Arya Aksara left the chat.
Ini adalah hari kesepuluh semenjak notifikasi itu ada. Andira baru sadar. Bahkan Andira cuma menganggap kelakuan Arya yang dulu balik lagi atau mungkin dia udah ngerasa nggak ada harapan sama Andira. Tapi ada sesuatu yang bikin Andira ngerasa aneh. Meskipun kelakuan Arya yang suka nggak bales chat itu balik lagi, nggak pernah sekalipun dia tau kalo Arya bakal nge-end chat. Andira tau betul Arya bukan orang yang kaya gitu. Dan anehnya lagi, Andira tau betul Arya nggak pernah pake display picture cuma foto warna hitam.
Hal-hal aneh itu jadi bikin Andira cukup ngerasa khawatir. Akhirnya Andira memutuskan buat chat Arya duluan setelah beberapa hari nggak pernah chat Arya.
Andira Kinanti: Aryaaaa, r u ok?
Chat itu nggak dibales-bales. Not every single chat dari Andira dibales oleh Arya. Sampai akhirnya dua hari kemudian Andira dihadapkan oleh fakta yang membuat dia nggak tahu lagi gimana harus menghadapinya.
Arya Aksara: Halo Andira
Andira Kinanti: Where have u been?!
Andira Kinanti: I thought something happened :(Arya Aksara: Something did happen, sweetheart. Ini mamanya Arya. Tante Rina.
Andira Kinanti: Maaf tante, Andira nggak tahu kalau ini tante yg bales..
Andira Kinanti: Memang ada apa dg Arya ya tante?Arya Aksara: Arya had passed away, sweetheart. Tante mohon maafkan Arya ya kalau ada salah..
Saat itu juga seluruh badan Andira rasanya langsung lemas. Mata Andira panas. Tangannya masih gemetar baca chat yang baru saja dibacanya. Nggak mau terima kenyataan itu, Andira langsung menelpon nomor Arya yang untuk di Malaysia. Nggak aktif. Andira langsung menelepon nomor Arya untuk di Indonesia.
"H-halo.. Assalamualaikum.."
"Waalaikumsalam.. Ini Andira yang tadi ya?"
Saat itu juga air mata Andira langsung menetes, "Tante, maaf, Aryanya mana ya, Tan?"
"Nak Andira, maafkan tante ya nggak bilang sama kamu dari awal. Tante nggak tau gimana caranya kasih tau kamu dan teman-temannya. Tante mohon maafkan tante sekeluarga terutama Arya kalau ada salah.." Suara di seberang terdengar semakin lirih di telinga Andira, "Tante tau tante salah nggak segera kasih tau kamu dan teman-temannya mengenai kepergian Arya, tapi tante sendiri belum tau bagaimana menghadapinya, nak. Maafkan tante, sweetheart."
Lutut Andira gemetar semakin hebat saat itu juga, tangisnya pun sudah tak tertahan, "K-kenapa bisa, Tan?"
Suara Ibu Arya semakin lirih, "Maag Arya terakhir sangat kronis, Andira, belum lagi kondisi badan Arya yang entah kenapa tiba-tiba nggak bisa mengeluarkan keringat. Dia terkena heat stroke dengan maagnya yang kronis. Nggak terselamatkan, nak."
Andira cuma bisa memeluk lututnya yang semakin gemetar dan tangisnya yang nggak kunjung berhenti.
"Andira, Arya sayang kamu, nak. Tante tau itu. Arya memang bukan orang yang bisa mengekspresikan perasaannya, tapi tante sebagai ibunya tau. Maafkan Arya ya, kalau Arya sempat membuat Andira merasa bingung dengan Arya." Andira tau salah memang kalau Andira yang kelihatan lebih berduka. Sekarang justru ibu Arya yang menenangkan Andira, "Nak Andira kalau mau ke makamnya Arya, nanti tante sms lokasinya. Yang sabar ya sayang, tante juga merasa ini susah, tapi tante nggak mau memberatkan Arya."
KAMU SEDANG MEMBACA
24/7
ChickLit"Nggak mungkin setiap orang meluangkan waktunya 24/7 untuk seseorang, Andira. Kamu jangan mimpi." Kata-kata itulah yang justru membuat seorang Andira Kinanti ingin menemukan 'seseorang' itu. halftimedreamer©2016