"Ibu, akan kucuri lagi tubuhmu dari Tuhan. Biar rinduku menyublim bersama udara. Saat kita berpesta cahaya."
__ Fahd Jibran
__ a cat in my eyes
-----------------------------------------
"Iya iya, yaawloh"
"...."
"Iya pa entar Fika jemput"
"...."
"Hah?"
"...."
"Iya pa, selow aja sih"
"...."
"Oke bhay pa"
Fika memutus pembicaraannya. Kini ia harus bergegas menuju ke bandara. Kata papanya Aiden akan segera tiba. Ia sangat tidak sabar untuk bertemu sepupu lelaki tercintanya itu.
--------------------------------------
"Mana sih nih anak, kok lama banget daritadi juga ditungguin" Fika menggerutu
Fika sudah terlalu bosan menunggu. Aiden tidak muncul-muncul daritadi. Padahal sudah 20 menit sejak pesawat dengan tujuan Sydney-Indonesia landing.
"Kalo 5 menit lagi nih anak gak muncul, gue tinggal nih". Sudah 10 menit berlalu dari target Fika, tapi yang ditunggu juga tak kunjung datang, saat Fika berniat ingin pulang, tampaklah seorang pemuda dengan baju kasualnya sambil menggeret koper dengan muka tak bersalah, menghampiri Fika.
"Oiyy anak monyet!" ujar lelaki itu yang bernama Aiden
"Anjing lo, lama banget daritadi" jawab Fika ketus
"Ya sorry, kan gue tadi nongki-nongki ganteng dulu di starbuck" jawab Aiden tanpa merasa berdosa
"Tahiklo, bukannya ngajak-ngajak gue" jawab Fika
"Ya mana gue tau, gue kan udah gapunya id line lo lagi semenjak lo ganti hape" tandas Aiden
"Bacot lo ah! Buruan gih!" ketus Fika
Aiden hanya mengikuti di belakang Fika.
--------------------------------------
"Fik, bosan nih. Delivery makanan kek. Gue datang jauh-jauh bukannya dikasi makanan. Orang ganteng gaboleh kelaperan tauk" pinta Aiden
"Pesen sendiri lah! Lo punya tangan kan? Masih bisa ngetik kan? Yaudah pesen sendiri! Lagian siapa yang bilang lo ganteng!?" ketus Fika
"Kejam sekali dirimu" ujar Aiden sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
"Biar! Gue udah nungguin lo setengah jam di airport, dan lo-nya malah enak-enakan nongkrong di starbuck! Kan anjing!" sungut Fika
"Ya maaf deh, gue kan udah minta maaf berkali-kali, masa gue yang unyu ini gak dimaafin sih" ucap Aiden sambil me-wink ke arah Fika
"Huekkk, gue mau muntah dan gue gamempan ya. Tapi, yodahlah, gue pesenin. Lagian gue heran, lo udah menghabiskan seluruh isi kulkas, dan sekarang lo masih laper. Gue heran perut lo terbuat dari apa, karet banget" ucap Fika
"Lo kan tau sendiri gue gimana" balas Aiden
"Iye, banyak makan plus pelit"
"Nah, itu tau"
Fika hanya mengedikkan kedua bahunya. Ia lalu memesan sekotak pizza.
--------------------------------------
"Oiyy, gue otw sekolah yee, lu santai-santai aja di rumah. Kalo mau pergi chat gue dulu, tar lo nyasar lagi" titah Fika
"Iye, bawel! Berasa jadi anak lo gue" balas Aiden bersungut-sungut.
Fika hanya memeletkan lidahnya ke arah Aiden.
*di sekolah*
"Emang dasar biji cabe lo! Berani-beraninya lo ngedeketin pacar sehidup semati sedada sejiwa gue! Nyadar dong lo! Bagas itu ditakdirkan sama gue! Bukannya sama makhluk bermata empat macem lo!" ujar Evelyn berapi-api
Fika hanya tertunduk diam.
"Kicep kan lo! Makanya, jadi cewek itu jan kecentilan banget! Lo sama Bagas itu kek buaya sama kadal! Gabakalan bisa nyatu!" tambah Evelyn
Fika (lagi-lagi) hanya tertunduk diam.
"Yakali gue jadi buaya" tiba-tiba Bagas datang. "Tapi, kalo kadalnya kayak Fika gue ganolak kok" sambung Bagas dengan konyol.
"Ihhh.... Bagas kok mau sama si cupu ini sih!? Mending Bagas sama Evelyn aja deh, Evelyn kan baik, pinter, sholehah, rajin menabung, berbakti kepada kedua orang tu-" ucapan Evelyn terpotong.
"Diem ah, berisik banget lo" potong Bagas. "Yuk cabut Fik, entar gue jadi botak lagi disini" sambung Bagas sambil memegang tangan Fika.
-----------------------------------------
Author akan jelasin bagaimana Fika bisa dilabrak oleh Evelyn and the gangs *azek*
Jadi tuh, Fika awalnya sedang selow-selow jalan di koridor saat akan masuk ke kelasnya di pagi hari. Tiba-tiba, ada beberapa tangan yang menariknya dan membawanya ke belakang mushola, tempat yang paling jarang di kunjungi oleh anak-anak AHS (Ashford High School bukan American Horror Story).
Lalu, disanalah Evelyn and the gangs melabraknya habis-habisan, tidak sampai menyakiti Fika karena Bagas sudah keburu datang. Untung saja Bagas datang di waktu yang tepat.
Hal ini pun telah Fika ceritakan kepada Adara. Dan reaksi Adara sangat-sangatlah berlebihan.
"Uanjirr itu si cabe-cabean! Liat aja ntar, bakalan gue bales! Bakalan gue keluarin mereka dari sekolah ini! Liat aja!" ujar Adara berapi-api
"Selow aja kali Dar, gue-nya gakenapa-napa juga" jawab Fika memutar kedua bola matanya
"Ya tapi kan-" ucapan Adara terpotong
"Udah deh Dar, gue males banget berurusan sama mereka. Lagian biasa aja kok" sambung Fika
"Iyeiye, susah kalo udah berdebat sama lo" ujar Adara bersungut-sungut
Mungkin ini yang namanya cinta_- *paansih*
------------------------------------------
ahoyyy! akhirnya apdet:v
maafkan segala typo(kalo ada) dan ke-gak-nyambungan jalan ceritanya
happy reading
pipis love and gaholl:D - Cii
KAMU SEDANG MEMBACA
Beeing You [ON GOING]
Teen Fiction"Aku hanya menyukainya saja. Apakah itu adalah sebuah dosa ?" -- Rafika Rafika Azalia Maharani Bagas Putra Pratama p.s Newbie p.s.s Judul+cover typo or whatevs