gue ganteng, sambil berusaha mendengarkan apa yang ingin di bicarakan tania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sixth Sense (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang