Larissa pulang dengan hati terluka, ia tidak menyangka ternyata Altair sangat jahat. Dia tega merusak persahabatan dirinya dengan Mona, dan yang Larissa tidak habis fikir bahwa Mona tega menikung dirinya.
Larissa pulang dengan langkah gontai, berkali - kali ia dapat makian saat berada di jalan raya dikarenakan tidak konsentrasi saat mengemudi. Sesampainya di rumah, Larissa langsung berjalan menuju kamarnya tanpa memperdulikan teguran ibunya.
Larissa melempar dirinya ke atas kasurnya, Tangisnya pecah saat itu Larissa mengacak acak rambutnya frustasi.
"Kenapa harus dia " ujar Larissa di sela isak tangisnya. Larissa melihat ke atas nakas nya Foto dirinya bersama mona dan Altair.
Dengan melihat foto itu hati Larissa bertambah sakit. Dengan kasar larisa mengambik foto itu dan membuangnya ke tempat sampah.
Dan tanpa Larissa sadari, telepon Altair yang ia angkat tadi pagi adalah telepon terakhir Altair padanya. Seminggu berlalu Altair tidak memberikan kabar sama sekali. Di sekolah pun ia tidak masuk, Larissa berusaha untuk tidak memperdulikan Altair. Toh dia lebih memilih mona.
Namun satu telepon masuk membuat pertahanan larissa hancur.
"Halo" ujar suara di sebereng telepon sana.
"Halo, ini siapa? " Tanya Larissa.
" Ini aku nak larissa, ibu Altair." Larissa terdiam.
"Nak Larissa sebelumnya ibu ingin meminta maaf, ibu sebenarnya tidak boleh mengatakan ini namun ibu tidak tega. "
" Maksud ibu apa? " Tanya larissa bingung.
" Alta.. Alta anak ibu sekarang sedang Koma nak" ujar ibu altair dengan suara bergetar. Larissa terdiam ia tidak dapat berucap apa - apa lidahnya terasa kelu.
"Alta terjatuh dari tangga, saat ia sesak nafas, dan kepalanya terbentur keras, dan ternyata selama ini Alta terkena kankenr paru-paru nak, " Ujar ibu Alta yang sudah tidak bisa menahan tangisnya.
" gak.. Itu gak mungkin tante. Alta sehat. "ujar larissa menyangkal semua itu.
" Alta sekarang di rawat di rumah sakit melati, kalau kamh mau datang tante menunggu kamu, tapi kalau kamu tidak ingin datang tante mengerti Larissa. Tante hanya ingin menyampaikan itu saja. Terimakasih Larissa. " dan sambungan telephon langsung terputus.
" Halo tante" Pikiran larissa kacau. Larissa segera keluar dari kamarnya dan langsung mengendari mobilnya menuju rumah sakit yang di informasikan ibu altair.
Larissa menyetir dengan pikiran kalut . Mengapa ia tidak menyadarinya selama ini. Apakah alta tudak datang katena musibah itu? Pikiran Larissa berkecamuk.
Raganya di dalam mobil ini tetapi fikirannya tidak. Dan tanpa ia sadari ada truk tronton besar yang ingin menyalip berada di depannya.
Larissa terlambat menyadarinya. Ia membanting stir ke kanan hingga ia menabrak pohon pinus di pinggir jalan raya.
Kepalanya pusing, badanya serasa tidak bisa di gerakan. Ia melihat samar-samar orang mengerubunginya,dan seketika semua menjadi gelap.
Larissa di tolong oleh keluarga gentar, dan saat ia sadar dirinya lupa ingatan. Dikarenakan keluarga gentar kehilangan anak perempuannya. Mereka berniat untuk mengadopsi Larissa untuk menjadi anak angkatnya menggantikan posisi anaknya yang bernama Tania.
End of flash back.
Jadi selama ini Tania adalah Larissa dan Panji adalah Altair. Otak Larissa seakan berhenti memproses semua yang terjadi. Larissa terdiam tidak ada satu kata pun keluar dari bibir mungilnya. Bulir bening jatuh tanpa hambatan di pipi Larissa yang mulus. Larissa merasa begitu bodoh tidak menyadarinya selama ini. Setelah lama terdiam beberapa kata mulai terucap dari bibir mungil larissa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sixth Sense (Completed)
Teen FictionTania mengalami kecelakaan yang menyebabkan ia hilangan ingatan. Akibat kecelakaan itu tania dapat melihat hantu. hidup tania berubah menjadi mencekam. di sekolah barunya tania bertemu dengan sesosok hantu tampan,pecicilan, dan kekanak-kanakan. yang...