Chapter 4.

993 93 20
                                    

Btw, yg di atas itu gambaran gw ...
Maap kl gak mirip Louis 😂
.
.
.
[Louis P.O.V]

"Eh, kamu pasti Louis ya? Aku Harry. Your new chairmate. Nice to meet you!" Kata Harry sambil tersenyum. Dia pun mengulurkan tangannya.

"Emmm, ya, aku Louis" kataku sambil memutarkan bola mataku. Lalu, aku menjabat tangannya Harry.

KRINGGG.. KRINGGG...

Bel masuk kelas pun berbunyi. Semua siswa masuk ke kelas masing-masingnya. Aku langsung menuju tempat dudukku dan duduk di samping Harry.

Lalu Mrs. Hannah masuk ke kelas. "Morning class!" Sapa Mrs. Hannah.

"Morning Mrs" jawab anak-anak.

"Oh ya, kemaren ada anak baru di kelas ini ya?" Tanya Mrs. Hannah.

Anak-anak mengangguk.

Blah, blah, blah...
Lalu, Harry di suruh memperkenalkan diri di depan.

"Nama saya Harry Styles. Panggil saja Harry. Saya berumur 17. Saya tinggal di Inggris. Blah, blah..."

Setelah memperkenalkan diri, Harry duduk di tempat duduknya. "Gurunya baik ya.." Kata Harry sambil memperlihatkan senyumnya.

"Heem.." Jawabku sambil mengangguk. Lalu, aku melihat ke luar jendela. Aku lihat, Harry mulai membuka buku paket Bahasa Inggrisnya. Aku pun tidak mempedulikannya.

"Hey, Louis, buka buku paketmu halaman 28..." Kata Harry. Aku tidak merespon. "Hey, Louis..." Harry memanggilku terus. Aku pun pasrah.

"Yayaya..." Kataku. Lalu, aku langsung mengambil buku paket Bahasa Inggris dari kolong mejaku.

Mrs. Hannah mulai menulis beberapa matteri di papan tulis. Harry pun mulai menulisnya. Sementara aku membiarkannya.

"Louis? Kamu gak nyatet? Ini penting lho. Nanti keluar di ulangan" rayu Harry. Dengan rasa malas aku membuka buku catatanku lalu mencatat apa yang Mrs. Hannah tulis.

----skip----

Bel istirahat pun berbunyi. Aku segera keluar kelas. Aku pun pergi ke toilet.

'Oh tidak...'

Aku lihat di situ ada Jason dan geng-nya. Mereka adalah orang-orang yang selalu mem-bully ku.

"Lo gak akan bisa kabur dari kita..." Kata salah satu teman Jason. "Hehe, rasakan ini, Tomlinson!" Kata Jason. Ia pun menonjok perutku. Rasanya sakit sekali.

"Tolong, berhenti..." Kataku sambil kesakitan. Jason dan teman-temannya malah tertawa. Mereka terus menyakiti ku sampai jam istirahat selesai.

Jason dan geng-nya meninggalkan aku bagitu saja. Untungnya, tidak ada orang yang melihatku disini. Aku pun berusaha berdiri. "Ughh..." Perutku merasa sakit. Aku merasa sulit berdiri.

Tiba-tiba ada seseorang yang masuk ke kamar mandi.

'Wah, gawat nih, kalo dia melihatku gimana??' Gumamku.

Ternyata orang itu adalah Harry.

"Ya ampun, Louis! Kau tidak apa-apa? Kenapa kamu ada disini??!" Tanya Harry yang kelihatannya sangat khawatir. "Aku gpp kok, Har" kataku, berbohong.

"Ah, Louis... Kau jelas-jelas sakit... Ayo, aku bawa ke UKS!" Ucap Harry sambil berusaha membangunkanku. "Ugh, Harry. Aku t-"

"Ssh, udah-udah..." Harry menutup mulutku.

'Kenapa Harry sangat peduli padaku ya?' Gumamku.

~~~~~

Kami pun sampai di UKS. Harry meletakkanku di kasur.

"Lou, sebaiknya kamu jangan bergerak dulu" ucap Harry. Aku mengangguk mengerti.

"Um, Harry? Kamu gak ke kelas? Kan pelajaran udah di mulai..." Kataku.

"Aku mau menemani-mu disini saja" jawabnya.

'Me-menemani?'

"Har, kenapa kamu peduli banget sama aku? Kita kan baru ketemu.." Tanyaku. Detak jantungku merasa berdetak lebih cepat.

"Hmm, aku gak tau..." Kata Harry sambil garuk-garuk kepalanya.

Lalu, kami berdua pun saling diam. Di UKS cuma ada aku dan Harry doang. Aku merasa aneh...
.
.
.

when green eyes met blue →Larry AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang