Sharma hanya bisa tertunduk dalam diam dihadapan kedua orang tuanya malam itu,dengan berbagai perasaan berkecamuk di dadanya.disebelahnya Tansen pun hanya terdiam,tidak pernah sekalipun menegurnya sejak tiba dirumah orang tuanya.
Ayah sharma menatap anak dan menantunya itu dengan pandangan yang sulit terbaca,menghela napas panjang sebelum akhirnya membuka suara,memecah keheningan yang sedari tadi menyelimuti mereka.
"Sebelum ayah bertanya lebih lanjut,terlebih dahulu ayah ingin kalian berdua tahu bahwa sebenarnya kami sebagai orang tua tidak ingin ikut campur dalam masalah kalian berdua.tapi karena sharma sudah datang kerumah ini dan menceritakan permasalahannya kepada kami.maka kami sebagai orang tua merasa wajib memberikan pendapat kami,namun keputusan apapun tetap kami serahkan kepada kalian berdua..""Ayah sharma terdiam sejenak.
Sharma mengangkat wajahnya,menatap ayah yang sangat dicintainya itu.inilah yang dia takutkan selama ini,mengecewakan ayahnya.dia bukannya takut ayahnya akan marah,mungkin akan lebih baik jika ayahnya memarahinya.namun selama ini ayahnya tidak pernah menunjukkan kemarahannya,selalu mendukung apapun keputusannya dan selalu mengutamakan kebahagiaannya.
"Apa yang kalian sembunyikan dari kami?jika kalian merasa membutuhkan pendapat kami sebagai orang tua,maka kami ingin mendengar semuanya langsung dari mulut kalian berdua..""lanjut ayah sharma kemudian.
"Tidak ada apa apa ayah.memang ada sedikit kesalahpahaman di antara kami.tapi kami pasti akan menyelesaikannya.ayah dan ibu tidak perlu khawatir.kami...""tansen belum menyelesaikan ucapannya ketika tiba tiba sharma memotongnya.
"Aku ingin bercerai..!!""ucap sharma sambil memberanikan diri menatap wajah ayahnya,ingin tahu reaksi apa yang ditunjukkan ayahnya.namun ayahnya tetap dengan ekspresi yang sama.
"Sharma...!!!Apa yang kau katakan??tarik kembali ucapanmu..maaf ayah..ibu.sharma hanya sedang marah..""kata tansen dengan tatapan tajam ke arah sharma.
"Tidak tansen,aku serius dengan apa yang kukatakan.aku ingin bercerai..maafkan aku..""setitik air mata mulai jatuh membasahi pipinya.sharma sudah berusaha untuk tidak menangis.
Namun akhirnya dia tidak dapat menahannya lagi.
"Sharma..!!!sekali lagi kukatakan hentikan ucapanmu..kau sadar apa yag kau katakan???"bentak tansen lagi dengan suara yang semakin meninggi,sesaat lupa bahwa kedua orang tua sharma ada bersama mereka.
"Tenang dulu tansen,biarkan sharma bicara.kami akan mendengarkan kalian berdua..tidak perlu berteriak seperti itu didepan kami..""ucap ayah sharma masih tetap tenang.""Bicaralah nak,,mengapa kau ingin bercerai?"..lanjutnya kemudian sambil menatap lembut ke arah sharma.
Air mata sharma semakin mengalir deras,sungguh ia sangat ingin jika saat ini ayahnya memarahinya,membentaknnya,mengatakan bahwa dia kecewa padanya..namun sikap tenang,lembut dan berwibawa yang ditunjukkan ayahnya semakin mengiris hatinya.
"Maafkan aku ayah,ibu.aku merasa pernikahan ini tidak bisa diteruskan lagi.bagaimana mungkin tetap menjalani kehidupan rumah tangga tanpa adanya saling percaya??aku tidak merasakan kenyamanan
lagi.jikapun diteruskan hanya akan membuat kami semakin tersakiti...""Sebenarnya apa yang sudah dikatakan pria itu padamu?hingga dengan mudahnya kau mengambil keputusan untuk bercerai..""tansen berkata sambil tersenyum sinis ke arah sharma.
Sharma sudah memikirkan kemungkinan ini,dia tahu tansen pasti akan mengatakan hal itu.namun pada dasarnya bukan hal itu yang membuatnya ingin bercerai.keinginan itu sudah lama ada jauh sebelum dia terlibat dalam serial itu dan bertemu rajas.
Namin ucapan tansen cukup membuat terkejut kedua orang tua sharma.namun mereka berusaha tenang dan memutuskan untuk mendengarkan tansen maupun sharma bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Love
Fiksi PenggemarSebuah cerita dengan background kehidupan nyata pemeran serial Jodha Akbar-Parijat. yang digabungkan dengan khayalan dan imajinasi penulis tentang keduanya.