(8)

27 1 0
                                    

*Tektektek

*Lagu Bye Bye dinyanyikan*

Dilihat Noraya, suara Fahri gak jelek jelek amat, main gitar nya pun bagus. Sesekali Noraya tersenyum melihat Fahri.

Begitu pun Fahri sesekali melihat Noraya bermain drum sambil tersenyum. Mereka curi curi pandang.

***
"Nor! Balik yu!" ajak Fahri setelah selesai bermain musik dengan Noraya.

"Yu lagian udah sore, anterin gue ya?" jawab Noraya.

Fahri mengangguk tanda mengiyakan. Diambil helm Fahri yang satunya buat Noraya. Noraya senyum gak jelas dan naik motor diantar Fahri.

"Udah?" tanya Fahri.

"Iya udah" jawab Noraya.

Setelah itu mereka capcus berangkat. Selama di perjalanan..

"Nor jangan pegang pundak gue, kayak tukang ojek ajah?" celetuk Fahri.

"Terus gue pegang apa?" tanya Noraya.

"Nih pegang ini nih!" ucap Fahri sembari menarik tangan Noraya untuk berpegangan di pinggangnya.

"Sialan lo! Kepengen nya itu mah!" jawab Noraya.

Fahri nyengir kuda. Lalu Fahri secara tiba tiba mengendarai dengan cepat. Maka Noraya secara spontan memeluk Fahri erat karena takut.

"Fahri! Rese lo! Jangan cepet cepet bawanya gue takut!" teriak Noraya.

Fahri menghiraukan teriakan Noraya. Tiba tiba Fahri rem mendadak.

Dug..

"Sialan! Lo tuh ya rese!" ucap Noraya sembari cepat cepat turun dari motor Fahri.

"Biasa ajah keles, gak usah panik kayak gitu!" kata Fahri meledek.

"Gak lucu tau! Yaudah makasih ya hari ini!" ucap Noraya.

"Eitss pergi gitu ajah! Sun ini dulu dong!" celetuk Fahri sembari menunjukan pipinya bahwa ia minta di cium.

"Apaan sih lo gak lucu, sono balik gue kasih ini mau?" ancam Noraya kesal sembari mengepal tangan nya hendak ingin menonjok Fahri.

Fahri ketawa geli dan capcus pergi karena takut kepalan itu melayang di muka nya.

***

Setibanya dikamar tercinta..

Noraya merebahkan badannya dikasur. Terlihat Noraya senyum senyum gak jelas.

"Kenapa ya gue kalau deket ma tuh bocah rese, si Fahri nyaman gimana gitu? Gue serasa kagak ada beban, eitss inget dia temen lo Nor! Gak mungkin gue ada rasa ama tuh bocah.. Kagak! Jangan sampe!" ucap Noraya dalam hati.

Drrt.. Drrt..

"1 pesan diterima"

Dibuka pesan tersebut.

"Noraya??"

Isi pesan tersebut. Lagi lagi nomor baru.

"Ini yang ngirim pesan ke gue siapa sih? Ah males gue balesnya. Biarin ajah ah! Mending gue mandi dulu" ucap Noraya sembari bangun dari tidurnya dan hendak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

*setelah beberapa menit kemudian..

Drrt..Drrt..

"+62857230xxx memanggil"

"Buset dia nelpon? Gak salah nih? Gue angkat ajah deh" ucap Noraya.

"Hallo?" jawab Noraya

Belum ada jawaban.

"Hallo ini siapa ya?" tambah Noraya.

Masih belum ada jawaban.

"Lo gak mau ngomong gue matiin oke!" ucap Noraya kesal.

"Eh jangan!" jawab penelpon.

Noraya tertegun mendengar suara yang tak asing di telinganya.

"Oke ini siapa ya?" tanya Noraya.

"Masa lo gak tau, masa lalu lo Nor?" jawab si penelpon.

Noraya seketika membulatkan mata dengan jawaban si penelpon, "masa lalu" Noraya heran dengan kata tersebut.

"Masa lalu? Yang mana? Masa lalu gue banyak? Eh mending lo to the point ajah, buang buang waktu tau gak?" jawab Noraya.

"Lo jahat Nor, semudah itu lo lupain gue. Bener kata orang lo bukan yang dulu lo berubah!" ucap si penelpon.

"Maksud lo apaan?" tanya Noraya.

"Nor, lo gak inget gue? Gue Fitra!" tegas si penelpon yaps namanya Fitra.

Mendengar kata "Fitra" seketika handphone yang di pegang Noraya terjatuh.

"Hallo, Nor? Noraya?"

Terdengar suara Fitra memanggil Noraya. Noraya tidak mengambil handphone nya, dia malah melamun.

"Fitra? Lo dateng dikehidupan gue lagi? Kurang cukup lo hancurin gue?" ucap Noraya dalam hati.

*To Be Continue*

Fitra? Pasti readers bertanya tanya yoyo? Tunggu kelanjutannya ajah yo^^

Gimana readers? Kurang gereget? Jelek? Sorry untuk part ini sedikit ceritanya yoyo^^ hehe

Jangan lupa Vomentnya yoyo^^

Its Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang