Chapter 8 Love and Truth

7.7K 247 7
                                    

Kurasakan sakit .

Membakar jantungku

Meleburkan hatiku

Kini semua

hanya Serpihan serpihan

kenangan

Yang meninggalkanku

luka Terdalam.

Adakah yang bisa

menyembuhkannya?

Saat semua obat yang ada telah kau buang jauh kejurang.

Kuhentakkan badanku , mencoba melepaskan pelukannya sebisaku . Aku tak ingin ini terus berlanjut dia membuatku merasakan hal lain. Dia membuatku makin tak bisa melepaskannya . Harus sampai dimana ku bawa sakit ini ? Apa yang sebenarnya diinginkannya ? Melukaiku hingga dasar hatiku ,mempermainkannya ? Mengapa dia begitu tega ?

Dia tidak sedikitpun mengendurkan pelukannya . Bahkan terasa semakin erat . Hingga aku sulit bernafas. Aku menghela nafas panjang . Dan menunggu apa yang akan ia lanjutkan selanjutnya .

" Jangan pergi " Deg . Jantungku bergemuruh hebat . Seperti ada bunga bunga yang bermekaran dan petir didalam sana . Dia telah mengusirku dan sekarang dia menahanku . Kenapa jalan fikirannya tak pernah bisa kutebak .

" Sudah lama aku menunggu saat saat ini . Sudah lama sekali aku ingin bisa memelukmu seperti ini meyakinkan diriku kalau kau milikku . Maaf selama ini aku tidak mengungkapkan semuanya , aku membuatmu sedih dan terluka . Aku benci dengan diriku sendiri yang terlalu egois "

Sebenarnya apa yang terjadi padanya? Apakah dia salah minum obat ? Kenapa tiba tiba ia seperti ini ?

Kurasakan hembusan nafasnya hangat dikulitku

Perlahan dia memutar badanku agar menghadap kearahnya . Aku tertunduk malu menatap wajahnya .

"Kumohon mengertilah , aku mencintaimu. Sangat mencintaimu. selama ini aku hanya tak mampu mengatakannya tak sanggup mengungkapkanya " Kata katanya membuat pipiku merona merah . Apakah ia melihatnya ? Ku harap tidak .

" Ini semua seperti tak nyata. Kau sedang mempermainkanku kan ? Tolong jangan seperti ini " Kini ku tatap matanya lekat lekat , ku cari kebohongan dibola mata itu tapi entah kenapa tak kutemukan. Tatapan itu terlihat benar benar jujur tanpa kebohongan .

"Percayalah ... " dia menempelkan telapak tangan kanannya dipipiku . Sedangkan tangan kirinya membelai rambutku lembut . Hatiku tersentuh . Hatiku percaya , tapi aku juga takut . Takut ia membohongiku dan hanya membuat ini semua sebagai permainannya . Permainan sang pangeran.

Aku masih tertunduk dalam lamunanku . Sangat sulit bagiku mempercayainya.

" Izinkan aku menjelaskannya terlebih dahulu. Aku yakin kau akan mengerti setelah aku menceritakan semuanya . Please princessku " Aku tak sanggup melihatnya memohon seperti itu . Dia seperti anak kecil yang memohon kepada ibunya untuk dimaafkan .

" Baiklah ku harap penjelasanmu itu berarti sesuatu " Aku sengaja berpura pura tak perduli, padahal sebenarnya tanpa menjelaskan apapun lagi , hatiku kini sudah percaya padanya. tapi aku sengaja memberi sedikit pelajaran untuk apa yang ia lakukan selama ini padaku.

Kini kurasakan dia menggenggam tanganku . Terasa kuat dan tak dapat dilepas . Dia kembali membawaku kedalam castle mininya . Melewati ruang tamu menuju ruang rahasia tempatnya bereksperimen . Kenapa dia tidak membawaku keruangan romantis ? Dan malah kesana ? Harusnya dia sadar disana ada cinta lainku . Sepertinya ia ingin membuatku semakin bimbang . Atau mungkin ini memang hanya permainannya sehingga tak penting baginya apa yang akan terjadi selanjutnya.

Dia mempersilahkanku duduk sangat lembut. Setelah yakin aku duduk dengan tenang barulah ia mengambil tempat duduk tepat didepanku.

" Sayang ... " Ups kenapa dia berkata seperti itu ? Sungguh aku merasa geli mendengarnya . Aku kurang suka dengan sebutan itu yang menurutku agak lebay.

" Jangan panggil aku seperti itu . Aku kurang suka " jawabku jujur

" Ya aku tau. Kau pernah mengatakan hal yang sama saat migc dulu memanggilmu seperti itu . Aku hanya ingin tau , apa kau masih seperti dulu ? "

Migc . Kupandang wajah tak bersalahnya yang terdiam didalam tabung dibelakang richi. Tapi bagaimana richi tau ? Ohya dia pernah menguntitku.

" Sejak kapan kau menjadi penguntitku ? " Ekspresiku masih tak berubah cuek dan datar.

" Sejak kau lahir " dia menjawab seperti tanpa persoalan.

" Apa ?! Selama itukah ?" Spontan aku terkejut . Jadi dia sudah menjadi penguntitku sejak aku lahir.

" Itu tidak sebanding dari saat aku menunggu kedatanganmu , Sudah sejak lama kau menjadi takdirku , hanya saat itu kau belum dilahirkan . Aku menunggu menunggumu dengan tidak sabar . Hampir 50 tahun lamanya . Dan saat itu tiba saat dimana kau akan dilahirkan . Kau takkan tau betapa senangnya aku,pengorbananku takkan sia sia . Sebentar lagi aku akan bisa melihat wajah kecilmu. Saat pertama kali aku melihat wajahmu . Kau benar benar seperti malaikat kecilku . Aku ingin selalu ada disampingmu , tapi itu benar benar sulit ayah dan ibumu tak pernah sedikitpun jauh darimu. Sedangkan aku tak bisa sampai diketahui oleh siapapun. Sehingg aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan . Walupun terkadang saat ada kesempatan , tentunya aku takkan menyia nyiakannya untuk ada didekatmu "

" benarkah ? " Tak kusangka ia sampai seperti itu .itu tak seperti dirinya.

" Ya, Aku selalu menunggumu dengan tidak sabar .Kau gadisku yang dipenuhi keceriaan , aku sangat menyukaimu . Saat ibu dan ayahmu hilang kau diterpa kesedihan yang mendalam, aku ingin berada disampingmu , aku ingin memelukmu dan menghapuskan air mata yang tak henti mengalir dipipi cantikmu . Tapi belum saatnya aku memilikimu. Belum saatnya aku muncul dihadapanmu , Tapi untunglah tidak lama berselang kesedihanmu pria itu datang " Dia mengarahkan kepalanya kearah tabung milik migc memandangnya dengan tenang ciri khas Richi sekali.

Ya , aku ingat hanya migc saat itu yang ada disisiku. Cuma dia yang menjadi penghiburku.Sehingga membuatku sedikit melupakan kesedihanku karena kehilangan orang tuaku.

" Tapi aku melihat kegembiraanmu tak berlangsung lama. Ternyata pria itu tak jauh berbeda dengan laki laki lain yang hanya suka mengumbar janji Tapi mengingkarinya dengan mudah. Aku sangat membencinya yang melukaimu. Menghianatimu , membuat mata indahmu mengeluarkan air mata yang kubenci . Ingin rasanya kupatahkan dan kuremukkan tulang tulangnya. Tapi aku sadar itu akan membuatmu jauh lebih terluka karena kau begitu mencintainya. Sudah cukup bagiku melihat air matamu . Sudah cukup bagiku melihatmu jadi pendiam hanya karena laki laki brengsek itu . Dan kuputuskan membawamu keistanaku . Istana yang memang sejak dulu menjadi tempatmu. Walaupun banyak yang menentangku dan memperingatkanku belum saatnya membawamu kedunia kami . Aku mengabaikannya , yang terpenting ayah dan ibuku menyetujuinya dan aku tak perduli dengan yang lain . Aku hanya ingin membawamu ketempat yang aman bersamaku "

Kehangatannya , kelembutannya aku merasakan semua ada padanya sekarang . Dia menggengam kedua telapak tanganku. Tangannya kurasakan dua kali lipat dari telapak tanganku . Sehingga jari jariku tertutupi oleh tangannya.

" tapi mengapa saat aku disisimu? Saat aku telah berubah sepertimu , kenapa kau malah meninggalkanku di castle itu sendiri ? Dan kau malah kembali ke tempat ini ? " Ya aku takkan melupakan saat itu. Saat yang benar benar membosankan

" Urusanku dengan mantan kekasihmu ini belum selesai . Aku harus melukainya seperti ia melukaimu "

Princess in Vampire castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang