[8] Aman-ah...

80 0 0
                                    

[Pagi Hari di kelas]
“Ram, lo udah ngerjain pr ? ” tanya Rifki yang duduk disebelahku.
“Belom, kenapa emang? “ jawabku dengan santai.
“Yeee, elo... Nekat banget lo Ram, cepet nih kerjain...” sambil memberikan buku tulisnya.
“Kalo lo gak ngerjain, bisa abis lo diomel-omelin sama nenek gambreng...” lanjutnya.
“Iyee bentar...” kataku lalu mematikan laptopku.
Aku segera mengambil buku tulis sosiologiku dan juga penaku. Yaa, beginilah diriku. Paling malas yang namanya tugas sosiologi, tidak pas dengan apa yang diajarkan oleh gurunya. Pelajarannya sih sosiologi, namun yang diajarkan pada kami hanyalah gurauan belaka. Guru itu paling tidak terima jika dikritik oleh muridnya, padahal hal yang dilakukannya adalah salah. Yaa, begitulah dia.
“Ram, tumben banget lo gak ngerjain pr ? biasanya lo paling rajin...” kata Rifki.
“Gue males Ki, bete aja sama gurunya...” sambil menulis.
“Yaaa, tapi kan ini tugas Ram... yang namanya tugas berarti amanah... gak biasanya lo ninggalin amanah lo begini...”
“Tadi kan udah gue bilang Ki ! gue males...!” jawabku dengan nada kesal.
“Astagfirullah...” sambil menghelus dada.
“Istigfar bro...” menepuk pundakku dan meninggalkan tempat duduk.
Aku salin tugasku itu dengan tulisan yang sedikit berantakan, yaa mungkin itu adalah rasa kekecewaanku terhadap guru itu. Dan mungkin juga dengan ulah temanku tadi. Namun, setelah dipertengahan jalan, baru aku tersadar. Benar, apa yang diucapkan oleh sahabatku itu. Ini adalah amanah, yaa amanah. Meskipun aku tidak menyukai sikap dan cara mengajar guru itu, tetapi ini adalah tugasku, amanahku. Mengapa aku tinggalkan, apakah dengan cara seperti ini aku akan sukses? Ya Allah... maafkanlah hamba-Mu ini... hamba telah lancang dan berdosa. Maafkanlah Ya Allah....
[10 menit kemudian]
“Ki, nih buku lo...” sambil memberikan bukunya.
“Udah bro? Cepet juga lo...” menerima buku itu.
“Ki...” kataku terhenti.
“Kenape ?” jawabnya.
“Maafin gue yang tadi pagi yaa...? gue udah ngebentak lo...” menjulurkan tangan.
“Okee bro ! santai aja...”  sambil menempelkan tangannya.
“Gara-gara ucapan lo tadi, gue sadar bro... Ini adalah amanah seorang murid, meski kita benci sama gurunya, tapi tugas teteplah tugas... thanks yaa bro...”
“Iya sip Ram, jangan sampe lo kayak gini ke setiap pelajaran yee...”  lalu menepuk pundakku.
“Sipp...!” jawabku.

~End~

Kumpulan Cerpen [Rama]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang