Sembilan

9.1K 532 14
                                    

Clentung..

Panji mendengar bunyi sms masuk dari hp Tania. Panji ingin melihat pesannya, tapi tangannya menembus ponsel Tania.

"Hm.. " Panji melihat sms dari siapa yang masuk.

From:Bekantan Sombong

Melihat nama yang tertera di layar ponsel Tania Panji menaikkan sebelah alisnya. Apakah ini sebuah pertanda baik? Panji yang penasaran berusaha untuk membangunkan Tania. Yang tengah tertidur pulas sambil memeluk guling.

"Woy bangun kebo," Panji membangunkan Tania dengan berteriak di sebelah kuping Tania.

"Hm.. lima menit lagi" gumam Tania yang mukanya di tutupi selimut.

"Itu ada sms dari bekantan sombong" Ujar Panji yang melihat Tania sambil bertolak pinggang. Dasar cewek pemalas pikir Panji.

"Hm.. dari siapa?" Tanya Tania dari dalam selimut.

"Bekantan sombong. Siapa sih dia?"tanya Panji. Tania langsung terbangun mengagetkan Panji,dan langsung mengecek ponselnya.

From: bekantan sombong

gue setuju sama tawaran Panji

Tania tidak bisa berhenti menahan senyumnya.

"Panji akhirnya Xavier setuju mau bantuin kita" teriak Tania kegirangan.

"Serius?" mata Panji berbinar mendengar perkataan Tania. Tania mengangguk sambil tersenyum menampilkan giginya yang putih.

"Iya"

"Akhirnya.. terimakasih tuhan" Panji melayang sambil menari salsa karena terlalu bahagia.

Clentung..

Ponsel Tania berbunyi kembali.

From: bekantan sombong

Kerumah gue sekarang. Nanti gue kasih alamatnya.

Tania tidak percaya dengan sms yang baru ia baca barusan. Ia terdiam berusaha mencerna kembali pesan singkat yang di kirim oleh Xavier. Gue. Kerumah Xavier?

"Ji tolong bacain sms ini " pinta Tania sambil menyodorkan layar ponsel ke arah Panji.

"Xa...Xavier mau kita ke rumahnya dia Tan" ucap Panji menebak-nebak.

"Iya, oh my good.. kenapa gue seneng banget ya ji" ungkap Tania sambil mendekap ponselnya.

"Yeh dasar cewek. Baru di sms gitu aja udah klepek-klepek." Panji memutar bola matanya malas.

Tania secepat kilat bersiap-siap untuk pergi ke rumah Xavier. Tak sampai lima belas menit Tania telah siap untuk pergi ke rumah Xavier.

"Seneng banget si Tan" goda Panji yang menaik naikan alisnya sambil tersenyum menggoda.

"Yaiya lah, gue dengar gosip dari anak-anak kelas. Kalo Xavier belum pernah ngajak seorang pun ke rumahnya dia. Ya kecuali Sarah sama yogi sih." Ungkap Tania bersemangat namun sedikit keceewa.

"Mau kemana tan?" Tanya Gentar yang ternyata sudah ada di depan kamar Tania. Gentar menyederkan tubuhnya di pintu masuk kamar Tania. Gentar melipat kedua tangannya sambil melihat dengan tatapan selidik ke arah Tania.

"A.. anu.. gue mau ke rumah temen kak ada kerja kelompok." Jawab Tania asal. Mata Tania melihat ke segala arah, agar tidak terjadi kontak mata dengan Gentar, taku-takut jika nanti dia ketawan berbohong.

"Siapa namanya?" Gentar menyipitkan kedua matanya meminta Tania segera manjawab pertanyaannya.

"Ah.. itu.. em.." Tania melirik ke arah Panji meminta bantuan

Sixth Sense (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang