chapter 7 Something Diffrence

8.2K 264 7
                                    

Semua terjadi bukan untuk disesali.

Kesedihan ada bukan untuk ditangisi .

Sebuah senyum akan menghadirkan senyuman lain .

Jadikan hidupmu berarti .

Jika kau ingin menjadi berarti di mata orang lain .

Sudah lama sekali rasanya aku tidak menikmati makanan-makanan lezat yang sekarang terhidang didepanku . Tapi entah kenapa aku tidak terlalu berselera dengan semua makanan ini .

Tenggorokanku malah meraung minta didinginkan dengan segelas darah . Tapi bukannya kata richi dia tidak merubahku sepenuhnya menjadi vampire . aku masih tetap setengah manusia. Tapi kenapa selera manusiaku menghilang begitu saja . Sedangkan richi yang duduk didepanku sekarang . Dia dapat melahap semua makanan itu dengan rakusnya . Membuatku cemburu . Aku ingin seperti itu , tapi tetap saja seleraku itu tidak muncul .

" Hei kenapa kau tidak makan ? "

Suaranya hampir tak jelas . Dia berbicara tetapi mulutnya dipenuhi dengan makanan .

Mungkin ia sadar kalau aku hanya melihat makanan-makanan itu tanpa menyentuhnya sedikitpun . Aku mencoba 1 sendok nasi dari hidangan yang tersedia dipiringku . Pahit !!! Tak enak . Aku langsung memuntahkan kembali makanan tadi .

" Hiyaaaaaa . Apa-apaan kau ? Kenapa kau memuntahkannya ?! Aku sudah susah payah memasak semua ini dan kau tidak menghargainya ?! Beraninya kau "

Dia tampak sangat kesal. Hhahaha tampangnya lucu sekali . Membuatku ingin tertawa terbahak .

" Kau tau ? Makananmu ini sungguh sangat sangat tidak enak . Bagaimana bisa aku memakannya . Baru mencoba sedikit saja rasanya aku sudah hampir mati " aku berkata sejujurnya . Ya karna memang menurutku makanan ini tidak enak . Lalu aku meneguk segelas darah yang juga tersedia diatas meja . Rasanya benar-benar segar dan lumayan mengennyangkanku. Dari pada aku harus memakan, Makanan aneh yang dimasak oleh pangeran bodoh ini.

"Yayaya terserah kau saja !!! " dia beranjak dari duduknya dan meninggalkan meja makan .

" Hum " aku tertunduk ditinggalkan sendiri dimeja makan. Diperlakukan seperti ini olehnya ? Sepertinya aku sudah hampir terbiasa .

" Hei ..." irfan. dia duduk didepanku . Merekahkan senyumannya yang selalu indah. Aku cukup terhibur karna senyumannya itu. " kau ditinggalkan oleh pangeranmu ? " tanyanya dengan lembut . Khas irfan sekali . Lembut dan baik hati tentunya.

" Diakan memang selalu seperti itu " kataku masi tertunduk .

" Dia terlalu fokus dengan eksperimennya . Sampai melupakanmu . Kasihan sekali kau " dia membelai rambutku lembut.'' Kalau tuan putri merasa kesepian bolehkan hamba menemani ? " gayanya berbicara itu membuatku mual dan ingin tertawa. Tapi tawaku tidak bisa lepas begitu saja aku mencoba menahannya mengingat betapa kacaunya perasaanku saat ini karna pangeran berhati es batu.

" Aku merasa kesepian . Aku merasa jauh lebih kesepian saat aku menjadi seperti ini dari pada saat aku masih seorang manusia " Entahlah mungkin saat ini tidak akan ada yang mengerti perasaanku . Aku tak tega kalau harus meluapkan semuanya kepada irfan.

" Hal apa yang membuatmu tidak merasa kesepian lagi?" Tanyanya mungkin dia menghawatirkanku.

" Entahlah "

" Aku mengerti tuan putri , Saat ini yang mungkin paling kau inginkan adalah bersamanya " Pandangannya beralih dari menatapku dan melihat kearah yang berlawanan

" Ya kau benar irfan, saat ini yang ku inginkan adalah bersama dengannya , tapi kau liat sendiri bagaimana cueknya dia kepadaku, bahkan dia tak peduli sama sekali "

" Mungkin dia bukan tak perduli , hanya saja mungkin sekarang dia juga bingung harus bagaimana memperlakukanmu"

Katanya meyakinkanku.

" apa ada cara , agar aku bisa kembali menjadi manusia lagi ? "

Entahlah rasanya bagiku keberadaanku disini hanya sia sia saja. Keinginanku terhadap kehidupan lamaku bergejolak . Aku ingin berinteraksi dengan lebih banyak orang seperti aku yang dulu. Bukan terkurung dalam satu tempat seperti ini tanpa bisa berbuat apa apa .

"Apa ?!! " Irfan tampak sangat terkejut . Mungkin ia tak pernah menyangka kalau aku akan berkata seperti itu . " Kenapa kau ingin kembali menjadi manusia ? Apa kau merasa tidak nyaman dengan keadaanmu sekarang ? Apa yang bisa merubah fikiranmu ? Bukankah dulu kau sangat bersemangat dengan kehidupan diistana ? " sambungnya menjejaliku pertanyaan yang sangat sulit untuk ku jawab.

" Ya..." Jawabku termenung " Dulu aku mengira kehidupan diistana itu pasti sangat menyenangkan , dengan pangeran baik hati yang selalu disampingku "

Memory memori tentang imajinasi masa kecilku . Kini sedang terputar dikepalaku . Yang bahkan setelah aku menjadi seorang putri yang nyata , tetap saja imjinasi ku tetap menjaadi imajinasi yang tertinggal dimasa kecilku.

" Kau tau irfan, tapi setelah aku menjalani semuanya "kenyataannya berbeda. Aku bosan dengan kehidupanku sekarang. Aku ingin hidupku yang dulu " jawabku seadanya sesuai isi hati dan fikiranku.

" Kau juga bosan denganku ? " Seseorang memotong pembicaraan kami. Dia muncul mengejutkanku.

Dia datang , pangeran tanpa hati ternyata mendengar ucapanku.

Apa yang harus ku jawab. dari sorotan matanya tampak sekali dia tidak menyukai kata kataku tadi.

" Aku..." tenggorokanku seakan tercekat . Kata kata yang barusanku utarakan seakan tak dapat lagi ku utarakan.

Aku tak tega mengatakannya . Aku hanya ingin disini jika bersamanya.

" Apa kau benar benar ingin pergi dariku ?" Tanyanya sambil Perlahan dia makin mendekat kearahku , Wajahnya kini hanya beberapa centimeter dariku

.

" Pergi darimu ?! Aku tidak pernah bersamamu. Bahkan kita tak pernah akrab "

" Aku mengenalmu . Jauh dari dirimu sendiri . Aku merasa selalu bersamamu bahkan ketika kita berada jauh " Dia makin tajam saja menatapku. Dari tatapan matanya itu aku bisa melihat seakan ia tak ingin kehilanganku.

Apa maksud kata katanya tadi ? Dia mengenalku ? Bahkan kami jarang sekali berinteraksi.

" kau bergurau " aku menangkis tatapan tajamnya .

" jadi menurutmu begitu ?! " dia kembali melemparkan pandangan matanya yang mematikan itu.

" Ya terserahmu saja . Teruskan saja berfikir buruk tentangku. Dan segeralah kembali menjadi manusia seperti yang kau inginkan. Irfan berikan apa yang dia inginkan , antar dia kerumah lamanya dan tinggalkan dia sendiri disana . Biarkan ia kembali menjalani kehidupan lamanya sebagai manusia "

Richi terlihat sangat marah . Sorotan mata itu terlihat takkan memberi ampun lagi. Hm... Dia telah mengusir dan membuangku . Yah aku rasa ini lebih baik . Aku adalah seorang half , setengah dari diriku masih tetap manusia . Aku masih tetap bisa hidup dan berbaur dengan manusia. Dari pada aku harus terus berada disini menahan perasaanku yang tak pernah dimengerti olehnya. Lebih baik aku pergi.

" Sudahlah tak perlu repot . Aku bisa pulang kerumahku sendiri " dengan kemarahan yang sudah memuncak dikepalaku . Ku langkahkan kakiku dari tempat ini . Aku tak perlu bersiap siap membawa barang barangku , semua barang yang kumiliki sekarang bukan milikku . Semua ini kudapatkan setelah aku berubah menjadi vampire . Hanya beberapa barang kecil , yang baru saja kuambil saat aku dan irfan sempat kerumah lamaku. Itu semua tidak terlalu penting karna aku bisa membelinya lagi dan memiliki pertinggalannya dirumah lamaku.

Aku bingung harus dengan cara seperti apa aku menuju rumah lamaku. Berlarikah ? Aku takut menimbulkan kecurigaan , kupandang sekelilingku tidak ada tanda-tanda kendaraan umum . Aku harus bagaimana? Sudahlah aku berjalan pelan saja toh aku juga takkan merasakan merasakan lelah .

" Jangan pergi..."

Tiba tiba seseorang memelukku dari belakang . Kurasakan tangan erat memeluk pinggangku. Aku mengenal suara ini . Dia ? Apa yang dia lakukan ? Kenapa tiba tiba dia seperti ini ? Bukankah tadi ia telah mengusirku ? apa maunya sekarang ?.

" aku tidak ingin kau pergi , aku ingin kau tetap disisiku " kurasakan tangannya makin erat memelukku . Aku hanya terdiam termenung apa yang sedang terjadi padanya ?.

Princess in Vampire castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang