Still You 5

555 47 5
                                    

Happy Reading

**

"Gwenchana? " tanya seseorang, membuat Yoona mendongak menatap orang yang berdiri menjulang di depannya.

"S-sunbae ?" Yoona tergagap saat melihat siapa orang tersebut. Iya, orang itu adalah Donghae.

Donghae tidak mengindahkan pertanyaan Yoona barusan. Lelaki itu malah berjongkok didepan Yoona dan langsung memeriksa pegelangan kakinya, membuat empunya meringis kesakitan.

"Sepertinya terkilir, " gumam Donghae, ia lalu menatap ke arah Yoona yang sejak tadi asik memandangi Donghae diam-diam."Apa kau bisa berjalan ?" tanya Donghae kembali, sedangkan yang ditanya terlihat gelagapan.

"N-ne, aku bisa." Yoona mengangguk kaku. Karena sebenarnya, ia juga tak yakin bisa berjalan, untuk berdiri saja ia tidak yakin.

"Ne, baiklah kalau begitu." Donghae menjawab dengan tak yakin. Lalu setelahnya, Donghae membantu Yoona untuk berdiri. Belum sempat Yoona berdiri tegak, tubuhnya sudah limbung dan ia meringis kesakitan. Untung saja ada Donghae yang menahan tubuhnya.

"Ternyata kau memang keras kepala." ujar Donghae pelan, ia tiba-tiba berjongkok didepan Yoona, yang membuat mata Yoona membulat kaget.

"Naiklah!!" suruh Dongahe. Yoona tergagap dibuatnya, "T-tapi-- "

"Kajja... naik." suruh Donghae lagi, dengan ragu Yoona mulai mengalungkan tangannya di leher Donghae.

Sebisa mungkin Yoona menetralkan detak jantungnya yang meletup-letup. Ia tidak mau Donghae merasakan detak jantungnya, apalagi dengan posisi seperti ini.

Ternyata Donghae membawa Yoona ke taman dekat dengan Halte bus tadi. Lalu setelah sampai, ia mendudukan Yoona di salah satu bangku yang ada disana.

"Aku akan membeli obat untuk kakimu di dekat sini. Kau tunggu disini, ne? " Yoona mengangguk patuh. Hingga Donghae berlalu dari hadapannya.

Beberapa menit...

"Apa kau menunggu lama ?"Yoona menoleh kearah sumber suara, dimana Donghae berjalan membawa sekantong kresek es batu dan kresek lainnya, yang entah berisi apa. Yoona menggeleng untuk menjawab pertanyaan Dongahe tadi.

Donghae kembali berjongkok, bertumpu dengan satu lututnya di depan Yoona. Ia mulai mengompres kaki Yoona menggunakan es batu dengan sangat hati-hati, tapi tetap saja Yoona meringis kesakitan. Hingga dirasanya cukup, Donghae meletakkan es batu yang sudah mulai mencair itu begitu saja. Lalu mulai membalut kaki Yoona, menggunakan perban yang juga ia beli. Tanpa disadarinya, Yoona sedari tadi memperhatikan Dongahe dengan tatapan kagum.

"Chaa... sudah selesai." Dongahe sudah selesai dengan pekerjaannya, lalu ia berdiri dan mengambil minuman yang tadi sempat ia beli dan menyodorkan salah satunya kepada Yoona. Yoona menerima dengan kikuk.

Dengan segenap keberaniannya Yoona berdehem untuk mengumpulkan suaranya. "Sunbae-nim," panggil Yoona ragu. Donghae yang sebelumnya memandang lurus kedepan, menolehkan kepalanya ke arah Yoona, lalu menaikan alisnya, seakan bertanya 'ada apa? '

"Aku berterima kasih banyak kepadamu sunbae. Maaf aku merepotkanmu. " ucap Yoona gugup tetapi tetap tersenyum tulus, yang dibalas Donghae dengan senyum tipis. "Ne gwenchana, aku tidak keberatan membantumu. Ohh..apa kau tadi ingin pulang menaiki bus ?" Yoona kaget mendengarkan pertanyaan Dongahe, dengan ragu, akhirnya ia mengangguk. "Ne,"

"Aku akan ke halte sekarang. Apa kau ingin kesana juga? " tanya Donghae lagi. Yoona tampak berfikir sebentar, lalu sesaat kemudian mengangguk setuju.

"Baiklah, kajja. " Donghae kembali membantu Yoona, dengan merangkul pundaknya. Membuat Yoona lagi-lagi seakan kehabisan oksigen.

Ketika mereka tiba di Halte, tampak keadaan Halte lebih sepi dari sebelumnya, hanya ada beberapa orang saja. Mereka yang sudah duduk manis pun hanyut dalam pikiran masing-masing. Hingga bus tujuan Yoona sampai di Halte. Yoona mencoba untuk berdiri, walaupun masih belum tegak. Ia berdiri di hapadan Donghae. "Sekali lagi, terimakasih untuk semuanya. Aku pamit duluan, sunbae-nim," Donghae mengangguk, sambil lagi-lagi tersenyum. "Ne, kau hati-hati." Yoona menganggukan kepalanya, lalu mulai melangkah menuju pintu masuk bus dengan langkah terseok-seok. Donghae memperhatikan Yoona hingga bus yang ditumpanginya berjalan.

Lalu, entah sadar atau tidak. Dongahe menyunggingkan senyum tipis dibibirnya. Dan ini sudah ketiga kalinya hari ini.

****

tbc.

**

Hai chingu-ya :D
Aku balik lagi sama fanfictionku yang super gak jelas ini. Cerita ini lama terbengkalai karna beberapa bulan ini, aku lupa password wattpadnya :D #biasapikun.
Akhirnya dua hari yang lalu inget lagi *corcol.

Eh.. tapi aku berharap masih ada yang baca fanfiction ini :D

Part ini segini dulu ya :D next part dipanjangin deh :v

Waiting for next part ^^

Gomawo readers ^^

STILL YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang