Epilog

13.4K 633 97
                                    

Playlist : Arilaso-lirih

3 tahun kemudian

"ka Gentar" teriak Larissa dari luar rumah, sambil membersihkan rumput-rumput liar bersama mamah, ibunya dan ka melati.

"iya-iya" teriak Gentar dari dalam rumah sambil berlari, setelah Tania kembali ke keluarga aslinya, hubungan keluarga Larissa dan keluarga Gentar menjadi seperti keluarga dekat. Apalagi dengan rencana pernikahan ka melati dengan ka Gentar yang akan diadakan bulan depan. Hubungan Larissa dan Xavier belum berkembang sama sekali. walaupun Xavier sudah berapa kali menyatakan cinta pada Larissa, tetapi Larissa belum siap untuk menjalin hubungan kembali. karena memang Larissa masih belum bisa melupakan Altair.

Butuh waktu lama bagi Larissa untuk bisa kembali menerima sesosok laki-laki yang bisa menggantikan Altair. terkadang perempuan memang lebih sulit melupakan jika mereka sudah jatuh terlalu dalam.

indra keenam larissa sudah sepenuhnya hilang. namun Xavier masih memiliki indra ke enam, ia sudah bisa mengatasi semua gangguan yang datang pada dirinya. Dengan ia belajar mengatasi gangguan seperti makhluk halus ia dapat menjadikan mereka semua bersahabat dengan Xavier. Xavier kuliah di satu kampus dengan larissa. larissa masuk ke fakultas ilmu kedokteran, sedangkan Xavier masuk ke fakultas hukum.

Larissa berhasil menggapai mimpinya untuk masuk ke fakultas kedokteran walaupun harus menunggu waktu 2 tahun untuk bisa masuk ke fakultas impiannya itu. larissa tidak pernah menyerah, larissa tidak pernah berhenti berdoa dan berusaha. walaupun ia sering di remehkan, tetapi ia berhasil membayar mulut orang-orang yang meremehkannya dengan prestasi yang ia buat.

din..din

suara klakson mobil Xavier terdengar cukup nyaring hingga membuat wanita-wanita pekerja ini terlonjak kaget

"siang tante-tante dan ka mel" sapa Xavier saat keluar dari mobilnya.

"huh kamu bikin kaget tante aja" ucap mamah larissa galak.

"Iya, berisik tau gak" ucap Larissa tanpa melihat ke arah Xavier.

"tante-tante dan kak melati. boleh aku pinjem larissa sebentar gak? Xavier mau ajak larissa ke suatu tempat." tanya Xavier. kepada tetua tetua.

"hm, mau kemana?" tanya ibu Gentar.

"ada sesuatu yang mau Xavier sampaikan, ini penting banget antara hidup dan mati" ucap Xavier lebay.

"huh, dasar kamu mulai keluar deh lebaynya" sindir mamah larissa, sambil tak mengalihkan pandangannya dari bunga mawar di depannya

"memang mau kemana xav?" tanya larissa penasaran

"ada deh pokoknya ikut aja"

"yaudah sana, kalian mamah izinin pergi tapi pulangnya jangan malem-malem ya" mamah Larissa memberikan izin pada Xavier.

"mau kemana kalian?" tanya Gentar tiba-tiba, yang datang dari dalam rumah

"yah, ada si Gentar lagi" Xavier mengeluh dengan kedatangan Gentar yang menjadi musuh sekaligus teman baik Xavier.

"jangan di bawa jauh-jauh adek gue" Gentar memberikan peringatan. sambil memberikan tatapan mautnya pada Xavier, yang di balas dengan tatapan masa bodo oleh Xavier.

"iya, ini cuma sebentar aja kok"

"Yasudah kalo gitu. kalo sampe larissa kenapa-kenapa elo bakalan gue gantung noh, di tugu di depan kampung" ancam Gentar dengan tangan terlipat di depan dadanya.

"iya.." jawab Xavier sambil manyun

Tania langsung masuk ke dalam mobil Xavier

"kita mau kemana sih?" tanya Larissa di dalam mobil,  saat mobil sudah berlaju.

Sixth Sense (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang