[Louis P.O.V]
Aku memandang langit dari jendela kelas. Sungguh, indah sekali. Tapi, mengapa hidupku tidak indah? Kenapa ya Tuhan?
Aku sering di bully hampir setiap hari. Aku selalu tersakiti oleh semua murid di sekolah ini. Mereka mengata-ngatain aku dengan 'old', 'faggot', 'gay' dan lain-lain. Tidak semua murid sih, kecuali teman-temanku, Zayn, Liam, dan Niall. Mereka yang membuatku tetap kuat. Aku bangga mempunyai sahabat seperti mereka.
"Tomlinson? Kau tidak apa-apa?"
Lamunan ku langsung buyar. Mr. Joseph mengagetkanku.
"Ya, Mr. Saya gapapa" jawabku. "Apakah kau yakin? Wajahmu begitu pucat. Apa kau perlu ke UKS?" katanya. "Tidak, Mr. Joseph. Saya hanya melamun saja. Everything's fine" jawabku.
Lalu Mr. Joseph melanjutkan pelajarannya. Aku pun mulai memperhatikannya.
KRING KRING...
Bel istirahat pun sudah berbunyi. Aku membawa buku & barangku ke loker. Lalu aku bertemu Niall.
"Hei, Louis! Gimana tadi pelajarannya?" Tanya Niall. "Biasa-biasa aja" jawabku. "Sudahlah Lou. Jangan dipikirkan kejadian tadi pagi. Kita ke kantin aja yuk!" kata Niall. Aku mengangguk lalu mengikuti Niall ke kantin.
Di kantin, Zayn dan Liam sudah menunggu kedatangan kita. Aku dan Niall duduk bersama mereka.
"Hei, Lou! Kita berdua kangen banget sama lo" kata Liam. "Halah, baru 2 hari gak ketemu aja udah kangen. Nge-fans sama gue ya?" Kataku sambil tertawa kecil. "Lah, Siapa yang nge-fans coba? Hahaha!" Kata Liam tertawa. "Eh, ngomong-ngomong gue denger bakal ada anak baru di kelas 12 ini... Di angkatan kita ini...." Zayn pun angkat bicara. "Heh?! Seriusan lo? Tau dari mana?" Tanyaku agak shock. "Gue denger aja dari temen gue. Katanya sih itu rumor. Gatau juga sih" jawab Zayn. Mulutku langsung berbentuk 'O'.
---skip school---
Aku berjalan menyusuri koridor sekolah. Aku melihat jam tanganku. Jam 4:24 sore. Beberapa siswa masih ada di sekolah. Lalu aku berjalan ke gerbang sekolah. Aku melihat Zayn dan Liam belom pulang. Aku pun lari ke arah mereka.
"Hei, kalian belom pulang?" sapaku, sambil menepuk pundak mereka berdua. "Eh, ada Louis.. Kita baru mau pulang. Mau pulang bareng gak? Kan kita satu arah" Ajak Liam. "Boleh deh" kataku.
"Eh, gue di jemput pake mobil. Duluan ya, guys" kata Zayn tiba-tiba. "Oh, yaudah" kata Liam dan aku barengan.
Lalu kami berjalan ke arah barat. Rumahku dari sekolah lumayan dekat. Begitu pun juga dengan Liam. Rumah kita saling berdekatan.
Lama berjalan... Liam akhirnya sampai di depan rumahnya. "Gua duluan ya, Lou. Stay strong, Bro!" Kata Liam sambil tersenyum. Aku membalas senyumannya. Kemudian di memasuki rumahnya. Lalu, aku terus berjalan ke rumahku.
Setelah 7 menit, aku sampai di rumahku. Aku membuka pintu pagar, lalu membuka pintu depan. Aku masuk ke rumah. Seperti biasa rumah sepi. Adik-adikku pasti sedang bermain keluar. Sedangkan mom, pasti dia di rumah tetangga sebelah. Kalo ayah jam segini masih kerja.
Lalu aku menyeret tasku dan menuju kamarku. Lalu aku mendengar sesuatu. 'Itu pasti suara Lottie' gumamku. Lalu aku mengintip ke kamarnya. Ternyata dia sedang membuat makeup tutorial. Pasti dia mau buat YouTube vid. Aku tersnyum-senyum melihatnya. Aku pun masuk ke kamarku.
Aku menjatuhkan badanku ke kasur. Aku memikirkan siapa yang akan pindah ke sekolahku. Apakah cowok? Apakah cewek cantik? Haha. Mungkin saja.
.
.
.
Hey, everyone!
Gw buat fanfic baru lg yg berkaitan dgn 1d 🎉
Maaf kalo ga jls :(
Please leave vomments nya ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
when green eyes met blue →Larry AU
Fanfiction"I've never been happier like this in my life after I met him" -L.T [written in bahasa]