Sechs

598 82 9
                                    

Please vote and comment before you close this story. Thanks for your attention and your time!

---

Anyway, ada si cakka di mulmed. Check ya guys😚😚

---

Suasana Orion cafe malam ini sangat ramai. Dipenuhi kaum sosialita yang menikmati secangkir kopi. Ada juga muda-mudi yang asyik ngobrol panjang lebar dengan gelak tawa kemana-mana. Mata nya menyapu setiap sudut di cafe tersebut. Tadi dirinya sudah membuat janji untuk bertemu seseorang di cafe ini pukul 7 malam.

TING! Muncul satu notifikasi pesan di layar smartphone nya. Dibuka nya pesan tersebut, ternyata berasal dari seseorang yang sedang ia cari. RAY.

Bro, gue liat lo. Gue ada di table paling pojok deket meja VIP. Lo kesini aja okey!

Begitulah isi pesan singkat dari Ray, dituju nya meja itu dengan langkah besar. Dirinya melihat Ray sedang menikmati secangkir vanila latte. Ia masih ingat kalo latte memang minuman favorite sepupunya itu. Di tepuknya pundak Ray, dan pria tinggi dengan kulit putih itu menoleh tersenyum menyambutnya.

 Di tepuknya pundak Ray, dan pria tinggi dengan kulit putih itu menoleh tersenyum menyambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"What's up bro?" Mereka ber high five di udara.

"Sori banget nih gue ganggu direktur muda yang lagi sibuk" Ucapku. Ray tertawa menanggapinya.

"Bisa banget lo ngomong. Lagian gue juga kangen sama sepupu fotografer handal gue. Kapan nih mau gratisin gue project!" Aku tertawa mendengarnya, demikian pun Ray.

"Gue sih siap kapan aja. Btw, gue mau minta tolong nih sama lo. Tapi ini masalah orang nya macem pengusaha kayak lo!"

"Kalo gue tau pastilah gue bantuin."

"Lo kenal Gabriel Hadinata kan?" Tanyaku.

"Gue tau. Dia salah satu investor di perusahaan gue" Jawab Ray sambil menegak latte nya.

"Gue punya urusan sama dia, ini masalah orang yang gue sayang." Ucapku tegas.

"Cewek maksud lo yo?" Aku mengangguk.

"Bukannya dia punya tunangan? Wah jangan-jangan lo naksir tunangan nya Gabriel Hadinata? Wah parah lo Mario!" Ray sudah geleng-geleng kepala. Aku berdecak kesal.

"Bukan gitu Ray. Lo salah, ceritanya tuh panjang banget!"

"Gue masih cukup waktu dengerin semuanya."

"Okay gue cerita in semuanya."

Dan aku mulai menceritakan semuanya. Dari awal sampai akhir. Tanpa kalimat kebohongan sedikitpun. Aku yakin Ray sangat bisa dipercaya untuk semua ini,

Another Things Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang