part 13

826 49 4
                                    

Vote dulu ges

🌟

🌟

🌟

🌹🌹🌹

Semua orang sedang berkumpul diruang Agra, tadi Tristan hanya diperintahkan oleh ayahnya untuk memanggil saudara-saudaranya beserta tamu mereka Fulry dan lucky.

Lucky tampak terlihat sudah bosan berada disekitar keluarga Agra, keluarga itu terlalu kaku dan tidak menyenangkan, selama beberapa Minggu ini mereka hanya mengkonsumsi darah hewan saja tanpa dibiarkan memburu manusia, dia melirik Fulry yang tampak tenang, gadis satu itu juga selalu aneh dan semakin aneh sejak beberapa hari terakhir, lama-lama dia jadi aneh jika terus berada disini.

"Ada apa kamu memanggil kami? Jika bukan tentang raja vampir jangan pernah seenaknya memanggil kami" semua anak Agra diam mendengar protes dari vampir peramal itu.

"Aku ingin kalian kembali"

Seketika perhatian lucky teralihkan, tatapan tak percaya sekaligus senang, akhirnya dia bebas juga.

"Apa ini perintah dari raja vampir? Jangan seenaknya menyuruh kami kembali jika tidak ada perintah resmi dari raja vampir, kalian pikir siapa kalian?"

"Saya rasa kamu terlalu lancang pada ayah"

Liora menegur kelancangan Fulry, walau mereka utusan raja vampir tidak seharusnya mereka bersikap kurang ajar pada Agra.

Lucky berbisik disamping Fulry.

"aku rasa kita memang harus kembali Fulry"

"jika kamu ingin pergi, pergilah sendiri"

Agra menyerahkan sebuah tanda yang biasa diberikan raja vampir untuk para utusan vampir.

Lucky merebut sebuah sapu tangan berwarna merah darah itu, wajah kesal bercampur malu yang tadi dirasakannya hilang seketika.

"Ini sudah cukup untuk alasan kita kembali"


Lucky mengabaikan tatapan ingin membunuh yang dilayangkan Fulry padanya.

"Kamu tau kan tanda ini Fulry?, Jadi stop keras kepala, kita akan kembali besok malam"


Tanpa menunggu jawaban Fulry, Lucky melesat pergi meninggalkan ruangan Agra, diikuti Fulry.

Dengan gerakan cepat Fulry menarik tangan Lucky dengan paksa.
"Apaan sih Lo"

Fulry mendorong tubuh Lucky sampai menghantam pohon besar, ringisan kecil keluar dari mulut Lucky, Fulry melesat kearahnya dengan cepat, tangan Fulry mencekik leher Lucky.

Tatapan mata Fulry begitu dingin, wajahnya tanpa ekspresi menatap wajah Lucky yang ketakutan.

"Fulry le lepas" ucap lucky tersendat.

"Lo tau, Lo sangat menggangu, gue udh bilang sama Lo, tugas Lo cuma diem dan turuti apa perintah gue, Lo bukan untusan raja vampir jadi Lo nggk berhak buat nyuruh gue untuk kembali" tangannya semakin erat mencekik leher Lucky.

Lucky berusaha melepas tangan Fulry, dia harus mencari cara untuk menghentikan amarah gadis gila ini, dengan sisa tenaganya dia menarik tangan Fulry lalu mendorong gadis itu.

CINTA MASA LALUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang