Chapter 7.

800 81 14
                                    

[Louis P.O.V]

Aku memasuki rumahku lalu langsung lari ke kamarku. Aku mengganti baju dan menyiapkan barang-barang yang mau dibawa.

Lalu, aku turun ke bawah. Kulihat, mom sedang ada di dapur. "Kamu mau kemana nak?" Tanya mom. "Aku mau beli peralatan art buat kerkel sama temen mom" ujarku sambil melambai ke mom. "Hati-hati ya nak!" Teriak mom dari dapur.

Lalu, aku keluar rumahku. Aku berjalan ke rumah Harry. Kulihat, di depan rumah Harry, Harry sudah menungguku.

"Hei, maaf sudah membuatmu menunggu. Kita naik apa?" Samperku. "Iya gapapa, Lou. Kita naik mobilku" kata Harry.

Harry memakai flannel dan skinny jeans. Dia juga memakai kacamata hitamnya. Penampilannya sungguh... Keren.

"Kamu yang nyetir Har?" Tanyaku. "Enggak, supirku yang nyetir kok" jawabnya.

Lalu, kami memasuki mobil Harry, lalu berangkat....

----SKIP----

Kami pun turun di lobby. Aku dan Harry langsung masuk mall. "Hmm, jadi kita kemana dulu?" Tanya Harry. "Ke toko stationery lah! Masa mau ke supermarket..." Kataku. Harry terkekeh. Dia langsung menarik tanganku.

Perasaanku menjadi malu dilihatin sama orang-orang. "Um, Harry? Bisakah kau lepaskan tanganmu?" Pintaku. "Oh, ya, maaf" katanya sambil melepaskan genggaman tangannya.

Kami pun ke toko stationery. Kami segera membeli keperluan art. Lalu Harry yang membayarnya. "Eh, Harry. Aku laper. Makan yuk?" Ajakku kelaparan. "Iya nih, aku juga laper" kata Harry.

Kemudian, kami ke food court. Setelah itu, Kami duduk di tempat duduk. "Mau pesen apa Har?" Tanyaku kepada Harry yang sedang melihat menu yang dibawanya. "Aku makan steak aja. Kalo kamu, Lou??" Tanya Harry ke aku. "Hmm, aku juga pesen steak deh" ucapku kepada Harry. Lalu, Harry pun memesan makanan pesanan kita. Setelah itu, dia duduk lagi.

"Umm, Harry... Kamu baik banget. Tadi udah bayarin buat beli keperluan art. Trus udah ngerepotin kamu..." Kataku. "Iya, gapapa kok, Lou. Aku ikhlas kok" kata Harry sambil memperlihatkan senyumannya. Aku membalas senyumannya. "Makasih buat semuanya Har..." Kataku berterima kasih ke Harry. Dia sungguh baik sekali. Aku tidak akan membencinya lagi.

Tiba-tiba ada beberapa fangirls yang minta tanda tangan Harry. "Harry, aku minta tanda dong! Eh ini pacar barumu ya, Harry?" Tanya salah satu fan.

'Yang dimaksud pasti aku' gumamku

"Umm, enggak kok, dia itu temenku doang" jawab Harry. Kenapa aku merasa sakit pas Harry bilang aku temannya?

Lalu, beberapa fangirls itu pergi. Steak pesanan kami pun sudah datang. Kami pun langsung melahapnya.

Setelah makan, aku dan Harry jalan-jalan di sekitar mall. "Um, Harry... Kita ke toko accessories yuk. Bosen kalo cuma mondar-mandir doang disini." Ajakku sambil menunjuk toko accessories. Harry mengangguk. Lalu, kita pun masuk ke toko accessories.

Di toko accessories, kita melihat-melihat gelang. "Eh, Louis. Kita beli gelang persahabatan ini yuk" usuk Harry sambil menunjuk salah satu gelang. "Hmm, boleh juga" kataku.

Lalu aku mengambil gelang yang berinisial 'H'. Sedangkan Harry mengambil gelang yang berinisial 'L'. Lalu, kita membayarnya.

"Wah, cocok banget tuh Har, gelangmu" pujiku. "Punyamu juga Lou" kata Harry. Kami pun duduk lalu mengobrol. Kita saling berbagi cerita. Kami tertawa-tawa. Aku sangat menikmati ngobrol dengan Harry.

"Umm, Harry? Ini udah jam setengah 5. Pulang yuk?" Kataku sambil melihat jam tangan. "Oh okee. Aku telpon supirku dulu ya" kata Harry. Lalu, dia mengeluarkan IPhone-nya lalu menelpon supirnya.

Kami pun menunggu di Lobby. "Umm, Harry, thanks for today" kataku berterima kasih ke Harry (lagi). "Iya, sama-sama, Lou. Kapan-kapan kita jalan bareng lagi yuk!" Kata Harry sambil tersenyum lebar. Aku pun juga tersenyum.

I've never been happier like this in my life.

Tak lama kemudian, supir Harry sudah datang di depan lobby. Lalu, kami masuk ke dalam mobilnya. Di dalam mobil, aku memikirkan tentang Harry. Aku mulai menyukai dia. Maksudku, menyukai sebagai teman. Aku ingin jalan-jalan bareng Harry lagi....
.
.
.
Hello, my lovely readers! What do you think about this fanfic? Is it good or nah?

Btw, thanks yang udah vomments di setiap chapter. And, thanks for 85+ votes <33

when green eyes met blue →Larry AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang