Jangan lupa vote
🌟
🌟
🌟
🌹🌹🌹
"apa kalian nggk bisa lebih lama lagi disini?" Tanya Thea sedih, sisi memeluk Thea.
"Kita akan sering mampir Thea, hey si pipi tembem sini peluk" Gea berlari memeluk sisi, gadis kecil itu menangis dipelukan sisi.
"Dia udh Deket sama Lo jadi agak cengeng" Galang menggendong Gea untuk menenangkannya.
Ken hanya diam melihat perpisahan mereka, tatapannya bertemu dengan Digo yang berjalan menghampirinya.
Digo memeluk Ken, Ken hanya mematung karna tindakan yang dilakukan Digo diluar pikirannya.
"Titip salam untuk kakak gue, dia selalu merindukan Lo setiap malam, selalu berharap dengan kekosongan yang terus membuatnya sakit, hanya Lo yang bisa mengisi kekosongan itu dan mengobati sakit itu"Ken tidak mengatakan apapun, dia hanya diam memandang Digo yang sudah kembali berkumpul bersama yang lain.
"Ken dedes titip kakak ipar gue ya" teriak sisi, sisi melambaikan tangannya kearah Ken, lalu dia melesat pergi bersama Digo.
"Si kurcaci akhirnya pergi juga" Tobi menghapus air matanya yang mengalir, "walaupun kadang suka nyebelin tapi gue masih suka sama umi sisi" kepalanya bersandar dibahu Ken.
🌹🌹🌹
Liora melipat kedua tangannya, dia berusaha menghindari kontak mata dengan Fulry yang berdiri didepannya, Fulry tadi memanggilnya , katanya ada hal penting yang ingin dikatakannya.
"Lupakan dia jika Lo tidak ingin menghancurkan bangsa vampir" sorot matanya yang dingin memandang Liora.
Liora mengerutkan keningnya, sejak awal memang Fulry terlihat begitu tertarik dengan, lebih tepatnya dengan kisah cintanya, sekarang dia dengan terang-terangan mengatakan semuanya.
"Gue rasa Lo tidak perlu takut, semuanya sudah berakhir lama"Fulry tertawa mendengar Jawaban Liora, dia melihat rasa cinta yang besar pada sorot mata gadis itu, saat bulan purnama beberapa hari yang lalu dia melihat gadis itu hanya berdiri mematung dihalam memperhatikan bulan purnama, meski Liora bisa membohongi semua orang tapi tidak dengan Fulry.
"Kamu tau semuanya terlihat dengan jelas Liora, dan yang paling memprihatinkan adalah kamu akan meninggalkan luka yang dalam untuk Agra"Semua yang dikatakan Fulry membuat ketakutan Liora semakin besar, ya Fulry benar dia masih mencintai Ken dan berharap ada keajaiban dimana mereka bisa bersama, tapi dia tidak ingin menyakiti ayahnya, apa lagi menghianatinya.
"Aku melihat kamu meninggalkan Agra dan semua keluarga kamu, banyak saudara kamu yang akan mati, perang besar akan terjadi kedua bangsa akan saling membunuh dan dia-"
"STOP" teriak Liora, Fulry diam, dia memandang mata Liora dengan tajam.
Nafas Liora terengah-engah, Liora membalas tatapan tajam Fulry, mendekati Fulry lebih dekat, sampai jarak mereka hanya berjarak satu langkah, mengatur nafasnya yang memburu, langkahnya semakin mendekati Fulry tanpa memutus tatapannya.
"Ingat ini baik-baik, apapun yang Lo lihat gue nggk perduli, tapi satu hal sampai kapanpun gue nggk akan pernah mengkhianati Ayah, bahkan saat dimana gue disuruh untuk memilih menghianati Ayah atau mati, gue lebih memilih mati" bisik Liora.Fulry terdiam, raut wajahnya dingin tanpa ekspresi, ramalannya tidak pernah meleset tapi saat Liora tadi mendekatinya dia melihat sesuatu, sesuatu seperti kematiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MASA LALU
Fantasyliora adalah vampir cantik yang kehilangan kekasihnya 200 tahun yang lalu, namun ia tetap setia dengan kesendiriannya, terkadang ia selalu berharap kekasinya bisa hidup kembali. ken adalah manusia srigala, ia meninggal 200 tahun yang lalu ditangan k...