Last. Gue ga bikin epilog atau bonchap ya :)
***
Jadi, semuanya telah bersekongkol untuk membuat surprise untuk Lauren pagi itu. Bahkan semua crew ikut ambil bagian. Dimulai dari balon-balon itu, sampai kertas raksasa yang mucul satu persatu dari London eye.
Semuanya Luke yang mengatur. Luke yang memerintahkan. Dan yang lain telah melakukan tugas-tugasnya dengan baik.
Dari balon-balon itu, Lyone dan Bryana lah yang mengaturnya. By the way, Bryana diam-diam datang ke London untuk ikut membantu surprise itu. Lalu Lauren keluar untuk bertanya kepada resepsionis. Dan diam-diam Michael, Ashton dan Calum masuk ke kamar Lauren dan membereskan seluruh balon dan menaruh teddy bear besar di tempat tidur.
Lalu paket berisi outfit itu adalah ide Bryana. Bryana pula yang membeli dan memilihkan pakaian itu. Ada beberapa crew yang bertugas mengundur keberangkatan mereka yang akan menuju tempat konser berikutnya.
Lalu di taman, bunga yang berada di kursi taman dan ukiran di pohon adalah buatan dari beberapa crew. Lalu kertas-kertas raksasa yang muncul satu persatu di London eye adalah pekerjaan semua anggota pembuat surprise. Hampir semua bilik London eye terisi oleh satu orang yang memegang kertas dengan satu huruf.
Bagi Lauren, itu adalah kejutan paling indah dan romantis. Meski Ia harus menanggung sakit di kakinya dan tidak diperbolehkan untuk berjalan sementara waktu oleh dokter. Namun, sisi baiknya, Lauren menjadi ratu dalam sehari. Karena Ia dilayani oleh Luke dan bahkan teman-teman lain.
Sementara itu, meski cincin sudah terpasang di jari manis Lauren, Lauren dan Luke tidak ingin terlalu cepat untuk menikah. Mereka masih muda dan masih banyak yang harus dicapai. Apalagi Luke masih cukup sibuk dengan band nya.
Dan saat ini, mereka sedang berada di bandara. Bersiap untuk menuju tempat konser berikutnya.
"Sakitkan? Sok kuat sih. Sudah kubilang pakai kursi roda," Luke memperhatikan Lauren yang jalannya terseok-seok sambil menarik koper dan menggendong ransel.
"Aku bisa, Luke. Tidak usah berlebihan. Kakiku tidak patah, tidak usah pakai kursi roda," elak Lauren.
"Paling tidak biar aku yang bawa barang-barangmu, nona,"
"Sudahlah barang-barang yang kau bawa sudah cukup banyak. Apalagi kau membawa gitar. Aku tidak mau merepotkanmu,"
"Gadis mandiri, bagus nak, bagus," tiba-tiba Ashton menyeletuk dari belakang. Lauren dan Luke hanya terkekeh.
"Ash mereka cute sekali, aku gemas," bisik Bryana sambil menggoncang tangan Ashton.
Ashton terkekeh,"Lebih cute lagi yang dibelakang."
Bryana mengerinyitkan dahinya lalu menoleh ke belakang. Didapatinya Calum dan Lyone berjalan beriringan tanpa bicara apapun. Mereka berdua tenggelam dalam kecanggungan. Jika dilihat mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang baru jadian dan masih malu-malu untuk berbicara.
"Jangan-jangan mereka benar-benar pacaran?" Ucap Bryana.
"Bukannya tidak mungkin, namun setauku Lyone menyukai Luke," balas Ashton.
"Tapi kan tidak mungkin Lyone merebut Luke dari Lauren. Kalau sampai terjadi, aku benar-benar akan menghajar gadis itu,"
"Dasar nenek lampir,"
Bryana melotot,"Fuck you."
"What? You wanna fuck me eh?" balas Ashton dengan tatapan nafsu.
"Astaga mesum!" Bryana mencubit Ashton.
"5sos is mesum squad, you know?"
.
Lauren menyandarkan kepalanya ke pundak Luke. Matanya menutup sembari menikmati lagu Gotta be you lewat headset. Kebetulan Ia berbagi headset dengan Luke. Selagi menikmati lagunya, Luke tiba-tiba menyenggol lengan Lauren. Membuat Lauren membuka matanya dan menegakkan badan.
"Apa?"
"It's gotta be you," ucap Luke. Lauren terkekeh.
"Kenapa tiba-tiba bilang begitu?"
"Tidak apa-apa. Hanya ingin bilang itu saja," Luke tersenyum. "Larry..janji ya jangan pergi lagi?"
Lauren tersenyum. Di elusnya pipi Luke lembut,"Iya sayang. Tidak akan."
Sementara di sisi lain, seorang gadis meratapi nasibnya yang malang. Gadis yang mencintai seseorang namun sayang cintanya bertepuk sebelah tangan.
who am i?
I'm nothing for him.
"Lupakan saja dia, Lyone," ucap Calum yang duduk disebelahnya.
"Aku menyesal pernah mengenalnya," balas Lyone mengusap pipinya yang basah.
"Kau begitu mencintainya huh?"
"Begitulah. Sayang, sudah milik orang,"
"Kan sudah kubilang, move on,"
"Tidak bisa. Aku tidak tau caranya,"
"Aku tau caranya,"
Lyone menatap Calum bingung,"Bagaimana?"
Calum tersenyum,"Will you be my fake girlfriend, Lyone?"
****
YAYYY SELESAI ANJIR GUE SENENGz
Big thanks buat readers yg uda setia baca dari book 1 sampe book 3. Meski masih banyak silent readers tapi gapapa deh. W ttp cinta kaliannn :*
So the next book is called move on. Just check my works, kay? Its about calum dan lyone lop story.
Ini btw g ada yg kangen sama carl, kayn dan abby ya ? :))
Buat yang masih ga ngerti sama jalan cerita coma, just ask here. Bakal gue jawab satu2.
Buat yg masih pengen liat luren's life, mereka masih tampil kok di move on. Tapi udh bukan main character lagi yak.
Meski udh selesai, tetep vomment ya :-)
Duhi mau pidato apalagi y
Udh itu aja deh.
All the love,
tata anaknya ashtete
KAMU SEDANG MEMBACA
iPhone 3 • lh
Fanfiction[Book three of iPhone] "Are we belong?" Copyright©2015 • -gasolinee