Epilog

74 4 0
                                    


"Sekuat itukah debaran cintanya untukku sampai selama ini"

====

Sekarang tepat lima tahun reyhan pergi meninggalkan aku, meninggalkan seribu kenangan yang ia buat bersamaku.

Aku melihat makam tersebut dan menaruh sebuket bunga mawar yang sangat mirip dengan yang dulu rey kasih kepada aku.

"Makasih rey, berkat kamu aku tau artinya menghargai perasaan orang"

"Berkat kamu aku tau arti kata penyesalan, dan sekarang aku seneng rey aku udah dapetin kebahagiaan aku"

"Kamu tau ga rey, namanya persis kaya kamu sama-sama rey. Sifatnya juga sama loh, bawel, nyebelin, perhatian. Tapi ada satu yang dia ga punya dari kamu, tau ga? Kamu itu bagian terbesar dari hidup aku, kamu anugerah tuhan buat aku dan cuma kamu yang masih bisa buat aku ngerasa sayang banget sama kamu haha hati aku kaya masih nempel tau sama kamu" ucapku mengusap batu nisan tersebut.

"Tapi aku janji, aku ga akan lupain kamu rey disana. Aku janji akan pegang cinta kamu walaupun kita ga akan pernah bisa bersatu"

"Aku udah menjadi sepasang kekasih dengannya rey, Kay sama nayla juga sudah bahagia loh rey. Aku janji bakalan selalu doain kamu, aku bakalan sering datang kesini bersama keluarga baruku nanti"

Aku melihat sosok bayangan reyhan dihadapan aku dengan tersenyum "Aku sayang kamu na, selalu menyayangi mu. Bahagialah bersamanya. Tugasku menjagamu telah selesai, aku pamit"

Aku mengangguk dan tersenyum tipis "Tenang disana rey, aku juga sayang sama kamu, makasih atas kenangan dan seribu kejutan yang pernah kamu buat untuk membahagiakan ku"

Sosok bayangan tersebut telah hilang, aku menetesi air mata ini lagi untuk kesekian kalinya. Menetesinya untuk reyhan lagi.

"Aku pergi dulu rey, Jaga dirimu baik-baik disana" aku menepis air mata dan melangkahkan kaki pergi meninggalkan gundukan tanah tersebut

====

Hari ini Reynaldi mengajakku untuk dinner bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini Reynaldi mengajakku untuk dinner bersamanya. Didalam restoran yang sangat mewah, tetapi aku merasa aneh karena hanya kita berdua yang berada didalam restoran ini dan mana tamu lainnya.

"Rey, ko sepi? Tamu yang lainnya lo pada ga ada ya?"ucapku bingung.

"Gapapa, aku cuma mau berduaan sama bidadari aku jadi aku nyewa restoran ini"

"Gombalan basi tau ga hahaha dan kamu harusnya jangan menghambur-hamburkan uang untukku rey"

"Aku ga gombal tau, itu beneran fakta. Sekali-kali gapapa kali aku nyewa buat berduaan"

Aku memutar bola mataku seraya terkekeh "Rey, minta napa aku haus"

"Nih na, haha kamu apansih pipinya minta ditabok, gemes tau" ucapku menyubit pipinya.

HEART!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang