Part 9

40 4 0
                                    

Hari minggu adalah hari yang sangat menyenangkan bagi seorang gadis bernama riana yang selalu bangun dengan terlambat.

Jam telah menunjukan pukul 11 siang tetapi, gadis cantik ini masih terlelap di atas kasur dengan selimut yang menutupi wajah polosnya.

Reyhan yang melihat riana masih dalam keadaan tertidur langsung menyiapkan bubur ayam yang ia beli di jalan menuju rumah riana dan setelah itu akan membangunkan riana.

"Na, bangun. Udah siang, makan bubur ayam nih tadi aku beli buat kamu katanya kamu belum makan dari tadi malem" Reyhan menggoyangkan tubuh riana ke kanan dan ke kiri.

"Iya rey bentar, hhhh aku masih ngantuk tau ganteng"

"Bangun ih udah jam 10 siang, ga baik perawan kaya kamu masih tidur jam segini. Bubur ayamnya makan dulu ih nanti ga enak"Reyhan terus mengoceh.

"Bawel, iya aku cuci muka dulu baru makan buburnya" Riana beranjak dari kasur menuju kamar mandi.

Aku tersenyum bahagia melihat riana yang mengoceh di kamar mandi.

====

"Noh, makan buburnya" Reyhan menyodorkan bubur di depan riana.

"Suapin, aku males tau. Oh iya rey, keliling naik sepeda yuk aku kangen kita jalan nih" Riana memperlihatkan jajaran gigi putihnya menjadi sebuah cengiran.

Reyhan memutar bola matanya malas "dasar nana manja, sini buka mulutnya"

"Macacih yey" ucap riana sambil mengunyah bubur.

"Telen dulu, baru ngomong"jawab reyhan mengambil segelas air untuk di berikan kepada riana.

Riana hanya memperlihatkan jajaran gigi putihnya membentuk lengkukan senyum yang sangat manis bagaikan coklat.

====

Reyhan mengambil sepeda di belakang rumah riana untuk mengelilingi komplek dan pergi ke pantai.

"Rey, lama banget ngambil sepedanya ih" Teriak riana kesal.

"Tuh orang ga ada sabar-sabarnya ya, tapi gua ko bisa sayang sama dia?hhh" Batin reyhan menunjukan ekspresi tertawa.

"Sabar kali na, ayo naik"ucap reyhan.

Reyhan mengayuh sepedanya dengan lambat untuk merasakan udara yang sejuk di komplek ini dan sesekali tersenyum saat tangan riana yang mengalungkan tangannya di leher reyhan.

"Na, kalo nanti reyhan pergi janji jangan lupain reyhan ya?" Desis reyhan.

Riana terdiam dan menekuk mukanya"Apa sih rey, Emang kamu mau kemana? Bukannya kita udah janji buat ga ninggalin untuk selamanya?"

Reyhan memberhentikan sepedanya dan mengusap puncak kepala riana dengan selembut mungkin.

"Ya kan barangkali rey udah di panggil duluan sama yang diatas mana ada yang tau? Itu takdir na. Ga selamanya aku ada di samping kamu nantinya, tapi yang kamu perlu ingat aku sayang kamu na. Aku janji bakalan jagain kamu walaupun nanti kita beda alam"

Riana tersenyum miris dengan mata yang berkaca-kaca "rey, udah dong nana ga mau kehilangan rey. Nana sayang banget sama rey, nanti kalo rey beda alam kita ga bisa main lagi"

Mereka berdua seperti dua anak kecil yang terlalu polos untuk mengatakan hal yang terlalu sulit untuk di ucapkan, mereka seperti bulan dan bintang yang selalu bersama-sama.

"Hhh, maaf maaf. Yaudah pulang yuk  udah mau hujan nih, aku ga mau kamu sakit lagi"ucap reyhan.

"Yah, ga jadi jalan-jalan lagi dong"ucap riana memproutkan bibirnya manyun.

HEART!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang