Sebelumnya pengen bilang Makasih Banyak duluu, sama semua yang udah baca. Seneng banget! Apalagi kalau udah ada yang koment "Next" itu berasaa langsung pengen cepet-cepet lanjutin lagi, exited sendiri gitu ada yang nungguin cerita ini, ga nyangka ajah.. kirain dulu ga ada yang mau baca, lol. Udah 3K, dan ituu berasa Wow banget buat aku yang penulis pemula. Sekalagi lagi Makasih, buat yang udah baca, udah vote, udah koment, pokoknya makasiiiiih❤❤❤. Oh iya, aku bener-bener ngalamin kisah cinta yang aku ceritain ini, hehe. Curhat dikit gapapa yah, siapa tau dia baca.. biar dia pekaan dikit, lol, capek tau nunggu bertahun-tahun, udah ah lupain. Okeeyy, yang udah nunggu-nunggu lanjutan ceritanya gimanaa.. terlebih khusus buat sahabat2 ku, ini nih gue udah lanjut:p hahaha.
Happy reading guys!
***
Dengan mengumpulkan seluruh nyawanya, Aikah memberanikan diri untuk menuju ke tempat Afli, meminta tolong untuk mengajarinya 'Matematika'.
"Mau sampai kapan berdiri di situ?" ucap Afli, melihat Aikah tidak juga duduk di sampingnya.
"I.. iya, ini juga baru mau duduk."
"Aduh, gue deg-deg an" gumam Aikah dalam Hati.
Karena taman Rio memang tempat yang sangat pas untuk les matematika hari ini, angin sepoi-sepoi yang mulai berhembusan.. yang membuat siapa,saja merasa nyaman berada di taman ini.
"Gue kerja soal nomor 2 , pake rumus pertama. Perhatiin" ucap Afli langsung tuduh poin
Aikah mengangguk patuh.
Afli menerangkan cara kerja untuk menyelesaikan soal tersebut, menjelaskan sedetail mungkin agar Aikah bisa mengerti. Sebisa mungkin Aikah memfokuskan fikirannya ke Angka-angka itu namun tetap saja, hatinya berkata lain.
Mata dan Hatinya seketika kompak, tertuju pada makhluk di sampingnya ini.
"Kenapa natap wajah lo itu candu banget sih fli, buat gue!" Gumam Aikah, dalam hati sambil terus menatap sosok yang sudah menguasai hatinya selama bertahun-tahun, ya Afli.
"Dan rasa itu pun masih tetep sama, hingga detik ini." Aikah
"Gimana udah ngerti?"
"Aikah"
Merasa Aikah tak kunjung menjawab, Afli menyentil pelan jidat Aikah.
"Aaw!" Aikah meringis sambi mengusap-ngusap jidatnya..
"Perhatiin kalau gue lagi ngelajasin"
"I.. iya iya"
"Coba kerjain soal nomor 3."
"Hah?"
"Kerjain soalnya"
"Ooh oke"
Dengan malasnya Aikah melihat soal nomor 3, dan detik itu juga dia cuman bisa menghela nafasnya berat.
"Kerjain soalnya" Perintah Afli.
Namun Aikah hanya tetap memegang pulpennya, tanpa menggerakkannya sedikitpun.
"Gu.. gue masih belum ngerti fli"
"Kan tadi gue udah jelasin"
"Yakan itu soal nomor 2"
Afli menarik nafasnya sejenak. sabar sabar.
"Bagian mananya yang lo ga ngerti?"
"Emmm" Aikah melihat-lihat kembali soal tersebut, sambil mengigit bibir bawahnya.
"Bibirnya jangan di gigit, nanti berdarah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Teen Fiction#10 Teen Fiction (Juli 2020) #01 Secret Admirer (Mei 2018) #01 Waiting (Mei 2018) #03 Hope (Oktober 2019) #01 Waiting (November 2019) #02 Pengagum Rahasia (Januari 2020) Keterangan: Cerita ini selesai, dengan 60 part. *** Pernah ga lo suka sama satu...