Please vote and comment before you close this story. Thanks for your attention and your time!
---
Ify POV
Ruangan ini berubah jadi amat panas begitu Mario mencium bibirku. Dia menguasai segala atas diriku. Bibirnya bergerak turun ke leherku, menciptakan kissmark disana. Aku dibuat melayang karena ciumannya kali ini.
Bibirnya menggigit bibir bawahku memaksa masuk lebih dalam lagi, dan bodohnya aku menerimanya karena bagian hatiku merasa membutuhkan ciuman ini. Aku menikmatinya.
Aku tak menolak, saat lidahnya bermain di dalam mulutku. Mengabsen setiap gigiku. Mencoba untuk menghafal tiap inci bagian di dalam mulutku.
Oh Tuhan, rasanya hatiku sedikit bersyukur karena menggunakan lipbalm cherry. Setidaknya itu tak terlalu buruk.
---
Aku tak tahu sejak kapan Zahra sudah berdiri disana dengan muka shock menutup mulutnya dengan telapak tangan.
"Aku sudah seperti pendosa sekarang. Great Ify! Great!" Batinku mengolok-olok diri sendiri.
Wajahku sekarang sudah pasti merah seperti kepiting rebus yang ada di restoran favoritku.
Sedangkan lihat lelaki yang di depan ku ini hanya terus tersenyum manis menatap bibirku dengan tak tahu malu.
"Hentikan perbuatan tak sopan mu itu bodoh!" Tegurku marah.
Tapi rasanya percuma saja karena Mario sudah berubah menjadi lelaki tidak tau malu sekarang ini.
"Kalian... maaf saya tidak bermaksud," ucap Zahra terbata-bata.
"Nggg... bukan salah lo Ra. Sorry gue ke kamar mandi dulu!" Aku pamit ke toilet.
Aku harus memeriksa bagaimana bentuk bibirku sekarang ini dan pastinya menghindari Zahra.
Malu sekali aku, Tuhan!
"Ini filenya mas," Zahra menyerahkan file itu ke Mario. Rio mengambilnya dan membukanya beberapa halaman kemudian menutupnya kembali.
"Thanks, Ra!"
"Jadi mas Rio beneran pacaran sama mbak Ify?" Tanya Zahra to the point. Mario menatapnya kemudian tersenyum tipis.
"Jadi lo kena virus gosip itu juga ya?" Mario tertawa ringan.
"Itu bukan gosip lagi, kalo saya liat yang barusan terjadi mas," Tawa ringan malu-malu khas Zahra menghiasi ruang studio kali ini.
"Lo doain aja deh yang terbaik. Kalo sekarang emang gue lagi gak ada apa-apa sama Ify. Ya lo tau kita aja ribut terus!" Terang Mario.
"Mas, kalian itu cocok loh sebenernya menurut saya!" Puji Zahra.
"Dia yang gak cocok sama gue Ra!" Balas Mario asal.
"Jadi mas beneran ada rasa sama mbak Ify?" Tanya Zahra lagi.
"Entahlah, Ra."
"Apa mas ragu?"
Aku mengeryit mendengar pernyataan Zahra.
"Sulit untuk menjawab apa yang lo tanya itu dengan ya atau tidak, Ra. Ini baru awal, lagian lo gak tau kan kalau Ify masih mencintai orang lain?" Mario menggeram putus asa.
"Apa mas takut cuma dibuat pelarian aja?"
"Nggak Ra, walaupun buat pelarian gue mau terima. Rasanya itu akan jadi resiko jatuh cinta," Jawab Mario.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Things
ChickLitKisah dari dua manusia yang saling mencintai karena sebuah keterikatan. Terinspirasi dari penulis novel metropop favorit saya, Christian Simamora. Cover credited by: @moemoerlin thx sayangku! Anggie Dwi