5.Divorce..?!

1K 50 2
                                    

[Cinta itu ibarat menggenggam pasir,semakin kuat kau berusaha menggenggamnya,pasir itu akan semakin berjatuhan terlepas dari genggamanmu.juga ibarat setangkai mawar,semakin kau berusaha menggenggamnya,durinya hanya akan semakin menyakitimu]

Kita ke agra..bernostalgia.."

"Agra..??"
"Iya..agra,lalu ke krajat..!kau mau kan..?"

Sharma tampak berpikir,tentu saja dia tidak akan menolak.ada banyak kenangan di tempat itu.tempat mulai berseminya cinta diantara mereka.

"Bagaimana..??"lanjut Rajas melihat sharma hanya terdiam.

Sharma baru akan menjawab ketika tiba-tiba terdengar suara dari arah pintu.

"Ohh..jadi ini yang kalian lakukan.bagus..bagus sharma..!!"tampak tansen berdiri menatap mereka berdua dengan tatapan yang seolah sanggup membunuh mereka berdua saat itu juga.

"Ta..tansen...

"Iya..aku.kenapa sharma?kau tidak menyangka aku akan menemukanmu bukan?tidak ada tempat yang bisa kau datangi tanpa aku menemukanmu.."lanjut tansen sambil tersenyum sinis ke arah sharma.

"Tansen..sebaiknya duduk dulu.kita bicara baik baik..""Rajas yang sedari tadi hanya terdiam mencoba bersuara.

"Diam kau!!bicara baik-baik..??lalu kalian pikir apa yang kalian lakukan ini bisa dikatakan baik baik hahh???Sharma,,ikut aku!!kita pulang sekarang juga!!!""dengan penuh amarah tansen mendekati sharma dan menyeret tangannya.

"Jangan bersikap kasar terhadap wanita tansen!!baiklah aku yang salah.tapi jangan perlakukan sharma dengan kasar seperti itu..!"Rajas mencoba mencegah tansen yang terus berusaha menarik tangan sharma.

"Baiklah,sekarang terserah padamu sharma.kau akan ikut pulang denganku atau Ayahmu yang akan menjemputmu kesini??""kata tansen sambil tersenyum licik.

Sial.batin sharma.Tansen memanfaatkan kelemahannya lagi.tansen tau dia sangat menyayangi kedua orang tuanya dan tidak ingin menyakiti mereka jika mereka tau keadaan rumah tangganya yang sebenarnya.

"Baiklah,,aku akan pulang denganmu.tak perlu mengancamku seperti itu..""kata sharma ketus sambil memandang Rajas dan rajas hanya menganggukan kepalanya.

***
"Sampai kapan kau akan diam seperti itu??aku sedang bicara denganmu sharma..""bentak tansen pada sharma yang sepanjang perjalanan pulang hanya mendiamkannya.

"Jangan membentakku.kau punya hak bicara dan aku punya hak untuk diam..""ucap sharma pendek tanpa mau memandang tansen.

Tansen akhirnya menyerah dan hanya bisa mendengus kesal sambil memukul setir Mobil.sedari tadi dia meluapkan amarahnya tapi sharma hanya diam membisu tanpa meresponnya sedikit pun.

Sepeninggal mereka Rajas menghubungi salima dan karena salima berkata sedang sibuk dan ada hal yang tidak bisa ditinggalkannya rajas akhirnya memutuskan untuk kembali.

Sepanjang jalan rajas kembali merenungi semuanya.betapa semua terasa semakin sulit.tansen tidak akan melepaskan sharma semudah itu.haruskah dia yang merelakan sharma??(plissss jangan njat).biduk rumah tangganya dengan nayyar pun semakin hari semakin di ambang kehancuran.awalnya dia berpikir dia mencintai nayyar,tapi setelah bertemu sharma dia sadar itu bukan cinta.dia belum pernah merasakan hal sperti saat bersama sharma.rasa hangat dalam hatinya,dicintai..dihargai..sementara nayyar,sampai mereka menikah pun wanita itu tidak bisa lepas dari dunia malamnya,kebisaannya clubbing tanpa peduli bahwa dia telah bersuami tetap dilakukannya.dan Rajas pun menjadi tidak peduli.dia bahkan menjadi betah berlama-lama dilokasi syuting agar bisa sekedar melihat sharma,dan kebahagiaannya tak terbendung ketika sharma akhirnya membalas perasaannya.

Because of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang